Rabu, 29 Oktober 2008

Akhwat Itu

Akhwat Itu…
Ditulis pada Mei 27, 2008 oleh seva 

Akhwat dalam bahasa Arab berarti saudara perempuan. Lawan kata dari Ikhwan yang mempunyai makna saudara laki-laki. Akhwat dalam tulisan ini saya sempitkan maknanya menjadi kaum perempuan yang tergabung dalam Organisasi/Jama’ah Harakah Tarbiyah.

Seorang Akhwat gampang dikenali. Karena cara berpakaiannya yang sangat kontras dengan para kaum hawa ammah yang memakai pakaian tipe minimalis. Akhwat pun mudah dibedakan dengan para perempuan yang menggunakan jilbab tapi ketat melekat meliuk-liuk menelusuri lekuk tubuhnya, atau dalam bahasa kerennya jilbab gaul.

Physically jelas akhwat adalah perempuan, berkerudung lebar dan panjang. Memakai celana yang dibungkus lagi dengan gamis, pake kaos kaki, dan entah apalagi. Pokoknya tubuh mereka tertutup rapat. Dijamin tidak mengundang syahwat. Non fisiknya mereka kaum perempuan yang istiqomah menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya secara Kafa’ah (Insya Allah).

“Iiiih, repot banget sih.” Protes saudara sepupu saya yang berjenis kelamin perempuan yang masih duduk di bangku SMP.

“Memang begitu menurut aturan Islam”. Jawab saya mencoba memahfumkan dia.

“Nggak keren tau”. Sanggah dia.

“Lho, justru itu yang paling keren”. Bantah saya, “Coba kamu pikirin, kerenan mana, antara buku yang sudah terbuka terkoyak-koyak bungkusnya maaf dijamah oleh beberapa tangan, dengan buku yang masih terbungkus rapih, dijamin keasliannya dan diletakkan ditempat yang khusus pula?”

Dia terdiam sejenak, mungkin dalam rangka berfikir melogiskan pernyataan saya.

“Trus kalo mo lari gimana, apa nggak ribet.” Telisiknya kemudian, mengalihkan ke pembicaraan yang tidak penting.

“Eit, jangan salah… biar kata pakaian Akhwat itu buuanyak, mereka-mereka itu gesit dan trengginas.”

“Masa seee..” kata sepupuku lagi, masih meragukan argumentasi saya.

“Akhwat fillah tunjukan pada dunia bahwa pakaianmu bukanlah penghalang setiap aktivitasmu”. Harapku dalam hati

Mantan Akhwat

Iman yang tertanam dalam dada setiap Muslim itu seperti laut yang selalu mengalami pasang dan surut. Iman akan naik kalau melakukan ibadah dengan khusyuk, sebaliknya akan surut jika bermaksiat. Itulah yang telah disabdakan Nabi saya Muhammad.

Menjadi seorang akhwat dengan jilbab lebarnya memerlukan komitmen yang kuat karena sangat bertentangan dengan standarisasi dunia fashion internasional yang semakin diamini saja oleh generasi muda kita. Dan bertentangan 180 derajat dengan para kaum nudis ataupun kaum naturisme.

Jika tidak komitmen dan istiqomah, maka yang terjadi adalah…

“Mantan Akhwat??? Iiiih, mudah-mudahan jangan sampe deeeh… naudzubillahi mindzalik.” Teriak lirih istri saya saat saya menyebut mantan akhwat.

“Emangnya ada mantan Akhwat?”. Kata istriku masih mempertanyakan.

Ya adalah, namanya juga manusia. Lihat saja cerita Rista. Dia dulu adalah seorang akhwat tulen len len len. Sewaktu masih tercatat sebagai mahasiswa perguruan tinggi swasta di Bekasi, dia sangat aktif dalam mengikuti setiap kegiatan kerohaniahan. Sangat sering pulang malam-malam karena agenda yang padat di kampus. Tapi setelah menikah dengan seorang laki-laki tawaran orang tuanya, dan sekarang bekerja di salah satu perusahaan swasta, perisai akhwat yang melekat pelan-pelan ia lepaskan.

“Dulu saya akhwat”. Akunya bangga.

“……..???”. Ekspresi saya masih datar mendengar pengakuannya

“Memakai jilbab lebar pake kaos kaki pake bla bla bla”. Dia melanjutkan, “Tapi sekarang nggak lah, repot.”

Saya mencuatkan alis sebagai tanda masih meragukan. Rista mengerti bahasa tubuh yang saya pamerkan, makanya dia mengangguk mantap mencoba menyakinkanku lagi.

“Akhwat bukan akhwat itu nggak penting. Yang penting masih shalat. Ya nggakk??”. Rista berargumen dan minta persetujuan saya.

Saya tersenyum datar mencoba memahami.

Seva_Jak270508

Tentang Hipnotis

saya tertarik ingin mengetahui apa sich hipnotis itu, maka saya mencari di internet tentang hipnotis. maka saya dapat salah satu pengertian tentang hipnotis

Hipnotis adalah suatu tehnik yang digunakan untuk memasuki alam bawah sadar
manusia secara cepat.

Hipnotis sebenarnya sudah dikenal oleh berbagai bangsa di dunia sejak ribuan
tahun silam dan baru diabad 18 ditelaah secara keilmuan pertama kali oleh Franz
A. Mesmer. Kemudian dimatangkan oleh Sigmund Freud yang merupakan salah seorang
peletak dasar ilmu kejiwaan dan selanjutnya dikembangkan secara lebih modern
oleh Dr. Milton Erickson.

Hipnotis dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti dibidang Clinical,
Forensic, Stage Hipnotis dsb. Dibidang Psikis, hipnotis dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pemulihan trauma psikis, phobia, ataupun stress seperti phobia
ketinggian, ruang gelap dsb. dan dibidang karir ataupun olah raga, hipnotis
dapat pula dipakai untuk pemrograman diri/pengembangan diri ataupun peningkatan
prestasi, akan tetapi di Indonesia baru sedikit yang memanfaatkan untuk
keperluan tersebut melainkan baru sebatas kepentingan hiburan dan penipuan. 

Bagaimana hipnotis bekerja

Hipnotis memanfaatkan batin bawah sadar atau biasa disebut batin subluminal
dari manusia. Sigmund Freud sering menggunakan istilah “id “ yaitu hasrat bawah
sadar yang melandasi tingkah laku manusia. Batin bawah sadar bersifat kekanak
kanakan . Seseorang yang berada dibawah pengaruh hipnotis (biasanya disebut
suyet) akan mengikuti perintah secara otomatis menurut arti kata demi kata.
Jadi bila seseorang mendapat pertanyaan “Bolehkah saya mengetahui siapa nama
Anda ? Pada kondisi normal orang pasti akan langsung menyebutkan namanya,
tetapi pada seseorang yang berada dibawah pengaruh hipnotis akan menjawab “ya”
(jawaban yang sesuai dengan pertanyaan).

Biasanya hipnotis sangat efektif pada saat situasi yang sangat ekstrem dan
mendadak. Penipuan melalui SMS yang mengatakan kita beruntung memperoleh hadiah
ratusan juta memanfaatkan situasi ekstrem suasana hati kita yang menjadi sangat
gembira bahkan setengah tidak percaya saat menerima SMS. Demikian pula pada
kasus kasus pendatang baru di Jakarta yang kadang berakhir diperkosa, sang
penipu memanfaatkan kebingungan korban dalam mencari alamat yang dituju.
Seorang teman dokter pernah pula ditipu satu bulan gajinya saat ketemu orang
berpakaian Arab tetapi ternyata fasih berbahasa Indonesia. Pada kasus ini yang
dimanfaatkan adalah rasa kagum / terheran heran kita karena bertemu dengan
orang Arab yang fasih berbahasa Indonesia. Penipuan lain seperti mengaku ngaku
orang Brunei dan menawarkan jam Rolex memanfaatkan kekagetan kita saat kita
ditepuk ataupun rasa tidak nyaman saat kita dikelilingi oleh banyak orang. Ada
pula penipuan dengan mengatakan salah satu anggota keluarga kita ada yang
dirawat di Rumah Sakit dan memerlukan biaya operasi yang harus ditransfer
segera. Demikian pula penipuan lain seperti penawaran burung yang pintar
bernyanyi Garuda Pancasila, penggandaan uang dsb.

Pencegahan dan Pengatasan

Pada kasus Salma tetap dimungkinkan si suyet menuruti perintah mengambil barang
barang berharga, tetapi menolak saat disuruh sipenipu mengambil uang, hal
tersebut dikarenakan bawah sadarnya menolak, karena boleh jadi selama ini Salma
memang sangat berhati hati dalam masalah uang. Hipnotis tidak bekerja saat
kendali kesadaran sepenuhnya ada pada kita, atau dengan kata lain kita harus
selalu memposisikan diri kita dalam keadaan subyek.. Pada saat kita menghadapi
orang asing pastikan kendali penuh ada pada kita sehingga kita tidak asal
menyambut ajakan bersalaman dari orang yang tidak dikenal atau memberikan
persetujuan atas orang asing yang bertanya yang memerlukan jawaban persetujuan
kita. Contoh apabila pembantu dirumah ditanya :”Disini masaknya pakai tabung
gas ya.” Pada saat dijawab ya maka bisa dipastikan akan diikuti sugesti lain
seperti:”, saya ditugaskan Pertamina untuk memeriksa kondisi tabung diseluruh
perumahan di daerah sini karena baru saja kemarin diperumahan dekat sini
ada tabung gas yang meledak dan terjadi kebakaran sampai ada yang menjadi
korban dst. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah rasa takut sang pembantu.
Hati hati dengan sikap sok akrab dari orang yang tidak kita kenal. 

Sebaiknya sebelum menjadi korban hipnotis, mulai dari sekarang dengan suara
agak setengah berbisik katakan kepada diri sendiri :”Saya menolak dipengaruhi /
dihipnotis oleh siapapun.” 

Bagi yang menyukai zikir, dapat pula memanfaatkan zikir untuk menangkal
pengaruh hipnotis. Hipnotis biasanya tidak dapat dilakukan pada ahli zikir
karena suyet selalu dalam kewaspadaan tinggi. Katakan kepada diri kita bahwa
“Tidak ada sesuatupun yang dapat menguasai diri / hidup kita kecuali hanya
atas izin Allah Swt.” Semangatnya adalah kalimat Tauhid “Tidak ada Tuhan
kecuali Allah”.

