Sabtu, 22 November 2008

Memburu Pembuat Komik....

Kawan-kawan berita telah sampai pada kita .. penghinaan terhadap pimpinan , imam kita Junjungan kita Rasulullah SAW.. air mata saja tidak cukup.. mari pasang mata perkuat ukuwah perbanyak ibadah... ciri - cirinya sudah jelas awasi lapo - lapo tuak daerah pondok gede kalo perlu kita tutup karena jelas berisi minuman keras...jaga kampung kita karena itu kewajiban kita.. jangan terprovokasi ...bersihkan hanya kampung sendiri ...

khaibar - khaibar tentara Muhamad SAW tlah datang





Komik Hina Nabi
Dadan Muhammad Ramdan - Okezone

Ketenangan umat muslim Indonesia belakangan ini kembali terusik. Pasalnya, beredar luas di internet sebuah komik cabul yang menghina dan melecehan kemuliaan Nabi Muhamad SAW. Ilustrasi dalam komik tersebut mengambarkan kehidupan Rasulullah secara serampangan dan tidak bermoral.Muslim pantas marah, karena yang dihina adalah Muhammad, rasul Allah pembawa Islam dengan Alquran sebagai kitab sucinya. Dalam ajaran Islam, ilustrasi apapun yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW adalah terlarang.Muncul reaksi keras dari kalangan umat Islam terhadap penayangan komik hina nabi diblog yang dihosting di sebuah server di luar negeri. Majelis Ulama Indonesia mengecam dan meminta aparat kepolisian mengusut, menangkap dan menghukum pelaku seberat-beratnya.Senada dengan itu diserukan Front Pembela Islam yang mendesak kepolisian untuk bergerak cepat, sehingga tak kecolongan dengan aksi anarkistis dan main hakim sendiri dari sekelompok massa Islam, akibat kelambanan aparat dalam bertindak.Sementara itu Hitzbur Tahrir Indonesia secara tegas mengutuk dan menuntut pelaku penistaan dan penghinaan agama itu dihukum mati jika seorang muslim atau bertobat kembali ke jalan yang benar. Kalangan elit politik di Senayan pun tidak mau kalah lantang menyerukan agar pelaku ditangkap.Dalam menyikapi isu yang sangat sensitif seperti ini, diperlukan sikap dari para ulama dan tokoh Islam umumnya agar lebih memberikan kata-kata yang bijak dan tidak provokatif. Sampaikan petuah yang menenangkan hati dan memberikan kesabaran jiwa. Tidak gampang mengeluarkan fatwa yang bisa membangkitkan perlawanan anarkis.Begitu juga pemuka agama lainnya harus saling mengerti dan memahami, saling menghargai dan menghormati. Semua tentunya berharap tetap damai dalam bingkai kerukunan dan toleransi beragama, tidak saling memaksakan dan mengibarkan bendera permusuhan.Kekerasan bukan menambah simpati atau perkataan yang kasar bukan menambah umat tenang hati. Citra sebagai umat yang dirahmati oleh Allah SWT akan jauh dari citra yang baik. Namun dalam kondisi tertentu kekerasan bisa dipahami. Kenapa muslim di Afghanistan terus mengobarkan semangat jihad, lantaran mereka tertindas, teraniaya, dan dizhalimi sehingga hanya satu kata lawan zionis Israel dengan apapun bentuknya.Meski demikian, kalau cara berpikir umat Islam masih mudah emosi, teriak lantang Allahu Akbar, kemudian menghunus pedang, meledakkan bom dan bikin suasana tidak aman, tentunya semua akan membenarkan tuduhan yang dari mereka yang tidak suka Islam. Mereka menuduh dan umat Islam memberikan bukti. Dalam QS 2:217 Allah SWT berfirman, "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."Jadi arti memerangi kamu bukan berarti memerangi secara fisik saja. �Tapi bisa jadi memerangi secara pemikiran, politik, sosial-budaya dan lainnya. Musuh-musuh Islam terus mencari-cari kelemahan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia biasa dan Alquran. Sampai kapan pun usaha mereka tidak akan pernah berhenti sampai umat Islam mengikuti mereka.Khusus untuk Rasulullah SAW, Allah SWT. menggambarkan ujian dalam bentuk makar orang-orang kafir dalam firman-Nya, "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. 8:30).Jadi umat Islam jangan terjebak dalam jihad fisik belaka, tetapi jihad secara pemikiran dengan belajar berbagai ilmu pengetahuan sampai ahli, sehingga bisa menangkal serangan pemikiran orang kafir.Umat Islam tidak perlu memerangi secara fisik dengan membunuh Ali Sina �atau Salman Rusdi, misalnya. Tetapi perangi pemikiran dan akidahnya, bunuh pemikirannya dengan ilmu pengetahuan dan bukti-bukti kebenaran yang terkandung dalam Alquran. Memang ada hikmahnya juga dari banyaknya fitnah dan tuduhan kepada Islam, �menjadikan umat muslim bersatu membela agamanya. �Fakta banyak umat nonmuslim yg semakin tertarik mempelajari Islam, karena penasaran dengan Islam yang dihujat dan di fitnah.Alhamdulillah atas kehendak Allah SWT, �kebanyakan muallaf berasal dari orang orang �pandai dan berpikir akhirnya menjadi muslim yang baik. Sebaliknya, banyak orang murtad dari kalangan orang yang ingin mencari kekuasaan, kekayaan atau popularitas. Di sini umat Islam harus berpengang teguh pada agama Allah, dan jangan tercerai berai sehingga Islam terbukti sebagai rahmatanlilalamin. (ram)