Pada situasi kita merasakan sudah dibawah pengaruh hipnotis, ciri cirinya kita
merasa tidak berdaya (powerless), cara melepaskan diri adalah tarik nafas agak
dalam dan sugesti diri untuk rilex / mengendorkan semua otot otot tubuh kita
kemudian mulailah mengatakan kepada diri kita sendiri :”Pada hitungan ketiga
saya dapat bangun dengan sendirinya.”, kemudian kita menghitung 1….,
2……., 3 ……

Pasar Pondok Gede


Pasar Pondok Gede bukan hanya pembangunan gedung tetapi memfilter para pedagang pribumi yang sudah lama seperti para pedagang sendal sepatu dan klontongan..kemana kita harus menggugat dan momohon keadilan setelah pedagang bermodal besar dengan simbol kapitalis telah menguasai pasar kita ...membeli unit unit pasar kita..mari buat budaya baru kembali ke pasar tradisional 

gue kangen bau pasar tradisional kotor , kumuh, becek tapi manusiawi dan berwibawa banyak mengajarkan arti kehidupan 

Pondok Gede Bakalan Rame

Meski Bercitra Kampung
Bisnis Properti di Kawasan Pondok Gede 
Berkembang Pesat
 

JAKARTA – Bagi sebagian masyarakat, keinginan membangun rumah baru di tengah kota Jakarta dan dekat dengan pusat kota atau CBD (Central Business District) agaknya harus dipendam dalam-dalam. Pasalnya, harga tanah yang membumbung tinggi sangat tidak memungkinkan. Jangan tanya berapa harga tanah di bilangan Menteng, Kuningan, Slipi. Paling tidak di atas Rp 8 juta per meter. Bahkan kawasan Kelapa Gading yang kini berkembang pesat, per meternya sudah mencapai Rp 4-5 juta. Kalau tabungan pas-pasan, jelas sulit mewujudkan mimpi punya rumah baru. 
Sedikit ke Timur, harga tanah juga tetap masih tinggi. SH sempat terpana seakan tak percaya ketika menanyakan harga rumah yang ditawarkan untuk dijual di kawasan Pengadegan Utara, Jakarta Timur. 
“Luas tanahnya 120 meter dan terpakai seluruhnya untuk bangunan rumah. Memang kondisi bangunan sekitar 80 persen dan sedang kami perbaiki. Kalau Bapak mau beli, kita buka dengan harga Rp 600 juta. Kalau mau kontrak, per tahunnya harganya Rp 20 juta. Silakan Bapak lihat sendiri, kita punya orang yang jaga di sana,“ ujar Pak Sutisna, si empunya rumah yang akan dikontrakkan/dijual itu. 
Apabila bangunan dihargai per meternya Rp 1 juta, maka itu berarti harga tanah per meternya mencapai Rp 4 juta. Bukan main mahalnya! Harga ini bahkan melebihi harga tanah di seputaran Tebet, yang masih bisa didapat dengan harga Rp 1-2 juta per meter. 
Pada akhirnya kawasan pinggiran kota Jakarta, kini menjadi incaran banyak pihak. Tengok saja, Cibubur, Depok, Tangerang, dan Bekasi menjadi alternatif membangun rumah. Namun pesatnya pembangunan rumah di kawasan-kawasan ini membuat harga tanah pun merangkak naik. Cibubur, misalnya, sulit sekali mendapatkan harga tanah di bawah Rp 500.000 meter persegi. Hal yang sama juga bakal ditemui di kawasan Depok, kecuali di pinggiran Depok arah ke Sawangan atau Cimanggis. 

Murah
Bila kita jeli melihat prospek kawasan hunian di seputaran Jakarta, sesungguhnya wilayah Pondok Gede, Bekasi, masih sangat menjanjikan. Tidak terlalu seagresif tetangganya Cibubur yang berkembang sangat pesat dengan pembangunan perumahan elit di sana-sini, kawasan Pondok Gede boleh dikata bergerak relatif lambat. 
Padahal untuk wilayah hunian, Pondok Gede cukup bagus. Pasalnya, harga tanah di sini masih sangat terjangkau. 
Menurut riset harga tanah yang dilakukan oleh Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) pada akhir Desember 2003, di kawasan Jatibening, Jatiwarna, Jatiwaringin, Jatirahayu, Jatimakmur, yang menjadi bagian dari kawasan Pondok Gede, harga tanah berkisar ratusan ribu rupiah. Harga tertinggi hanya ditemui dekat pasar Pondok Gede yang harganya Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta. Selanjutnya, di pinggiran tol harga tanah juga cukup tinggi. 
Seperti di sekitar Perumahan Tamansari Persada Raya dekat dengan exit tol Jatibening, harga tanah berkisar Rp 740-850 ribu. Tetapi selebihnya di bawah Rp 300.000 per meter. 
Bahkan di seputaran Puri Gading dimana terdapat Perumahan Puri Gading yang dibangun oleh developer anak perusahaan Duta Putra Group pimpinan Herman Sudarsono, harga tanah disana masih murah sekitar Rp 73.000 hingga Rp 91.000 per meter. Padahal masuk ke kompleks, harga rumah tipe 36/72 di Perumahan Puri Gading sudah mencapai Rp 70 juta per unit, yang berarti per meternya dihargai lebih dari Rp 450.000. 

Citra
Pengamat properti Panangian Simanungkalit pernah menyatakan, wilayah Pondok Gede sesungguhnya sangat ideal untuk dijadikan kawasan hunian. Alasannya, kawasan ini relatif mudah aksesnya ke Jakarta. Akses tol Jatibening atau Cikampek menurutnya menjadi nilai tambah bagi Pondok Gede. Jika tidak memiliki mobil, jalan raya Pondok Gede yang semakin mulus, dapat menjadi alternatif. 
“Kendalanya hanya pada citra kawasan Pondok Gede yang masih dianggap sebagai wilayah kampung, terisolir. Padahal sekarang tidak lagi demikian. Kalau mau jujur, wilayah ini lingkungannya masih asri dan bersih, dan dekat dengan Jakarta. Sedikit sekali kawasan yang demikian,” ujarnya. 
Pembangunan jalan tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) tak pelak lagi membuat kawasan Pondok Gede semakin terbuka. Dan itu membuka akses yang lebih mudah dari dan ke pusat kota Jakarta. 
Faktor akses yang semakin gampang ini pula yang mendorong teman SH yang juga berprofesi sebagai wartawan, berani mengambil rumah di Perumahan Puri Gading, Pondok Gede. 
“Sebentar lagi jalan tol selesai dibangun, jadi saya bisa gampang ke tempat kerja atau ke Jakarta. Mau ke Cibubur juga dekat, begitu juga ke Bekasi tidak sulit. Ketimbang di Depok atau Tangerang, tinggal di Pondok Gede jauh lebih nyaman,” katanya. Rekan tersebut mengambil rumah tipe 36/72 dan merencanakan akan segera menempatinya di bulan Juli mendatang. Informasi yang semakin menguatkan niatnya membeli rumah di sana adalah kawasan Puri Gading dan sekitarnya tidak berpotensi banjir. 
Bagi seorang Pak Lumbanraja, faktor lingkungan yang asri menjadi determinan utama sebelum memutuskan membangun rumah di Pondok Gede. 
“Harga tanah di sini masih murah. Dan yang penting, udaranya masih segar. Polusi belum separah Jakarta. Air juga tidak persoalan karena masih bersih. Buat ditinggali, Pondok Gede sangat cocok,” ucapnya. 
Jika mau diambil perbandingan, masalah kemacetan di Pondok Gede boleh dikata relatif tidak separah Depok. Titik-titik kemacetan hanya berada di seputaran Lubang Buaya, Pasar Pondok Gede dan persimpangan Ratna. Namun terjadinya tidak setiap hari. Ini berbeda dengan kemacetan di Depok yang terjadi di sepanjang Jalan Margonda mulai dari Jalan Tole Iskandar, Terminal Depok, Margonda, dan terus berlanjut hingga Pasar Minggu. Dan itu terjadi setiap hari terutama di pagi dan sore hingga malam hari. Tanpa sadar waktu akan tersita banyak di jalan ketimbang menikmati hidup di rumah.

Syekh Puji Minta Maaf, Ulfa Dipulangkan

Syekh Puji Minta Maaf, Ulfa Dipulangkan  
Wednesday, 29 October 2008 
Jakarta-Surya-Ketua Komisi Nasional (Komnas) Anak, Dr Seto Mulyadi atau Kak Seto, akhirnya memenuhi janjinya untuk menemui kiai yang nyeleneh dalam berpoligami, yaitu Puji Cahyo Widiyanto alias Syekh Puji, 43. Kak Seto bertemu empat mata dengan Syekh Puji di kediaman syekh yang berada di kompleks Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Semarang, Selasa (28/10) kemarin. Dari pertemuan itu, muncul pengakuan mengejutkan dari sang syekh yang kaya raya itu.
"Beliau meminta maaf atas permasalahan ini. Dan dia akan mengikuti saran Komnas Anak," kata Kak Seto saat dihubungi lewat telepon, Senin (28/10) malam.

Menurut Kak Seto, saran dari Komnas Anak adalah agar Syekh Puji membatalkan pernikahannya dengan bocah putri di bawah umur Lutfiana Ulfa, yang masih berusia 12 tahun. Kemudian, Syekh Puji juga disarankan Komnas Anak agar menyerahkan kembali Ulfa kepada orang tuanya.

"Ini yang penting, dia bisa menerima saran ini. Dan dia akan berkonsultasi dengan alim ulama bagaimana cara pembatalan pernikahannya. Nanti penyerahan ke orangtua akan disaksikan oleh Komnas Anak," tandas Kak Seto.

Seperti banyak diberitakan, Syekh Puji mengawini Ulfa, bocah kelas 8 SMP dari Kecamatan Klepu, Kabupaten Semarang, pada 8 Agustus 2008 silam. Puji beralasan Ulfa akan dijadikan sebagai direktur di perusahaannya dan akan menjadi direktur termuda di Indonesia. 

Keputusan bulat Puji mengawini Ulfa karena gadis itu juga telah menstruasi sehingga ia anggap sudah dewasa untuk dinikahi. “Dipilihnya Ulfa juga atas saran istri pertama saya, Umi Hani,” kata Syekh Puji suatu kali.
Namun, sejak pemberitaan atas pernikahannya dengan gadis di bawah umur itu mencuat, pemilik perusahaan kaligrafi dan kerajinan kuningan PT Sinar Lendoh Terang itu dikecam berbagai pihak. Sebelumnya, milyuner itu telah kondang sebagai pembagi zakat dengan nilai miliaran rupiah.
Sebelum bertemu Kak Seto, Syekh Puji sehari sebelumnya dikabarkan pergi ke Singapura bersama Ulfa dan Umi Hani. 
"Saya berangkat dari Jakarta, dan tiba di Semarang pukul 14.00 WIB. Setelah perjalanan selama 1,5 jam dari bandara, saya tiba di rumah Syekh Puji sekitar pukul 15.30 WIB," tutur Kak Seto.
Kak Seto mengaku dirinya disambut langsung oleh Syekh Puji di pintu depan rumahnya. Lantas digelarlah pertemuan. "Saya berbicara empat mata dengan dia, selama 2 jam dan selesai sekitar pukul 17.30 WIB," imbuhnya.
Perbincangan pun berlangsung akrab. "Mata beliau berkaca-kaca dan juga kooperatif," tandasnya.dtc

Senin, 27 Oktober 2008

Syekh Puji


Syekh Puji menikahi anak kecil dan menjaring 21 kandidat. Bagaimana jika anak Syekh Puji diperlukakan seperti itu? "Silakan saja," katanya.

Demikian pernyataan Syekh Puji kepada wartawan di rumahnya yang berada di kompleks Ponpes Miftahul Jannah, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jumat (24/10/2008).

Saat menemui wartawan Syekh Puji sempat menunjukkan foto istri pertama dan anaknya yang menginjak remaja. Karena foto tersebut berada di dinding yang tinggi, Syekh Puji sampai harus berdiri di atas kursi untuk menjelaskan foto tersebut.

"Itu foto istri saya, anak saya, dan tengah itu saya sendiri," katanya seolah tiap orang yang hadir tidak tahu foto tersebut.

Bagaimana kalau anak Syekh Puji nikah dini? "Ya, nggak apa-apa. Baru berumur 3 tahun pun sah-sah saja (kalau dinikahkan)," katanya enteng.

Di dinding rumah Syekh Puji yang separo 'bertembok' kayu itu, sejumlah foto keluarga dan aktivitas dipampang. Selain itu, terlihat juga rak-rak berisi buku agama, manajemen, dan biografi sejumlah tokoh penting Indonesia.
SJakarta - Syekh Puji, kiai yang juga miliarder itu mengoleksi beberapa mobil mewah keluaran terbaru. Tapi soal ponsel, gayanya agak nyeleneh. Ponselnya sangat ketinggalan zaman.

Alat komunikasi lelaki berjenggot itu lebih sering berada di saku. Jarang ditaruh di hadapan orang lain, sehingga tak banyak yang tahu jenis ponselnya.

Saat wawancara dengan wartawan, ponselnya berdering. Setelah melihat layar, ia tekan tombol cancel dan memasukkan kembali ponselnya ke saku.

Ponsel Syekh Puji boleh dibilang sangat tua, Nokia seri 1112. Sangat 'aneh' untuk ukuran seorang miliarder. Seri ini tak mempunyai fasilitas istimewa selain untuk telepon dan sms.

Wartawan tak sempat menanyakan kenapa dia memakai ponsel yang di pasaran harganya kurang lebih Rp 200-300 ribu itu. Namun untuk beberapa hal, dia memang cuek. Termasuk soal ponsel.

Beberapa hari terakhir, pengusaha kaligrafi dari kuningan itu ramai dibicarakan, karena menikahi gadis berusia 12 tahun. Rencananya, gadis itu dipersiapkan sebagai General Manager (GM) PT Sinar Lendoh Terang (PT Silenter).

"Saya tidak tahu pernikahan saya jadi pro kontra, karena saya tak pernah melihat TV dan baca koran. Tahu-tahu saya ditelepon orang yang mengaku dari Komnas HAM dan perempuan atau apa gitu," kata Syekh Puji sambil tersenyum enteng. ( gah / fyk )

 
 Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji menuai kontroversi dengan menikahi bocah bau kencur berumur 12 tahun. Karena perbuatannya ini, Syekh Puji bisa dikenai sanksi.

"Tentu," kata Menteri Agama Maftuh Basyuni menjawab pertanyaan wartawan apakah Syekh Puji bisa dikenai sanksi karena perbuatannya itu.

Hal itu dikatakan Maftuh usai acara Halal Bihalal dan Rapat Kerja Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/10/2008).

Mengenai sanksi apa yang akan dikenakan, Maftuh menyerahkan kepada aparat yang berwenang.

"Itu kan aparat yang akan bertindak," ujarnya.

Maftuh menjelaskan, di Indonesia orang Islam terikat dengan dua ukuran. Di satu sisi sebagai muslim dia terikat pada syariat, sementara di sisi lain sebagai warga negara dia terikat pada hukum positif, dalam hal ini UU Perkawinan. 

"Kalau salah satunya tidak dilakukan, itu artinya melanggar," lanjutnya.

Hal senada disampaikan Ketua MUI Chollil Ridwan. Menurutnya Syekh Puji akan dikenai sanksi sesuai aturan dalam undang-undang.

"Memang akan ada sanksi," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Cholil menambahkan, secara syariah apa yang dilakukan Syekh Puji memang tidak dilarang dengan catatan bocah tersebut sudah mengalami menstruasi. Namun dari sudut pandang hukum positif yang mengacu pada UU Perkawinan, pernikahan Syekh Puji tidak sah.

Cholil membandingkan pernikahan Syekh Puji itu dengan pernikahan sirri (bawah tangan).

"Seperti kawin sirri. Memang secara agam sah, tapi bagi warga negara tetap harus melapor ke kantor urusan agama," katanya mencontohkan.  

Daun muda yaa Pak Kyai enak dibuat lalapan satu aja ngga abis...:p

Bunga Bangkai Ditemukan di Bekasi


Jumat, 1 Agustus 2008 | 19:11 WIB

BEKASI, JUMAT - Runi (62) warga kelurahan Tambun, Bekasi, Jawa Barat, menemukan bunga bangkai (Amorphophallus Titanum) di belakang rumahnya saat menyiram koleksi tanamannya.  

Runi menceritakan, Rabu (23/7) pagi hari seperti biasa ia menyirami koleksi tanamannya. Saat itulah ia melihat ada sesuatu yang aneh di taman miliknya. Ada satu tanaman yang menyembul ke permukaan tanah berbentuk seperti tunas pisang. Namun, karena taman ini dulunya kebun pisang ia tidak terlalu pusing memikirkan. Setiap hari tumbuhan aneh itu semakin besar setiap hari pula ia selalu menyiraminya.  

Hingga Rabu (30/7) Runi kedatangan menantunya yang bernama Apin yang tinggal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ketika Apin datang ia langsung disuruh ibu mertuanya ke taman belakang rumah. Apin ditunjukkan bunga yang saat itu tingginya sudah mencapai 40 centimeter. Apin langsung mengatakan ke ibunya kalau bunga yang dilihatnya itu bunga bangkai.  

Tersiarnya kabar ditemukannya bunga Bangkai membuat warga disekitar lokasi berdatangan ingin tahu. "Biasanya mereka datang sore hari," kata Runi yang ditemui di rumahnya, Jumat.

Saat ini bunga tersebut sudah mencapai tinggi 57 centimeter. Toni anak Runi kemarin berinisiatif memagari bunga tersebut dengan besi. Namun, ia cabut kembali karena khawatir pagar akan menganggu pertumbuhannya bunga itu. (C8-08)

Masya Allah Sebanyak 25 PNS Bekasi Mengidap HIV


Selasa, 9 September 2008 | 17:53 WIB

BEKASI, SELASA - Dalam kurun waktu 2004-2007, jumlah pengidap HIV di Kota Bekasi mencapai 558 orang dan 25 di antaranya adalah Pegawai Negeri Sipil Kota Bekasi. Penderita AIDS di Kota Bekasi, dalam kurun waktu yang sama berjumlah 441 orang.

"Jumlah pengidap HIV di Kota Bekasi mencapai 558 orang termasuk 25 PNS. Sedangkan penderita AIDS 441 orang," ungkap Direktur Program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Sehati, Novan Andri Purwansjah di Bekasi, Selasa (9/9). 

Ia menyebutkan, data tersebut terungkap ketika petugas Dinas Kesehatan Kota Bekasi memaparkan hasil survei jumlah penderita HIV di Kota Bekasi pada 1 Desember 2007, bertepatan dengan Hari AIDS se-dunia.

Bila Pemkot dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi tidak serius mengantisipasi penyebaran virus HIV/AIDS, maka bagaikan gunung es yang tinggal menunggu cair, katanya.

Di Kota Bekasi baru dua tempat untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) yakni Puskesmas Jatisampurna dan Bantargebang, sedangkan untuk pemeriksaan dan pengambilan obat Voluntary Clinic Test (VCT) hanya empat klinik.

Keempat VCT itu terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, RS Ananda, klinik VCT Pondokgede dan Klinik VCT LSM Mitra Sehati. Sementara itu, DDN (35), PNS di jajaran Pemkot Bekasi mengaku mengidap virus HIV pada 2006 akibat penyalahgunaan narkoba menggunakan jarum suntik bergantian dan sesuai hasil pemeriksaan kesehatan di RSUD Bekasi.

Ia mengkonsumsi narkoba jenis shabu menggunakan jarum suntik mulai tahun 1996 hingga 2002, dan hasil pemeriksaan kesehatan pada 27 Juli 2006 menyebutkan positif mengidap HIV.

Penderita HIV, diharuskan mengkonsumsi obat Neviral dan Duviral yang harganya cukup mahal masing-masing satu tablet setiap 12 jam sekali. "Kalau lupa minum obat itu pengaruhnya pasti ada," ujarnya.

"Saya mengharapkan semua pihak tidak mengucilkan penderita HIV agar tidak menambah beban penderitaan," katanya. 

Di tempat terpisah, anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Sutriyono menyatakan prihatin ada puluhan PNS pemda setempat terkena virus HIV.

"Itu suatu indikasi bahwa pembinaan pegawai di jajaran Pemkot Bekasi terutama siraman rohani dan bahaya penyalahgunaan narkoba belum maksimal," ujarnya seraya menambahkan, sudah saatnya seluruh PNS Pemkot Bekasi melakukan tes urine dan darah.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr Retni Yomti mengakui terdapat 25 PNS mengidap virus HIV, tetapi tidak disebutkan PNS Kota Bekasi. 

"Puluhan orang yang terserang HIV itu memang PNS, tapi saya tidak menyebutkan PNS itu bekerja di Pemkot Bekasi. Mungkin mereka bekerja di Jakarta atau Bandung, tapi memang 25 PNS itu tinggal di Kota Bekasi," ujar dr Retni.