Kamis, 20 November 2008

Doa Awal Tahun & Doa Akhir Tahun

Doa Awal Tahun & Doa Akhir Tahun

Barangsiapa yang membaca doa awal tahun ini, insya Allah dirinya akan terpelihara daripada gangguan dan godaan syaitan di sepanjang tahun tersebut.

Doa Awal Tahun:


Maksudnya:

  Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka. 

Wahai Tuhan, Engkaulah yang kekal abadi, yang qadim. yang awal dan ke atas kelebihanMu yang besar dan kemurahanMu yang melimpah dan ini adalah tahun baru yang telah muncul di hadapan kami. Kami memohon pemeliharaan dariMu di sepanjang tahun ini dari syaitan dan pembantu-pembantunya dan tentera-tenteranya dan juga pertolongan terhadap diri yang diperintahkan melakukan kejahatan dan usaha yang mendekatkanku kepadaMu Wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia. 

Wahai Tuhan Yang Maha pengasih dari mereka yang mengasihi dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad. Nabi yang ummi dan ke atas ahli keluarga dan sahabat-sahabatnya dan kesejahteraan ke atas mereka.


  

  Barangsiapa yang membaca doa akhir tahun ini, maka syaitan akan berkata:
"Hampalah kami di sepanjang tahun ini".

Doa Akhir Tahun:


Maksudnya:

  Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka. 

Wahai Tuhan, apa yang telah aku lakukan dalam tahun ini daripada perkara-perkara yang Engkau tegah daripada aku melakukannya dan aku belum bertaubat daripadanya. Sedangkan Engkau tidak redha dan tidak melupakannya. Dan aku telah melakukannya di dalam keadaan di mana Engkau berupaya untuk menghukumku, tetapi Engkau mengilhamkanku dengan taubat selepas keberanianku melakukan dosa-dosa itu semuanya. Sesungguhnya aku memohon keampunanMu, maka ampunilah aku. Dan tidaklah aku melakukan yang demikian daripada apa yang Engkau redhainya dan Engkau menjanjikanku dengan pahala atas yang sedemikian itu. Maka aku memohon kepadaMu. 