AC 
Sumber : Antara
   

Rabu, 22 Oktober 2008

Cara Meng-qadha atau Mengganti Puasa


“Qadha'” adalah bentuk masdar dari kata dasar “qadhaa”, yang artinya; memenuhi atau melaksanakan. Adapun menurut istilah dalam Ilmu Fiqh, qadha dimaksudkan sebagai pelaksanaan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh Syariat Islam. Misalnya, qadha puasa Ramadhan yang berarti puasa Ramadhan itu dilaksanakan sesudah bulan Ramadhan.Namun demikian, menurut para ahli bahasa Arab, penggunaan istilah qadha untuk pengertian seperti tersebut di atas (istilah dalam ilmu fiqh) sama sekali tidak tepat. Lantaran pada dasarnya kata qadha, semakna dengan kata "ada'" yang artinya; pelaksanaan suatu ibadah pada waktu yang telah ditentukan oleh Syariat Islam.Oleh sebab itu, tidaklah tepat kata qadha' dimaksudkan untuk istilah yang artinya bertolak belakang dengan ada'. Akan tetapi, nyatanya istilah qadha' tersebut telah membudaya, menjadi baku dan berlaku dalam ilmu fiqh, untuk membedakannya dengan kata ada' yang merupakan pelaksanaan suatu ibadah pada waktu yang telah ditentukan.Wajibkah Qadha' Puasa Dilaksanakan Secara Berurutan?Qadha' puasa Ramadhan, wajib dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan, sebagaimana termaktub dalam Al-Baqarah ayat 184. Dan tidak ada ketentuan lain mengenai tata cara qadha' selain dalam ayat tersebut.Adapun mengenai wajib tidaknya atau qadha ' puasa dilakukan secara berurutan, ada dua pendapat. Pendapat pertama, menyatakan bahwa jika hari puasa yang di­tinggalkannya berurutan, maka qadha' harus dilaksanakan secara berurutan pula, lantaran qadha' merupakan pengganti puasa yang telah ditinggalkan, sehingga wajib dilakukan secara sepadan.Pendapat kedua, menyatakan bahwa pelaksanaan qadha' puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, lantaran tidak ada satu­pun dalil yang menyatakan qadha ' puasa harus berurutan. Sementara Al-Baqarah ayat 184 hanya menegaskan bahwa qadha' puasa, wajib dilaksanakan sebanyak jumlah hari yang telah ditinggalkan. Selain itu, pendapat ini didukung oleh pernyataan dari sebuah hadits yang sharih jelas dan tegas).Sabda Rasulullah SAW:
قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ"Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar)Dari kedua pendapat tersebut di atas, kami lebih cendong kepada pendapat terakhir, lantaran didukung oleh hadits yang sharih. Sementara pendapat pertama hanya berdasarkan logika yang bertentangan dengan nash hadits yang sharih, sebagaimana terse. but di atas.Dengan demikian, qadha' puasa tidak wajib dilakukan secara berurutan. Namun dapat dilakukan dengan leluasa, kapan saja dikehendaki. Boleh secara berurutan, boleh juga secara terpisah.Bagaimana Jika Qadha' Tertunda Sampai Ramadhan Berikutnya?Waktu dan kesempatan untuk melaksanakan qadha' puasa Ramadhan adalah lebih dari cukup yakni, sampai bulan Ramadhan berikutnya. Namun demikian, tidak mustahil jika ada orang-orang –dengan alasan tertentu– belum juga melaksanakan qadha' puasa Ramadhan, sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya.Kejadian seperti ini, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang positif maupun negatif seperti; selalu ada halangan, sering sakit misalnya, bersikap apatis, bersikap gegabah, sengaja mengabaikannya dan lain sebagainya. Sehingga pelaksanaan qadha' puasanya ditangguhkan atau tertunda sampai tiba Ramadhan benkutnya.Penangguhan atau penundaan pelaksanaan qadha' puasa Ra­madhan sampai tiba Ramadhan berikutnya –tanpa halangan yang sah–, maka hukumnya haram dan berdosa. Sedangkan jika penangguhan tersebut diakibatkan lantaran udzur yang selalu menghalanginya, maka tidaklah berdosa.Adapun mengenai kewajiban fidyah' yang dikaitkan dengan adanya penangguhan qadha' puasa Ramadhan tersebut, di antara para Fuqaha ada dua pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa; penangguhan qadha' puasa Ramadhan sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya, tidak menjadi sebab diwajibkannya fidyah. Baik penangguhannya tersebut karena ada udzur atau tidak.Pendapat kedua menyatakan bahwa; penangguhan qadha' puasa Ramadhan sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya ada tafshil (rincian) hukumnya. Yakni jika penangguhan tersebut karena udzur, maka tidak menjadi sebab diwajibkannya fidyah. Sedangkan jika penangguhan tersebut tanpa udzur, maka menjadi sebab diwajibkannya fidyah.Sejauh pengamatan kami, kewajiban fidyah akibat penangguhan qadha 'puasa Ramadhan sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya, tidaklah didasarkan pada nash yang sah untuk dijadikan hujjah. Oleh sebab itu, pendapat tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Yang dengan demikian, secara mutlak tidak ada kewajiban fidyah, walaupun penangguhan tersebut tanpa udzur.Bagaimana Jika Meninggal Dunia sebelum Qadha?Memenuhi kewajiban membayar hutang adalah sesuatu yang mutlak. Baik yang berhubungan dengan manusia, apalagi berhubungan dengan Allah SWT. Sehingga orang yang meninggal dunia sebelum memenuhi kewajiban qadha' puasa Ramadhan, sama artinya dengan mempunyai tunggakan hutang kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, pihak keluarga wajib memenuhinya.Adapun dalam praktik pelaksanaan qadha' puasa Ramadhan tersebut, ada dua pendapat yakni; Pendapat pertama, menyatakan bahwa; pelaksanaan qadha' puasa Ramadhan orang yang meninggal dunia tersebut gapat diganti dengan fidyah, yaitu memberi makan sebesar 0,6 kg bahan makanan pokok kepada seorang miskin untuk tiap-tiap hari puasa yang telah ditinggalkannya.Sabda Rasulullah SAW:
مَن مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيُامْ أُطْعِمَ عَنْهُ مَكَانَ يَوْمٍ مِسْكِيْنٌ"Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban puasa, maka dapat digantikan dengan memberi makan kepada seorang miskin pada tiap hari yang ditinggalkannya." (HR Tirmidzi, dari Ibnu 'Umar)Hadits tersebut di atas, yang mendukung pendapat pertama ini. Namun oleh perawinya sendiri yakni, Imam Tirmidzi telah dinyatakan sebagai hadits gharib. Bahkan oleh sebagian ahli hadits dinyatakan sebagai hadits mauquf, atau ditangguhkan alias tidak dipakai. Sehingga hadits ini tidak dapat dijadikan hujjah.Namun demikian, para Fuqaha yang menyatakan pendapat ini menguatkannya dengan berbagai peristiwa seperti; bahwa masyarakat Madinah melaksanakan hal yang seperti ini, yakni memberi makan kepada seorang miskin untuk tiap-tiap hari yang telah ditinggalkan puasanya oleh orang yang meninggal dunia.Pendapat kedua, menyatakan bahwa; jika orang yang memiliki kewajiban qadha' puasa meninggal dunia, maka pihak keluarganya wajib melaksanakan qadha' puasa tersebut, sebagai gantinya. Dan tidak boleh dengan fidyah. Sedangkan dalam prakteknya, pelaksanaan qadha' puasa tersebut, boleh dilakukan oleh orang lain, dengan seijin atau atas perintah keluarganya.Sabda Rasulullah SAW:
مَنْ مَاتَ وَ عَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ"Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban qadha puasa, maka walinya (keluarganya) berpuasa menggantikannya." (HR. Bukhari dan Muslim, dari Aisyah)Pendapat kedua ini, kami kira lebih kuat lantaran hadits yang mendasarinya shahih. Sementara pendapat pertama dinilai lemah karena hadits yang mendasarinya marfu', gharib atau mauquf seperti dijelaskan di atas. Sedangkan peristiwa yang menguatkannya yakni, apa yang dilakukan oleh masyarakat Madinah ketika itu, sama sekali tak dapat dijadikan hujjah, lantaran bukan suatu hadits.Bagaimana Jika Jumlah Hari yang Ditinggalkan Tidak Diketahui?Melaksanakan qadha' puasa sebanyak hari yang telah ditinggalkan merupakan suatu kewajiban. Baik qadha' puasa untuk di­rinya sendiri, maupun untuk anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Namun dalam hal ini, tidak mustahil terjadi bahwa jumlah hari yang harus qadha' puasa itu tidak diketahui lagi, misalnya lantaran sudah terlalu lama, atau memang,sulit diketahui jumlah harinya. .Dalam keadaan seperti ini, alangkah bijak jika kita tentukan saja jumlah hari yang paling maksimum. Lantaran kelebihan hari qadha' puasa adalah lebih baik ketimbang kurang. Dimana kelebihan hari qadha' tersebut akan menjadi ibadah sunnat yang tentunya memiliki nilai tersendiri.
KH Arwani FaishalWakil Ketua Lembaga Bahtsul Mas’ail PBNU

GUNUNG GEDE (2958m) PANGRANGO (3019m)







Gunung Gede-Pangrango adalah satu-satunya gunung yang paling sering di daki di Indonesia, kurang lebih 50.000 pendaki per tahun, meskipun peraturan dibuat seketat mungkin, bisa jadi karena lokasinya yang berdekatan dengan Jakarta dan Bandung. Untuk mengembalikan habitatnya biasanya tiap bulan Agustus ditutup untuk pendaki juga antara bulan Desember hingga Maret. Untuk mengurangi kerusakan alam maka dibuatlah beberapa jalur pendakian, namun jalur yang populer adalah melalui pintu Cibodas.
Mulai 1 April 2002 untuk mengunjungi Taman Nasional Gn.Gede-Gn.Pangrango diberlakukan sistem booking, 3-30 hari sebelum pendakian harus booking dahulu. Jumlah pendaki dibatasi hanya 600 orang per malam, 300 melalui Cibodas, 100 melalui Selabintana, 200 melalui Gunung Putri. Pendaftaran pendaki hanya dilanyani di Wisma Cinta Alam kantor Balai Taman Nasional Gn. Gede-Pangrango pada hari kerja (senen-jumat) pada jam kantor. Pos Cibodas, Gn. Putri dan Salabintana sudah tidak melayani ijin pendakian. Hanya sebagai pos kontrol.
Pemerintah Hindia Belanda menetapkan kawasan hutan seluas 150 km2 di puncak Gunung Gede Pangrango (Kabupaten Cianjur) sebagai suaka alam pada tahun 1889. Pemerintah RI kemudian mengubah status wilayah Gede Pangrango menjadi Taman Nasional pada tahun 1980.
CUACA Gede Pangrango adalah salah satu tempat di pulau jawa yang terbanyak curah hujannya, rata-rata pertahun mencapai 3.000 hingga 4.200 mm. Musim Hujan dimulai pada bulan Oktober hingga bulan mei dengan curah hujan lebih dari 200 mm setiap bulannya, dan lebih dari 400 mm perbulannya diantara bulan Desember hingga Maret dan taman biasanya ditutup. Taman nasional ini sangat penting untuk menyerap air hujan.
Saat terbaik untuk mengunjungi taman maupun pendakian adalah diantara musim kemarau sekitar juni hingga september, dimana pada saat itu curah hujan turun dibawah 100 mm. Suhu rata-rata berfariasi dari 18ºC di Cibodas hingga kurang dari 10ºC di puncak gunung gede dan pangrango, dengan kelembaban diantara 80% dan 90%. Pada malam hari suhu di puncak gunung bisa mencapai dibawah 5ºC, sehingga bagi setiap pendaki gunung harus membawa jaket tebal. Pendaki juga perlu berhati-hati karena pohon-pohonan mudah tumbang.
Kelembabannya sangat tinggi terutama di hutan pada malam hari, namun pada musim kemarau di puncak gunung berubah turun pada malam hari sekitar 30% hingga siang hari naik mencapai 90%.
FAUNA Tercatat ada 245 jenis burung di taman ini, ketika Junghuhn mendaki Gn.Pangrango pada tahun 1839, merupakan pendaki pertama yang dilakukan oleh orang Eropa, ia menemukan dua badak jawa di dekat puncak gunung (kandang badak) seekor sedang berendam di suatu sungai kecil dan yang lain sedang merumput di pinggir sungai. Sekitar 150 tahun yang lalu juga masih dihuni oleh banteng dan rusa jawa. Pada tahun 1929 masih ada Macan tutul Panthera pardus di Taman Nasional ini, dan tahun 1986 masih tersisa 10, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi.

PINTU MASUK TAMAN Bagi setiap pengunjung wajib minta ijin di pintu masuk taman yang dapat diperoleh di kantor Cibodas. Pengunjung dapat memasuki taman lewat beberapa pintu diantaranya:
Pintu Cibodas (Cianjur) merupakan pintu masuk utama dan kantor pusat taman. Berjarak kira-kira 100 km dari Jakarta / 2,5 jam dengan mobil, 89 km dari Bandung / 2 jam naik mobil. Pintu Gunung Putri (Cianjur) dekat dengan Cibodas dan dapat dijangkau lewat Cipanas atau Pacet. Pintu Selabintana (Sukabumi) berjarak 60 km dari Bogor / 1,5 jam naik mobil, dan 90 km dari Bandung / 2 jam naik mobil. Jalur ini sudah ditutup, karena ada beberapa tempat yang terkena longsor sehingga kita harus merangkak melalui pinggiran jurang dengan tali. Untuk itu diperlukan ijin khusus dan harus dengan pengawalan ranger. Pintu Situgunung (Sukabumi) berjarak 15 km dari Selabintana ke arah Bogor. Jalur menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango memiliki jalur yang sangat jelas, kecuali pintu masuk Situgunung.
PERATURAN PENDAKIAN 1. Semua pengunjung wajib membayar tiket masuk taman dan asuransi. Para wisatawan dapat membelinya di ke empat pintu masuk. Ijin khusus diperlukan bagi pendaki gunung atau wisatawan yang dari Cibodas menuju Air terjun Cibeureum melanjutkan ke Air Panas. Wisatawan yang menuju Air terjun Cibeureum lewat Selabintana. Dari perkemahan Bobojong memasuki Taman Nasional lewat Gunung Putri. 2. Bagi para pendaki gunung harus minta ijin ke kantor pusat taman di Cibodas, 3-30 hari sebelum pendakian harus booking dahulu. Jumlah pendaki dibatasi hanya 600 orang per malam. Jam buka kantor pengurusan ijin: Senin - Kamis jam 07.30 - 14.30 Jumat jam 07.30 - 11.00 Pendaki harus menyerahkan photo copy KTP atau Surat ijin Orang Tua bagi yang belum memiliki KTP. 3. Penjaga akan memeriksa barang-barang bawaan dan perijinan sebelum memasuki taman. 4. Dilarang membawa binatang ke dalam taman. 5. Dilarang membawa senjata tajam termasuk pisau dan peralatan berburu. 6. Dilarang membawa perlengkapan radio dan bunyi-bunyian ke dalam taman, ijin khusus diperlukan bagi pengguna "walkie-talkie". 7. Dilarang membuat api unggun yang beresiko tinggi penyebab kebakaran hutan. 8. Dilarang mengganggu, memindahkan, atau merusak barang-barang milik taman. Termasuk mencorat-coret batu atau pohon. 9. Dilarang memetik bunga atau mencabut tanaman. 10. Mendakilah mengikuti jalur utama. Memotong jalur dapat merusak taman dan juga sangat berbahaya. 11. Jangan tinggalkan sampah, sangat sulit dan lama untuk membersihkan sampah dan botol-botol di gunung. Bawa kembali semua sampah ke luar taman. 12. Jangan mecemari atau mengotori sungai, pada saat mandi jangan gunakan sabun atau bahan pencemar lainnya. 13. Melapor kembali ke penjaga taman ketika meninggalkan taman dan menyerahkan surat ijin masuk. 14. Dilarang membawa minumam beralkohol ke dalam taman.



KEBUTUHAN MINIMAL Bagi para pendaki kebutuhan utama yang harus dipenuhi adalah: 1. Perlengkapan minimal pendakian: pakaian hangat, sleeping bag bila ingin menginap di gunung, jas hujan atau pakaian tahan air, perlengkapan obat-obatan. 2. Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup (non-alkohol). 3. Dilarang mendaki sendirian, sedikitnya harus tiga orang dalam suatu kelompok dan sebisa mungkin dibimbing oleh orang yang sudah hafal betul dengan jalurnya.
PINTU CIBODAS & GUNUNG PUTRI Jalur terbaik adalah melalui Cibodas, karena kita dapat menikmati keindahan satwa dan beberapa tempat menarik seperti Telaga Biru, air terjun Ciberem dan Air Panas. Terutama sekali kita dapat menemukan aliran air sepanjang jalan hingga pos Kandang Badak suatu pos persimpangan jalan antara Gunung Gede dan Pangrango.
Cibodas atau Gunung Putri dapat ditempuh menggunakan kendaraan umum jurusan Jakarta - Bandung. Turun di Cipanas atau pertigaan Cibodas, disambung dengan mobil angkutan kecil jurusan Cipanas - Cibodas, atau Cipanas - Gunung Putri. Selain dikenakan tiket masuk Taman dan Asuransi, pengunjung diwajibkan meninggalkan photocopy Tanda Pengenal dan menunjukkan Tanda pengenal asli.
Melalui Cibodas puncak Gunung Gede dapat ditempuh selama 5 jam dan puncak Gunung Pangrango dapat ditempuh selama 7 jam. Sedangkan melalui Gunung Putri puncak Gunung Gede dapat ditempuh selama 9 jam.
Dari jalur Cibodas, terdapat beberapa pos peristirahatan yang berupa bangunan beratap yang sangat bermanfaat untuk berteduh dan menghangatkan badan. Sebaiknya tidak mendirikan tenda di dalam pos karena mengganggu para pendaki lainnya yang ingin berteduh.
Sebelum pos Kandang Batu kita akan melewati suatu lereng curam yang sangat berbahaya, yang dialiri air panas, pendaki perlu ekstra hati-hati karena sempit dan licin namun banyak pendaki berhenti untuk menghangatkan badan. Sebaiknya tidak berhenti di sini sangat menggangu pendaki lainnya, selain itu sebaiknya menggunakan sepatu, panasnya air sangat terasa bila kita hanya menggunakan sandal.
Mandi di sungai di Pos Kandang Batu ini yang berair hangat sangat menyegarkan badan, menghilangkan capek dan kantuk. Membantu melancarkan aliran darah yang beku kedinginan. Jangan gunakan sabun, odol, shampoo, karena banyak pendaki mengambil air minum di sungai ini. Membuka tenda di Pos ini sangat mengganggu perjalanan pendaki lainnya.
Meninggalkan Pos Kandang Batu kita akan melewati sungai yang kadang airnya deras sehingga hati-hati dengan sendal yang dipakai. Celana panjang mungkin perlu digulung, namun bila air sungai sedang tenang (tidak ada hujan di puncak) kita bisa melompat di atas batu-batu. Mendekati Kandang Badak, kita akan mendengar suara deru air terjun yang cukup menarik dibawah jalur pendakian. Kita bisa memandang ke bawah menyaksikan air terjun tersebut, atau turun ke bawah untuk mandi bila air tidak terlalu dingin.
Bagi pendaki sebaiknya mengisi persediaan airnya di pos Kandang Badak, karena perjalanan berikutnya akan susah memperoleh air. Setelah kandang Badak perjalanan menuju puncak sangat menanjak dan melelahkan disamping itu udara sangat dingin sekali. Disini terdapat persimpangan jalan, untuk menuju puncak Gn.Gede ambil arah ke kiri, dan untuk menuju puncak Gn.Pangrango ambil arah kanan. Persiapan fisik, peralatan dan perbekalan harus diperhitungkan, sebaiknya beristirahat di pos ini dan memperhitungkan baik buruknya cuaca.
Di atas puncak gunung Gede dengan latar belakang gunung Pangrango.
Puncak Gede sangat indah namun perlu hati-hati, kita dapat berdiri dilereng yang sangat curam, memandang ke kawah Gede yang mempesona. Dibawah lereng-lereng puncak ditumbuhi bunga-bunga edelweis yang mengundang minat untuk memetiknya, hal ini dilarang dan sangat berbahaya. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango.
Dari puncak Gede kita bisa kebawah menuju alun-alun SuryaKencana, dengan latar belakang gunung Gumuruh. Terdapat mata air yang jernih dan tempat yang sangat luas untuk mendirikan kemah. Dari sini kita belok ke kiri (timur) bila ingin melewati jalur Gunung Putri, dan untuk melewati jalur Selabintana kita berbelok ke kanan (barat).
KELUAR TAMAN MELEWATI SELABINTANA
Minggu pertama bulan Mei 2001 terdapat ribuan pendaki berjejal di pintu Cibodas sepanjang hari membuat petugas kewalahan. Sepanjang jalur dimana ada tempat agak lebar disitu ada pendaki membuat tenda. Bahkan dijalanan para pendaki beristirahat dan tiduran karena sudah tidak ada tempat lagi untuk beristirahat. Kami pun harus berjalan dengan hati-hati karena bisa-bisa menginjak kaki para pendaki yang tidur dijalanan. Tenda - tenda berjejal di Pos Kandang batu dan Pos Kandang Badak, banyak pendaki yang tersesat menuju kawah sebelum Pos Kandang Badak, hal ini mungkin karena banyaknya jalur baru dan banyak pohon tumbang, bukan hanya pendaki baru pendaki yang sudah beberapa kalipun juga tersesat ke kawah.
Alun-alun Suryakencanapun penuh dengan pendaki yang membuat Tenda, tidak seperti biasanya minggu pertama bulan Mei cuaca Gunung Gede saat itu terasa panas baik di sepanjang jalan maupun di puncak gunung. Cuaca dingin dan kabut tidak dijumpai padahal beberapa hari sebelumnya dikabarkan udara sangat dingin hingga puncak gunung diselimuti kristal es.
Dari puncak Gn.Gede Tim kesebelasan Skrekanek berlomba-lomba menuruni lereng puncak menuju Alun-alun Suryakencana, melewati pohon-pohon edelweis. Suasana di alun-alun seperti di tempat wisata perkemahan, banyak pendaki merebahkan badan di rumput sambil berjemur, kebetulan cuaca sedang panas. Setelah beristirahat sejenak ke-11 Tim segela melanjutkan perjalanan.
Dari Alun-alun Suryakencana kebanyakan pendaki berbelok ke kiri menuju jalur Gunung Putri, sedangkan Tim Skrekanek berbelok kanan ke arah barat untuk menuju ke Jalur Selabintana menyusuri alun-alun Suryakencana. Kemudian berbelok kekiri memasuki kawasan hutan di lereng Gn.Gumuruh. Tim Skrekanek sempat salah jalan dengan mengikuti jalur yang menuju puncak Gn.Gumuruh.
Jalur Selabintana memiliki 4 buah pos yang berupa bangunan berteduh yang sudah roboh semua. Pos pertama berada di lereng gunung Gumuruh dekat dengan alun-alun Selabintana. Pos ini merupakan persimpangan antara jalur ke selabintana, alun-alun, dan puncak Gn.Gumuruh. Jalur dari Pos I menuju Pos II curam sekali namun jelas kelihatan meskipun sangat jarang dilewati, kita harus tetap waspada, di beberapa tempat kita harus turun dengan cara merangkak berpegangan batu atau akar.
Mendekati pos ke dua jalur agak landai , di kiri kanan jalur di tumbuhi pohon-pohon besar dengan bentuk yang aneh-aneh yang menimbulkan khayalan dan rasa takut, meskipun cuaca hari itu sangat bagus. Beberapa anggota Tim mulai berbicara ngelantur, tiga orang tim dari Tj. Priuk merasa seolah -olah kami hanya berputar-putar di tempat yang sama, sehingga mereka sempat panik. Asep merasa melihat bangunan rumah besar dan ingin menuju ke sana. Lebih parah lagi Gandhi merasa berada di rumah sendiri dan mengajak kami semua untuk mampir ke rumahnya. Setelah sampai di pos II (dari puncak) kami beristirahat untuk memulihkan kesadaran kembali.
Setengah perjalanan di dekat Pos tiga terdapat air terjun kecil dengan mata air yang jernih dan dingin, kita dapat mengisi perbekalan air kita atau sebaiknya berkemah disini bila sudah sudah sore, karena jalan yang akan kita lalui berikutnya sangat berbahaya, selain sempit menyusuri sisi jurang juga mudah longsor, menikung tajam tertutup oleh semak-semak, bila dalam keadaan gelap atau berkabut sangat berbahaya.
Sebaiknya kita menempuh perjalanan pada pagi atau siang hari dimana matahari terang namun apabila berkabut tetap sangat berbahaya. Jangan berjalan terlalu cepat gunakan tongkat untuk menusuk tanah di depan kita bila jalur tertutup semak. Jaga jarak jangan terlalu jauh dengan pendaki lainnya.
Jalur selanjutnya terputus dan sepertinya hilang. Kita harus menuruni lereng jurang menggunakan tali, yang tidak kelihatan karena tertutup daun-daunan. Kemudian menyusuri tepi jurang yang sangat berbahaya sambil berpegangan tali karena berjalan di atas batuan yang licin dan berair, kita harus menaiki jurang kembali dengan menggunakan tali.
Jalur selanjutnya sudah lebar dan tampak jelas, kita akan melewati jalanan setapak yang agak nyaman tidak terlalu menurun menuju Selabintana. Bagi yang menggunakan sandal gunung sebaiknya mengolesi kaki dan badan dengan air tembakau, karena jalur ini banyak sekali pacetnya. Pos empat berada di dekat selabintana disini terdapat areal perkemahan yang sangat luas, dan sungai yang jernih.
Masing-masing anggota Tim skrekanek memperoleh kenang-kenangan di tempeli Pacet/lintah lebih dari 10 ekor perorang. Seekor lintah yang menempel di dada Nanang sempat terbawa hingga terminal Sukabumi dan membesar sebesar jempol tangan.
Kami sangat bersyukur karena ke sebelas TIM Skrekanek selamat pulang kembali, sebelumnya seorang pendaki dari Perancis telah terperosok ke jurang di jalur ini meskipun berhasil diselamatkan setelah 4 hari berada di jurang karena membawa handphone satelit.
MISTERI GUNUNG GEDE
Kadangkala pendaki yang berada dikawasan alun-alun Suryakencana, akan mendengar suara kaki kuda yang berlarian, tapi kuda tersebut tidak terlihat wujudnya. Konon, kejadian ini pertanda Pangeran Suryakencana datang ke alun-alun dengan dikawal oleh para prajurit. Selain itu para pendaki kadang kala akan melihat suatu bangunan istana.
Alun-alun Surya Kencana berupa sebuah lapangan datar dan luas pada ketinggian 2.750m dpl yang berada disebelah timur puncak Gede, merupakan padang rumput dan padang edelweiss. Suryakencana adalah nama seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar (pendiri kota Cianjur) yang beristrikan seorang putri jin. Pangeran Suryakencana memiliki dua putra yaitu: Prabu Sakti dan Prabu Siliwangi.Kawasan Gunung Gede merupakan tempat bersemayam Pangeran Suryakencana. Beliau bersama rakyat jin menjadikan alun2 sebagai lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar.
Petilasan singgasana Pangeran Suryakencana berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan tersebut masih berada di tengah alun-alun, dan disebut Batu Dongdang yang dijaga oleh Embah Layang Gading. Sumber air yang berada ditengah alun-alun, dahulu merupakan jamban untuk keperluan minum dan mandi.
Di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana ini ada sebuah situs kuburan kuno tempat bersemayam Prabu Siliwangi. Pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi yang menguasai Jawa Barat, terjadi peperangan melawan Majapahit. Selain itu Prabu Siliwangi juga harus berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten. Setelah menderita kekalahan yang sangat hebat Prabu Siliwangi melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede.
Sekitar gunung Gede banyak terdapat petilasan peninggalan bersejarah yang dianggap sakral oleh sebagian peziarah, seperti petilasan Pangeran Suryakencana, putri jin dan Prabu Siliwangi. Kawag Gunung Gede yang terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga. Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga) yang terdiri atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di Batu Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak.
Eyang Jayakusumah adalah penjaga Gunung Sela yang berada disebelah utara puncak Gunung Gede. Sedangkan Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok menjaga dua buah batu dihalaman parkir kendaraan wisatawan kawasan cibodas. Batu tersebut pernah dihancurkan, namun bor mesin tidak mampu menghancurkannya. Dalam kawasan Kebun Raya Cibodas, terdapat petilasan/ makam Eyang Haji Mintarasa.Pangeran Suryakencana menyimpan hartanya dalam sebuah gua lawa/walet yang berada di sekitar air terjun Cibeureum. Gua tersebut dijaga oleh Embah Dalem Cikundul. Tepat berada di tengah-tengah air terjun Cibeureum ini terdapat sebuah batu besar yang konon adalah perwujudan seorang pertapa sakti yang karena bertapa sangat lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu. Pada hari kiamat nanti barulah ia akan kembali berubah menjadi manusia.
JAKARTA - GUNUNG GEDE - PANGRANGO
Rute
Jarak
Kendaraan
jalan
1
Jakarta - Cipanas ( arah Bandung )
100km
2,5 jam
2
Cipanas - Taman Cibodas ( Pintu Masuk )
30 mnt
3
Cibodas - Danau Biru
30 mnt
4
Danau Biru - Kandang Batu ( Air Panas )
2 jam
5
Kandang Batu - Kandang Badak
1,5 jam
6
Kandang Badak - Puncak Gede ( 2.958 Mdpl )
1 jam
7
Kandang Badak - Puncak Pangrango ( 3.019 Mdpl )
3 jam
8
Puncak Gede - Alun Alun Suryakencana
30 mnt