Wahai Tuhan! Wahai yang Maha Pemurah! Wahai Yang Maha Agung dan wahai Yang Maha Mulia agar Engkau menerima taubat itu dariku dan janganlah Engkau menghampakan harapanku kepadaMu Wahai Yang Maha Pemurah. Dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad, ke atas ahli keluarga dan sahabat-sahabatnya dan mengurniakan kesejahteraan ke atas mereka.




Kamis, 06 November 2008

AWAS, PENIS ENVY

Catatan: Tulisan ini dipersembahkan bagi Anda kaum profesional,
 entrepreneur, trainer, birokrat atau apa pun, dengan pertimbangan bahwa
  topik ini bisa mempengaruhi kinerja Anda. 
 
Di hari-hari terakhir ini, kita sama menyaksikan bagaimana berbagai
 stasiun TV dengan hebohnya menyiarkan kasus poligami Syekh Pudji, seorang
 pengusaha kaya raya di kota Semarang yang sekaligus juga seorang tokoh
 agama. Dibanding peristiwa-peristiwa sebelumnya, kasus tersebut
 memang terasa istimewa karena kebetulan yang dikawini adalah seorang anak
 perempuan di bawah umur, yaitu murid SMP berusia 12 tahun. Luar biasa,
 bukan?
 
Seingat saya, isu poligami telah menjadi pergunjingan yang cukup panas
 di kalangan masyarakat dalam beberapa tahun belakangan ini, dengan
 melibatkan sederet nama besar seperti WS Rendra, Hamzah Haz, Rhoma Irama,
 Puspo Wardoyo, Yusril Ihza Mahendra dan lebih istimewa lagi setelah
 terjadi “skandal” poligami Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau yang kita
 kenal dengan sebutan Aa Gym.
 
Wacana poligami kadang terasa begitu dekat dengan masalah zinah dan
 perselingkuhan. Seorang kiai haji yang juga beken dalam blantika musik
 dangdut, pernah melontarkan alasannya pada publik tatkala ia ketahuan
 oleh pers berpoligami: “Buat saya, menikah lagi itu lebih baik, dari
 pada saya harus berselingkuh yang menyebabkan status saya jadi
 berzinah..”
 
Kita mungkin tidak terlalu heran kalau yang berselingkuh atau
 berpoligami adalah pria yang jelas-jelas “nakal”, “ganjen” atau “mata
 keranjang”. Tapi cukup kerap kita mendengar bahwa beberapa pria
 yang sebelumnya dikenal sebagai “pria baik-baik”, “alim” atau
 “santun”, ternyata harus terperosok juga ke lembah perselingkuhan
 atau poligami.  
 
Yang unik, bila selama ini kita cenderung menuding bahwa poligami
 sepenuhnya merupakan ulah miring kaum lelaki, ternyata ada sebuah referensi
 yang menunjukkan bahwa poligami bisa timbul sebagai akibat dari ulah
 para wanita sendiri, baik yang dilakukan secara sadar atau pun tidak. 
 Terutama sekali pada kasus-kasus yang menimpa para pria “baik-baik”,
 “alim” dan “santun” tersebut. Bagaimana itu bisa terjadi?
 
Saya pernah membaca literatur, tentang apa yang disebut dengan “Penis
 Envy”. Di situ dijelaskan bahwa pada masa kecil, anak-anak
 perempuan banyak yang dihinggapi perasaan kecemburuan setelah mereka
 mengetahui bahwa anak laki-laki memiliki “suatu benda yang menarik” di
 selangkangannya, sementara di selangkangan mereka sendiri, kok, “tidak
 terdapat apa-apa”..?
 
Rasa cemburu itu semakin menjadi-jadi seiring dengan berjalannya waktu,….karena benda antik di selangkangan pria seakan telah menjadi
 lambang superioritas kaum lelaki terhadap perempuan. Perlakuan orang tua
 yang sering memberikan kemudahan lebih banyak pada “cah lanang” (anak
 lelaki) daripada “cah wedhok” (anak wanita) pun ikut andil
 menumbuhkan gejala “Penis Envy”. Ada penekanan bahwa kaum lelaki itu
 lebih kuat, lebih hebat, lebih punya kebebasan, lebih pintar dan banyak
 kelebihan lainnya, yang tidak dimiliki kaum wanita.
 