Menguak Motif di Balik Kunjungan Bill Gates ke Indonesia


Presiden Direktur Microsoft Windows Bill Gates, mengunjungi Indonesia pada 8 Mei lalu. Pemimpin perusahaan pengembang piranti lunak (software) yang dikenal dengan sistem jendela itu menjanjikan kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan produk Microsoft secara gratis untuk kepentingan pendidikan.Bantuan tersebut diberikan Gates dengan syarat bahwa pemerintah menyediakan komputer murah bagi lembaga-lembaga pendidikan yang akan menerimanya. Murah yang dimaksud untuk harga komputer tersebut adalah 200 dolar Amerika Serikat (AS) per unit komputer. Nilai tersebut kira-kira Rp 1.870.000 dengan asumsi kurs 1 dolar AS sama dengan Rp 9.350.Bila dilihat harganya memang sangat murah. Besar kemungkinan bisa dijangkau. Tetapi, mari kita coba melihat dulu kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam negeri. Sungguh tidak memungkinkan untuk itu. Di satu sisi, masyarakat diwajibkan memikul beban hidup yang berat. Semakin berat pula akibat naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang juga diikuti naiknya harga-harga bahan pokok lainnya. Dengan demikian, sangat ironis apabila tawaran Gates disanggupi pemerintah. Apalagi pemerintah melakukan pengadaan komputer seharga 200 dolar AS per unit itu dalam jumlah ribuan.Menurut penulis, hal yang terpenting bagi kita adalah mencoba mencermati dan menelisik tujuan sebenarnya dari seorang Gates yang termasuk dalam daftar orang terkaya nomor 3 di dunia itu. Indonesia, diakui atau tidak, adalah salah satu negara yang masuk dalam kategori ‘surga’ pembajakan, dan produk-produk Microsoft adalah salah satu korbannya.Melihat kenyataan tersebut, Gates sebagai pucuk pimpinan sebuah perusahaan piranti lunak di dunia itu tidak bisa tinggal diam. Dalam sudut pandang Gates sebagai seorang pebisnis, Indonesia dinilainya sebagai negara berkembang yang memiliki potensi besar untuk lahan tumbuhnya teknologi. Hal penting lainnya adalah kian diminatinya dagangan Gates di Indonesia.Cara terbaik mengurangi pembajakan piranti lunak adalah dengan membiarkannya dibajak untuk beberapa kurun waktu tertentu, lalu memberikannya secara gratis kepada sasaran yang tepat, yaitu para siswa yang masih dalam tahap pertumbuhan dan pengenalan terhadap penggunaan aplikasi komputer. Sebab, apabila pada masa tersebut seorang siswa sudah terbiasa menggunakan suatu software propetiary (piranti lunak berbayar), maka ia akan mengalami kendala apabila akan menggunakan piranti lunak lain yang non-propetiary, misal, open source (berlisensi umum). Sebaliknya, yang tercipta adalah akibat ketergantungan. Sehingga dengan terpaksa siswa tersebut kelak harus membeli software propetiary apabila akan menggunakan komputernya.Kita kembali kepada kewajiban pemerintah untuk menyediakan komputer murah seharga 200 dolar AS per unitnya. Harga itu, kemungkinan kecil pasar yang dibidik dapat membeli seperangkat komputer baru. Nilai tersebut adalah harga rata-rata komputer bekas, lalu bagaimana kelanjutannya?Sekadar perkiraan, berikut penulis ilustrasikan perbedaan budaya penggunaan komputer di negeri ini dengan di negara tempat tinggal Gates. Di Indonesia, sebuah unit komputer akan tetap digunakan terus bahkan setelah 5 tahun selama masih dapat berfungsi dengan baik. Pemiliknya tidak terlalu memusingkan perkembangan piranti lunak yang semakin pesat. Selama kompatibilitas (baca: kecocokan) masih dapat ditoleransi, maka lebih baik mengalokasikan dana untuk kebutuhan pokok kehidupannya. Sedangkan di negara-negara maju, umur pakai sebuah unit komputer rata-rata tidak lebih dari 3 tahun. Setelah melewati masa itu, maka pemiliknya akan mengganti dengan unit komputer baru yang sudah dapat dipastikan lebih cepat, lebih baik, lebih hemat energi dan lebih berteknologi baru sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja.Lalu, bagaimana dengan nasib komputer bekasnya? Tentu saja komputer itu akan dijual murah atau bahkan dibuang dengan tujuan untuk didaur ulang. Nah, komputer-komputer bekas dari negara maju itulah yang sebagian beredar di Indonesia. Dikhawatirkan dengan patokan harga 'murah' senilai 200 dolar AS tersebut, bila pemerintah menerima tawarannya, maka harus melakukan impor komputer bekas (refurbished) tersebut dari negara maju, seperti AS.Tawaran Gates kepada pemerintah untuk membantu pendidikan di negeri ini ada baiknya, sebab pemerintah sendiri masih mengalami kesulitan untuk melakukannya. Namun, lebih bijak lagi agar lebih berhati-hati menerima sebuah tawaran dengan tidak melupakan bahwa bagaimana pun Gates seorang pebisnis. Misinya, berdagang dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pelanggan tetapnya. Akan lebih baik bila pemerintah dapat lebih mengkaji kembali persyaratan yang diajukan Gates. Jangan sampai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa justru berbalik menjadi pembodohan dengan membiarkan generasi muda terdoktrin program-program temuan kaum kapitalis sehingga cakrawala berpikirnya menjadi sempit.Karena di satu sisi, pemerintah juga sedang mengembangkan suatu program berbasis open source yang relatif murah dan bahkan gratis yang bernama Indonesia Goes Open Source (IGOS). Peranti lunak itu berbasis Linux dan IGOS merupakan salah satu karya putra-putri terbaik bangsa ini. (Ardyan Novanto Arnowo)

Da’wah Bukan Perang Saudara


Da’wah memang usaha mengubah dan mencegah kemungkaran serta mengajak kepada kebaikan. Itulah sebabnya da’wah juga termasuk jihad. Tetapi da’wah bukanlah perang saudara. Da’wah merupakan bernasihat kepada kebenaran dan keshabaran agar istiqomah dalam kebenaran tersebut.
Di dunia ini banyak sekali organisasi da’wah dengan berbagai manhajnya. Mereka giat berda’wah. Namun sayangnya, ketika salah satu organisasi da’wah menasihati organisasi da’wah lainnya dengan dalil yang kuat, bahkan sering dalil itu adalah yang umum dikenal, terkadang hal itu malah dianggap penyerangan. Maka aktivis da’wah seperti ini tentulah dipertanyakan niat da’wahnya. Apakah ia berda’wah kepada Islam, ataukah kepada hizb? Apakah ia menganggap da’wah itu nasihat ataukah perang saudara?
Jika ia menganggap da’wah itu adalah nasihat, sebagai orang yang sering berkata agar melihat isi nasihat dan tidak melihat caranya, seharusnya ia tidak berang ketika dinasihati saudaranya. Tetapi terkadang saya melihat bahwa sebagian aktivis da’wah ini begitu berang ketika organisasi da’wahnya disinggung. Bahkan keberangannya itu, terkadang, melampaui batas. Hingga dengan mudahnya menganggap aktivis da’wah lainnya sebagai munafiq, bahkan kafir.
Hal seperti ini mungkin disebabkan mereka menanggapi perkataan saudaranya dengan emosional dan bukan dengan aqal yang sehat dan hati yang jernih. Pengendalian emosi memang sangat diperlukan aktivis da’wah. Berapa banyak orang mempermalukan dirinya sendiri karena kurang memiliki pengendalian emosi yang baik.
Ketika terjadi pembunuhan besar-besaran atas para sahabat (Ahlul yamaamah) yg mereka itu para Huffadh (yg hafal) Alqur’an dan Ahli Alqur’an di zaman Khalifah Abubakar Asshiddiq ra, berkata Abubakar Ashiddiq ra kepada Zeyd bin Tsabit ra : “Sungguh Umar (ra) telah datang kepadaku dan melaporkan pembunuhan atas ahlulyamaamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus terjadi pada para Ahlulqur’an, lalu ia menyarankan agar Aku (Abubakar Asshiddiq ra) mengumpulkan dan menulis Alqur’an, aku berkata : Bagaimana aku berbuat suatu hal yg tidak diperbuat oleh Rasulullah..??, maka Umar berkata padaku bahwa Demi Allah ini adalah demi kebaikan dan merupakan kebaikan, dan ia terus meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar, dan engkau (zeyd) adalah pemuda, cerdas, dan kami tak menuduhmu (kau tak pernah berbuat jahat), kau telah mencatat wahyu, dan sekarang ikutilah dan kumpulkanlah Alqur’an dan tulislah Alqur’an..!” berkata Zeyd : “Demi Allah sungguh bagiku diperintah memindahkan sebuah gunung daripada gunung-gunung tidak seberat perintahmu padaku untuk mengumpulkan Alqur’an, bagaimana kalian berdua berbuat sesuatu yg tak diperbuat oleh Rasulullah saw??”, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua dan aku mulai mengumpulkan Alqur’an”. (Shahih Bukhari hadits no.4402 dan 6768)
Pernah juga puteri dari guru kami diejek oleh teman-temannya yang lebih tua. Dikatakan kepada beliau bahwa ayahnya adalah pembela Ahmadiyah dan sebagainya. Mereka mengejek demikian karena Habib Munzir tidak ikut dalam mendemo Ahmadiyah dan tidak membenarkan murid-muridnya untuk berdemo. Demikianlah yang diajarkan oleh Guru Mulya Habib Umar. Maka menangislah Syarifah yang masih berusia sekitar 10 tahun itu. Dia pun mengadu kepada ibundanya. Maka sampailah hal itu ke telinga Habib Munzir. Beliau hanya menangis mengetahui puterinya diejek sedemikian rupa. Beliau siap untuk dicaci-maki, tetapi tidak demikian jika puterinya yang diejek. Namun beliau tidak berang kepada para pengejek itu. Beliau tetap menahan diri. Beliau paham bahwa para pengejek itu belum mengerti tentang ajaran Rasul yang mengajarkan agar bersabar dalam menghadapi fitnah agama. Demikianlah yang dilakukan Imam Bukhori ketika berlaku fitnah terhadap dirinya. Habib Umar pun pernah berkata di bulan Februari 2007 bahwa beliau telah melihat 2 banjir, yaitu banjir air dan banjir fitnah (munculnya berbagai aliran sesat). Namun beliau melanjutkan bahwa akan datang banjir ketiga, yaitu banjir rahmah. Diantara tanda-tandanya adalah semakin luasnya da’wah Majelis Rasulullah, hingga kelak setasiun televisi akan banyak menyiarkan acara Majelis Rasulullah SAW, runtuhnya perekonomian non-Muslim dan bangkitnya perekonomian Muslim. Maka Habib Munzir tetap tenang menghadapi munculnya berbagai aliran sesat, karena beliau yaqin bahwa banjir kedua akan segera diganti dengan datangnya banjir ketiga yang tanda-tandanya sudah semakin nyata. Beliau tidak berang menghadapi ejekan yang menyakiti puterinya. Beliau tetap menahan diri.
Maka tenangkanlah diri kita ketika mendengar atau membaca hal-hal yang mungkin menyinggung perasaan. Jangan sampai perasaan marah menguasai aqal kita dan mengeruhkan hati kita. Semoga Allah menyiramkan keshabaran ke dalam hati kita hingga dapat menyikapi segala hal dengan lebih bijaksana. Aamiin.