Hal inilah yang kemudian merubah rasa cemburu menjadi “perasaan tidak
 terima”, “keinginan untuk berontak”, “perlawanan terhadap
 dominasi”, bahkan pada kasus yang ekstrim perasaan itu berubah menjadi
 “rasa dendam” kaum wanita terhadap para lelaki.
 
Wanita-wanita modern, lebih-lebih wanita karir, tidak memposisikan
 pasangannya sebagai figur yang kepadanya ia harus mengabdi. Mereka
 menganggap pria yang hidup bersamanya di rumah, hanyalah seorang mitra. 
 Derajat mereka sama, hak dan kewajiban pun setara. Tidak ada yang
 namanya pengabdian satu kepada yang lain.
 
Jadi, menurut wanita-wanita modern ini, adalah hal wajar kalau mereka
 menolak keinginan suami saat mereka sendiri tidak “in the mood”.
  Lumrah pula kalau saat suami sudah ingin beristirahat karena kelelahan
 sepulang kerja, ia sendiri masih senang nonton sinetron gombal di TV. 
 Bahkan, bukan hal yang haram saat suami menanyakan sesuatu dengan
 serius, sang isteri cuek malas menjawab karena sedang BT. Berpaling pun
 tidak.
 
Ini berbeda dengan wanita-wanita tradisional. Para orang tua mereka
 yang sadar tentang bahaya “Penis Envy”, sejak dini telah menanamkan
 bahwa “pengabdian” merupakan hal mutlak yang diperlukan bagi
 kelanggengan sebuah perkawinan. Para isteri telah diajar untuk selalu siap
 melayani segala kebutuhan suaminya, bukan saja saat diminta, tapi
 bahkan sebelum permintaan itu ada. Mereka selalu bertutur kata manis dan
 ramah, berdandan secantik mungkin setiap waktu dan sigap di saat-saat
 kritis mengatasi apa pun masalah rumah tangga yang timbul.
 
Di pihak lain, jauh di dalam jiwa seorang pria, terdapat sebuah
 “mesin pencatat” yang sangat halus dan sensitif. Saking halusnya,
 “mesin” itu bekerja tanpa disadari oleh pemiliknya sendiri. Seorang
 pria yang baik, alim dan santun mungkin tidak bereaksi negatif saat ada
 penolakan. Tidak pula protes kala ia harus tidur sendirian tanpa ada
 perhatian dari sang isteri. Juga tidak tersinggung karena
 pembicaraannya diacuhkan. Ia selalu berfikir positif dan secara logika berusaha
 memaklumi keadaan emosi pasangannya.  
 
Tapi, mesin pencatat selalu bekerja. Sekecil apa pun intensitas
 perilaku negatif yang ditunjukkan sang isteri, mesin imajiner tidak pernah
 gagal membuat catatan tentang hal itu…  
 Satu catatan dibuat, sebuah “gelembung emosi pasif” tercipta. 
 Ketika catatan kedua terjadi, gelembung itu membesar. Demikian seterusnya,
 sampai satu saat, setelah berpuluh-puluh catatan dibuat, gelembung
 emosi pasif telah sangat-sangat membesar.
 
Anehnya, sepanjang tidak ada pemicu dari luar, pria yang sarat dengan
 catatan negatif di alam bawah sadarnya, tetap dalam keadaan semula,
 yaitu baik, alim dan santun. Tidak ada masalah apa pun yang mengganggu
 ketenteraman diri dan keluarganya.
 