Bid’ah

I. Nabi saw memperbolehkan berbuat bid’ah hasanah.Nabi saw memperbolehkan kita melakukan Bid’ah hasanah selama hal itu baik dan tidak menentang syariah, sebagaimana sabda beliau saw: “Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat hal baru yg buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya” (Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi). Hadits ini menjelaskan makna Bid’ah hasanah dan Bid’ah dhalalah.
Perhatikan hadits beliau saw, bukankah beliau saw menganjurkan?, maksudnya bila kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru yg membuat kebaikan atas islam maka perbuatlah.., alangkah indahnya bimbingan Nabi saw yg tidak mencekik ummat, beliau saw tahu bahwa ummatnya bukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi ribuan tahun akan berlanjut dan akan muncul kemajuan zaman, modernisasi, kematian ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunya pastilah diperlukan hal-hal yg baru demi menjaga muslimin lebih terjaga dalam kemuliaan, demikianlah bentuk kesempurnaan agama ini, yg tetap akan bisa dipakai hingga akhir zaman, inilah makna ayat : “ALYAUMA AKMALTU LAKUM DIINUKUM..dst, “hari ini Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, kusempurnakan pula kenikmatan bagi kalian, dan kuridhoi islam sebagai agama kalian”, maksudnya semua ajaran telah sempurna, tak perlu lagi ada pendapat lain demi memperbaiki agama ini, semua hal yg baru selama itu baik sudah masuk dalam kategori syariah dan sudah direstui oleh Allah dan rasul Nya, alangkah sempurnanya islam.
Namun tentunya bukan membuat agama baru atau syariat baru yg bertentangan dengan syariah dan sunnah Rasul saw, atau menghalalkan apa-apa yg sudah diharamkan oleh Rasul saw atau sebaliknya, inilah makna hadits beliau saw : “Barangsiapa yg membuat buat hal baru yg berupa keburukan…dst”, inilah yg disebut Bid’ah Dhalalah. Beliau saw telah memahami itu semua, bahwa kelak zaman akan berkembang, maka beliau saw memperbolehkannya (hal yg baru berupa kebaikan), menganjurkannya dan menyemangati kita untuk memperbuatnya, agar ummat tidak tercekik dengan hal yg ada dizaman kehidupan beliau saw saja, dan beliau saw telah pula mengingatkan agar jangan membuat buat hal yg buruk (Bid’ah dhalalah).
Mengenai pendapat yg mengatakan bahwa hadits ini adalah khusus untuk sedekah saja, maka tentu ini adalah pendapat mereka yg dangkal dalam pemahaman syariah, karena hadits diatas jelas-jelas tak menyebutkan pembatasan hanya untuk sedekah saja, terbukti dengan perbuatan bid’ah hasanah oleh para Sahabat dan Tabi’in.
II. Siapakah yg pertama memulai Bid’ah hasanah setelah wafatnya Rasul saw?Ketika terjadi pembunuhan besar-besaran atas para sahabat (Ahlul yamaamah) yg mereka itu para Huffadh (yg hafal) Alqur’an dan Ahli Alqur’an di zaman Khalifah Abubakar Asshiddiq ra, berkata Abubakar Ashiddiq ra kepada Zeyd bin Tsabit ra : “Sungguh Umar (ra) telah datang kepadaku dan melaporkan pembunuhan atas ahlulyamaamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus terjadi pada para Ahlulqur’an, lalu ia menyarankan agar Aku (Abubakar Asshiddiq ra) mengumpulkan dan menulis Alqur’an, aku berkata : Bagaimana aku berbuat suatu hal yg tidak diperbuat oleh Rasulullah..??, maka Umar berkata padaku bahwa Demi Allah ini adalah demi kebaikan dan merupakan kebaikan, dan ia terus meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar, dan engkau (zeyd) adalah pemuda, cerdas, dan kami tak menuduhmu (kau tak pernah berbuat jahat), kau telah mencatat wahyu, dan sekarang ikutilah dan kumpulkanlah Alqur’an dan tulislah Alqur’an..!” berkata Zeyd : “Demi Allah sungguh bagiku diperintah memindahkan sebuah gunung daripada gunung-gunung tidak seberat perintahmu padaku untuk mengumpulkan Alqur’an, bagaimana kalian berdua berbuat sesuatu yg tak diperbuat oleh Rasulullah saw??”, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua dan aku mulai mengumpulkan Alqur’an”. (Shahih Bukhari hadits no.4402 dan 6768).
Nah saudaraku, bila kita perhatikan konteks diatas Abubakar shiddiq ra mengakui dengan ucapannya : “sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar”, hatinya jernih menerima hal yg baru (bid’ah hasanah) yaitu mengumpulkan Alqur’an, karena sebelumnya alqur’an belum dikumpulkan menjadi satu buku, tapi terpisah-pisah di hafalan sahabat, ada yg tertulis di kulit onta, di tembok, dihafal dll, ini adalah Bid’ah hasanah, justru mereka berdualah yg memulainya.
Kita perhatikan hadits yg dijadikan dalil menafikan (menghilangkan) Bid’ah hasanah mengenai semua bid’ah adalah kesesatan, diriwayatkan bahwa Rasul saw selepas melakukan shalat subuh beliau saw menghadap kami dan menyampaikan ceramah yg membuat hati berguncang, dan membuat airmata mengalir.., maka kami berkata : “Wahai Rasulullah.. seakan-akan ini adalah wasiat untuk perpisahan…, maka beri wasiatlah kami..” maka rasul saw bersabda : “Kuwasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengarkan dan taatlah walaupun kalian dipimpin oleh seorang Budak afrika, sungguh diantara kalian yg berumur panjang akan melihat sangat banyak ikhtilaf perbedaan pendapat, maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’urrasyidin yg mereka itu pembawa petunjuk, gigitlah kuat kuat dengan geraham kalian (suatu kiasan untuk kesungguhan), dan hati-hatilah dengan hal-hal yg baru, sungguh semua yg Bid’ah itu adalah kesesatan”. (Mustadrak Alasshahihain hadits no.329).
Jelaslah bahwa Rasul saw menjelaskan pada kita untuk mengikuti sunnah beliau dan sunnah khulafa’urrasyidin, dan sunnah beliau saw telah memperbolehkan hal yg baru selama itu baik dan tak melanggar syariah, dan sunnah khulafa’urrasyidin adalah anda lihat sendiri bagaimana Abubakar shiddiq ra dan Umar bin Khattab ra menyetujui bahkan menganjurkan, bahkan memerintahkan hal yg baru, yg tidak dilakukan oleh Rasul saw yaitu pembukuan Alqur’an, lalu pula selesai penulisannya dimasa Khalifah Utsman bin Affan ra, dengan persetujuan dan kehadiran Ali bin Abi Thalib kw.
Nah.. sempurnalah sudah keempat makhluk termulia di ummat ini, khulafa’urrasyidin melakukan bid’ah hasanah, Abubakar shiddiq ra dimasa kekhalifahannya memerintahkan pengumpulan Alqur’an, lalu kemudian Umar bin Khattab ra pula dimasa kekhalifahannya memerintahkan tarawih berjamaah dan seraya berkata : “Inilah sebaik-baik Bid’ah!”(Shahih Bukhari hadits no.1906) lalu pula selesai penulisan Alqur’an dimasa Khalifah Utsman bin Affan ra hingga Alqur’an kini dikenal dengan nama Mushaf Utsmaniy, dan Ali bin Abi Thalib kw menghadiri dan menyetujui hal itu. Demikian pula hal yg dibuat-buat tanpa perintah Rasul saw adalah dua kali adzan di Shalat Jumat, tidak pernah dilakukan dimasa Rasul saw, tidak dimasa Khalifah Abubakar shiddiq ra, tidak pula dimasa Umar bin khattab ra dan baru dilakukan dimasa Utsman bn Affan ra, dan diteruskan hingga kini (Shahih Bulkhari hadits no.873).
Siapakah yg salah dan tertuduh?, siapakah yg lebih mengerti larangan Bid’ah?, adakah pendapat mengatakan bahwa keempat Khulafa’urrasyidin ini tak faham makna Bid’ah?
III. Bid’ah DhalalahJelaslah sudah bahwa mereka yg menolak bid’ah hasanah inilah yg termasuk pada golongan Bid’ah dhalalah, dan Bid’ah dhalalah ini banyak jenisnya, seperti penafikan sunnah, penolakan ucapan sahabat, penolakan pendapat Khulafa’urrasyidin, nah…diantaranya adalah penolakan atas hal baru selama itu baik dan tak melanggar syariah, karena hal ini sudah diperbolehkan oleh Rasul saw dan dilakukan oleh Khulafa’urrasyidin, dan Rasul saw telah jelas-jelas memberitahukan bahwa akan muncul banyak ikhtilaf, berpeganglah pada Sunnahku dan Sunnah Khulafa’urrasyidin, bagaimana Sunnah Rasul saw?, beliau saw membolehkan Bid’ah hasanah, bagaimana sunnah Khulafa’urrasyidin?, mereka melakukan Bid’ah hasanah, maka penolakan atas hal inilah yg merupakan Bid’ah dhalalah, hal yg telah diperingatkan oleh Rasul saw.
Bila kita menafikan (meniadakan) adanya Bid’ah hasanah, maka kita telah menafikan dan membid’ahkan Kitab Al-Quran dan Kitab Hadits yang menjadi panduan ajaran pokok Agama Islam karena kedua kitab tersebut (Al-Quran dan Hadits) tidak ada perintah Rasulullah saw untuk membukukannya dalam satu kitab masing-masing, melainkan hal itu merupakan ijma/kesepakatan pendapat para Sahabat Radhiyallahu’anhum dan hal ini dilakukan setelah Rasulullah saw wafat.
Buku hadits seperti Shahih Bukhari, shahih Muslim dll inipun tak pernah ada perintah Rasul saw untuk membukukannya, tak pula Khulafa’urrasyidin memerintahkan menulisnya, namun para tabi’in mulai menulis hadits Rasul saw. Begitu pula Ilmu Musthalahulhadits, Nahwu, sharaf, dan lain-lain sehingga kita dapat memahami kedudukan derajat hadits, ini semua adalah perbuatan Bid’ah namun Bid’ah Hasanah. Demikian pula ucapan “Radhiyallahu’anhu” atas sahabat, tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw, tidak pula oleh sahabat, walaupun itu di sebut dalam Al-Quran bahwa mereka para sahabat itu diridhoi Allah, namun tak ada dalam Ayat atau hadits Rasul saw memerintahkan untuk mengucapkan ucapan itu untuk sahabatnya, namun karena kecintaan para Tabi’in pada Sahabat, maka mereka menambahinya dengan ucapan tersebut. Dan ini merupakan Bid’ah Hasanah dengan dalil Hadits di atas, Lalu muncul pula kini Al-Quran yang di kasetkan, di CD kan, Program Al-Quran di handphone, Al-Quran yang diterjemahkan, ini semua adalah Bid’ah hasanah. Bid’ah yang baik yang berfaedah dan untuk tujuan kemaslahatan muslimin, karena dengan adanya Bid’ah hasanah di atas maka semakin mudah bagi kita untuk mempelajari Al-Quran, untuk selalu membaca Al-Quran, bahkan untuk menghafal Al-Quran dan tidak ada yang memungkirinya.
Sekarang kalau kita menarik mundur kebelakang sejarah Islam, bila Al-Quran tidak dibukukan oleh para Sahabat ra, apa sekiranya yang terjadi pada perkembangan sejarah Islam ? Al-Quran masih bertebaran di tembok-tembok, di kulit onta, hafalan para Sahabat ra yang hanya sebagian dituliskan, maka akan muncul beribu-ribu Versi Al-Quran di zaman sekarang, karena semua orang akan mengumpulkan dan membukukannya, yang masing-masing dengan riwayatnya sendiri, maka hancurlah Al-Quran dan hancurlah Islam. Namun dengan adanya Bid’ah Hasanah, sekarang kita masih mengenal Al-Quran secara utuh dan dengan adanya Bid’ah Hasanah ini pula kita masih mengenal Hadits-hadits Rasulullah saw, maka jadilah Islam ini kokoh dan Abadi, jelaslah sudah sabda Rasul saw yg telah membolehkannya, beliau saw telah mengetahui dengan jelas bahwa hal hal baru yg berupa kebaikan (Bid’ah hasanah), mesti dimunculkan kelak, dan beliau saw telah melarang hal-hal baru yg berupa keburukan (Bid’ah dhalalah).
Saudara-saudaraku, jernihkan hatimu menerima ini semua, ingatlah ucapan Amirulmukminin pertama ini, ketahuilah ucapan ucapannya adalah Mutiara Alqur’an, sosok agung Abubakar Ashiddiq ra berkata mengenai Bid’ah hasanah : “sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar”.
Lalu berkata pula Zeyd bin haritsah ra :”..bagaimana kalian berdua (Abubakar dan Umar) berbuat sesuatu yg tak diperbuat oleh Rasulullah saw??, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun(Abubakar ra) meyakinkanku (Zeyd) sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua”.
Maka kuhimbau saudara-saudaraku muslimin yg kumuliakan, hati yg jernih menerima hal-hal baru yg baik adalah hati yg sehati dengan Abubakar shiddiq ra, hati Umar bin Khattab ra, hati Zeyd bin haritsah ra, hati para sahabat, yaitu hati yg dijernihkan Allah swt, Dan curigalah pada dirimu bila kau temukan dirimu mengingkari hal ini, maka barangkali hatimu belum dijernihkan Allah, karena tak mau sependapat dengan mereka, belum setuju dengan pendapat mereka, masih menolak bid’ah hasanah, dan Rasul saw sudah mengingatkanmu bahwa akan terjadi banyak ikhtilaf, dan peganglah perbuatanku dan perbuatan khulafa’urrasyidin, gigit dengan geraham yg maksudnya berpeganglah erat-erat pada tuntunanku dan tuntunan mereka.
Allah menjernihkan sanubariku dan sanubari kalian hingga sehati dan sependapat dengan Abubakar Asshiddiq ra, Umar bin Khattab ra, Utsman bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib kw dan seluruh sahabat.. amiin.
IV. Pendapat para Imam dan Muhadditsin mengenai Bid’ah1. Al Hafidh Al Muhaddits Al Imam Muhammad bin Idris Assyafii rahimahullah (Imam Syafii)Berkata Imam Syafii bahwa bid’ah terbagi dua, yaitu bid’ah mahmudah (terpuji) dan bid’ah madzmumah (tercela), maka yg sejalan dengan sunnah maka ia terpuji, dan yg tidak selaras dengan sunnah adalah tercela, beliau berdalil dengan ucapan Umar bin Khattab ra mengenai shalat tarawih : “inilah sebaik baik bid’ah”. (Tafsir Imam Qurtubiy juz 2 hal 86-87)
2. Al Imam Al Hafidh Muhammad bin Ahmad Al Qurtubiy rahimahullah“Menanggapi ucapan ini (ucapan Imam Syafii), maka kukatakan (Imam Qurtubi berkata) bahwa makna hadits Nabi saw yg berbunyi : “seburuk-buruk permasalahan adalah hal yg baru, dan semua Bid’ah adalah dhalalah” (wa syarrul umuuri muhdatsaatuha wa kullu bid’atin dhalaalah), yg dimaksud adalah hal-hal yg tidak sejalan dengan Alqur’an dan Sunnah Rasul saw, atau perbuatan Sahabat radhiyallahu ‘anhum, sungguh telah diperjelas mengenai hal ini oleh hadits lainnya : “Barangsiapa membuat buat hal baru yg baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yg buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya” (Shahih Muslim hadits no.1017) dan hadits ini merupakan inti penjelasan mengenai bid’ah yg baik dan bid’ah yg sesat”. (Tafsir Imam Qurtubiy juz 2 hal 87)
3. Al Muhaddits Al Hafidh Al Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf Annawawiy rahimahullah (Imam Nawawi)“Penjelasan mengenai hadits : “Barangsiapa membuat-buat hal baru yg baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yg dosanya”, hadits ini merupakan anjuran untuk membuat kebiasaan kebiasaan yg baik, dan ancaman untuk membuat kebiasaan yg buruk, dan pada hadits ini terdapat pengecualian dari sabda beliau saw : “semua yg baru adalah Bid’ah, dan semua yg Bid’ah adalah sesat”, sungguh yg dimaksudkan adalah hal baru yg buruk dan Bid’ah yg tercela”. (Syarh Annawawi ‘ala Shahih Muslim juz 7 hal 104-105)
Dan berkata pula Imam Nawawi bahwa Ulama membagi bid’ah menjadi 5, yaitu Bid’ah yg wajib, Bid’ah yg mandub, bid’ah yg mubah, bid’ah yg makruh dan bid’ah yg haram. Bid’ah yg wajib contohnya adalah mencantumkan dalil-dalil pada ucapan ucapan yg menentang kemungkaran, contoh bid’ah yg mandub (mendapat pahala bila dilakukan dan tak mendapat dosa bila ditinggalkan) adalah membuat buku buku ilmu syariah, membangun majelis taklim dan pesantren, dan Bid;ah yg Mubah adalah bermacam-macam dari jenis makanan, dan Bid’ah makruh dan haram sudah jelas diketahui, demikianlah makna pengecualian dan kekhususan dari makna yg umum, sebagaimana ucapan Umar ra atas jamaah tarawih bahwa inilah sebaik2 bid’ah”. (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 6 hal 154-155)
4. Al Hafidh AL Muhaddits Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy rahimahullahMengenai hadits “Bid’ah Dhalalah” ini bermakna “Aammun makhsush”, (sesuatu yg umum yg ada pengecualiannya), seperti firman Allah : “… yg Menghancurkan segala sesuatu” (QS Al Ahqaf 25) dan kenyataannya tidak segalanya hancur, (*atau pula ayat : “Sungguh telah kupastikan ketentuanku untuk memenuhi jahannam dengan jin dan manusia keseluruhannya” QS Assajdah-13), dan pada kenyataannya bukan semua manusia masuk neraka, tapi ayat itu bukan bermakna keseluruhan tapi bermakna seluruh musyrikin dan orang dhalim.pen) atau hadits : “aku dan hari kiamat bagaikan kedua jari ini” (dan kenyataannya kiamat masih ribuan tahun setelah wafatnya Rasul saw) (Syarh Assuyuthiy Juz 3 hal 189).
Maka bila muncul pemahaman di akhir zaman yg bertentangan dengan pemahaman para Muhaddits maka mestilah kita berhati-hati darimanakah ilmu mereka?, berdasarkan apa pemahaman mereka?, atau seorang yg disebut imam padahal ia tak mencapai derajat hafidh atau muhaddits?, atau hanya ucapan orang yg tak punya sanad, hanya menukil-menukil hadits dan mentakwilkan semaunya tanpa memperdulikan fatwa-fatwa para Imam? (Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa)

NU Ranting Jaticempaka

Bismillahirrohmanirrohim...

Semoga bermanfaat bagi kita semua , membangun Jaticempaka yang adem ayem

kota budaya, kota santri, kota bermartabat gerbangnya jakarta..

kapan kita bergerak lagi kawan semua element seperti dulu ...

membersihkan maksiat (kaya di Rama Plaza), poster anggur cap orang tua masih terpangpang menantang kita untuk merubuhkannya...di putaran pasar pondok gede..mari bangkit bersama

bersatu dan maju ganyang narkoba untuk anak-ank kita ....



nyok ..bergabung bersama

NU ranting Jaticempaka Pondok Gede

Sekretariat Musholla Al-achyar Jl. Raya Jatiwaringin Pondok Gede bekasi