Namun suatu saat nanti, ketika sang pria baik ini berjumpa dengan
 seorang wanita yang lebih mampu memberikan “perhatian lebih”, saat itu
 pula gelembung emosi pasifnya pecah, bak balon gas tertusuk duri
 mawar. Meletus, seraya memancarkan energi emosi yang seketika itu juga
 berubah dari pasif menjadi aktif. Suami tidak lagi baik, tidak lagi alim
 dan tidak lagi santun. Ia berubah. Cintanya beralih, yang sangat
 mungkin menyebabkan selingkuh. Dan kalau sudah selingkuh, salah satu
 manifestasi terdekat adalah poligami.
 
Nah, saya berharap bahwa kenyataan di atas dapat menjadi referensi
 alternatif, bahwasanya dalam menyikapi sebuah kasus poligami , barangkali
 kita tidak harus secara subyektif dan serta merta memvonis pihak lelaki
 sebagai biang keladi tunggal. Tanpa ada pretensi membela karena saya
 juga seorang laki-laki, mewaspadai fenomena Penis Envy rasanya cukup
 bijaksana, mengingat dampaknya yang mampu merubah wajah dunia.
 
Poligami hanya sebagian kecil, lebih dari itu kita bisa lihat bagaimana
 munculnya kekuatan-kekuatan dahsyat yang dapat ditengarai berasal dari
 fenomena Penis Envy, seperti kampanye tuntutan emansipasi wanita
 sedunia, gerakan Woman Liberation, serta berbagai aksi para wanita yang
 menggambarkan “pemberontakan” kaum perempuan terhadap dominasi kaum
 pria.  
 
Salahkah semua itu? Saya rasa tidak. Sebab, selain sifatnya sangat
 natural dan manusiawi, banyak produk Penis Envy yang positif bisa kita
 lihat. Tokoh-tokoh perjuangan emansipasi wanita jelas merupakan
 produk langsungnya. Para petinju dan pegulat wanita, profesional wanita,
 birokrat wanita atau astronout wanita masuk dalam kategori ini. 
 Margareth Thatcher dan Benazir Bhutto? Mungkin.
 
Hanya saja sebagaimana hal-hal lain yang ada di dunia ini, yang perlu
 dicermati adalah eksesnya. Ekses Penis Envy tentu tidak kalah
 dahsyat. Para “PATI” (Pria-priA Takut Isteri) adalah contoh gamblang
 korban-korban Penis Envy. Tidak pandang bulu. Mulai dari kalangan
 bawah, sampai para PATI (PerwirA TinggI dan PejAbat TInggi) pun bisa jadi
 korban.
 
Dulu, saat organisasi Dharma Wanita malang melintang di kantor-kantor
 pemerintahan menggunakan fasilitas negara melebihi para PNS nya sendiri,
 saya sudah merasakan bahwa itu semua merupakan perwujudan fenomena
 Penis Envy.
 
Nah, bagi Anda yang melakukan poligami pun, jangan buru-buru merasa
 bangga. Sebab keputusan Anda berpoligami, sudah merupakan pengumuman
 bahwa Anda adalah salah seorang korban Penis Envy. (rh)
 
 
Rusman Hakim
Pengamat Kehidupan
 
 

Pemasangan gypsum dan cor dak keraton



Kami biasa mengerjakan bangunan, renovasi dll

Bersama ini kami tawarkan harga untuk pekerjaan plafond gypsum dan rangka atap baja ringan : 


1. Plafond Gypsum Rangka Hollo Rp. 75.000/m2
2. List Cronice 10 cm Rp. 16.000/m’
  8 cm Rp. 14.500/m’
3. Rangka Atap Rp. 170.000/m2
4. Alumunium Foil 1 sisi Rp. 26.000/m2
5. Cat Plafond Vinilex Rp. 13.500/m2
6. Cat Melamik pintu panel Rp. 450.000/daun
  pintu triplek Rp. 330.000/daun
  kusen dan daun jendela Rp. 70.000/m’
7. Cor dak KERATON Rp. 360.000/m2

 

hub :  Wahyu Ismail Hp.08158019139

Amrozi CS menteror saudara sendiri


Bukannya meminta maaf atas segala kesalahan yang dibuat, Amrozi Cs yang saat ini sedang menunggu eksekusi mengancam sejumlah tokoh yang dianggapnya mendukung proses eksekusi ini, termasuk Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi. Ancaman Amrozi Cs ini dilihat situs http://foznawarabbilkakbah.com/ dengan sejumlah nama yang menjadi target seperti SBY, JK, Andi Matalatta, Hendarman Supandji serta para hakim yang terlibat dalam proses keputusan itu. Nama KH Hasyim Muzadi disebut dalam butir ke empat karena dianggap mendukung eksekusi dan dianggap menjual NU, entah mengapa tiba-tiba Amrozi menyebut-nyebut nama NU, padahal ia jelas-jelas bukan dari kelompok nahdliyyin.


Surat bertanggal 5 Agustus 2008 tersebut dibuat dalam tiga bahasa, Inggris, Indonesia dan Arab, bahkan dalam versi Arab dan Inggrisnya ada tempelan original. Surat yang diklaim asli tersebut ditulis dengan rapi dan dengan tata bahasa Inggris dan Arab yang bagus. Sejak kapan Amrozi Cs bisa berbahasa Arab dan Inggris dengan sedemikian baik, dan tampilan surat yang kelihatan rapi dan mulus tanpa lipatan-lipatan kecil agar bisa dikeluarkan dari penjara dengan penjagaan ketat ini menujukkan bahwa surat ini patut dipertanyakan keasliannya.


Sejauh ini, kantor PBNU, tempat KH Hasyim Muzadi beraktifitas tidak mendapatkan pengamanan yang ketat, hanya terdapat dua orang satpam yang menjalankan tugas di depan. Para tamu juga diizinkan memasuki gedung berlantai 8 ini dengan bebas. Ketua PBNU Andi Jamaro Dulung yang juga mantan Komantas Satkornas Banser Dr Andi Jamaro Dulung mengaku tidak gusar dengan ancaman ini. "Pak Hasyim cukup dijaga Allah," katanya. (NU Online)

Rabu, 05 November 2008

Lurah JatiCempaka


Neighborhood Jaticempaka PKK, Bekasi Reach Nine champions 

Bekasi, Pelita 
Kebarhasilan reach the championship is not separated from the construction of seriousness. Subdistrict Pondok Gede, successfully reach the public in order to champion Unity Day Motion PKK in Bekasi, is a serious effort is made. 
Camat Pondok Gede, Aang Sumarna, Wednesday (4 / 4) says, exists seriousness team booster (TP) in the construction of PKK cadres-kadernya in the District of Pondok Gede, is a serious effort to improve the progress PKK. 
And to improve the skills PKK cadres began the district level to village, even to the level RW and RT supply ten PKK continue the program, because the implementation of programs PKK in the family is very positive. 
The result, several villages in the area of Pondok Gede, can be unreliable performance. For example, two Jaticempaka, Subdistrict Pondok Gede. PKK is successful in keluarahan a champion in every race in the city of Bekasi, said Aang. 
PKK Neighborhood Jaticempaka achieve nine champion. Meanwhile, Head Jaticempaka, Chaerul Anwar said, Jaticempaka villages, achieved in the nine-race champion Unity Day Motion PKK, recently. The success this Pondok Gede Subdistrict deliver a general level champion Bekasi. 
According to the PKK Chaerul Neighborhood Jaticempaka success in reaching the championship level in Bekasi, development efforts that continue to be made. Under the team Precursor (TP), two PKK Jaticempaka Ny Ipah Chaerul. Neighborhood Jaticempaka achieved nine champion in the level of Bekasi. 
Nine champion who donated two Jaticempaka. Namely, the first champion race team booster administration PKK villages, the first race champion TP PKK villages best, the first champion of principal program manager 10 PKK villages best. 
In addition, two PKK TP Jaticempaka also achieved, the first race champion administration Rw group PKK, the first race champion administration group PKK, RT, the first race champion administration dasawisma groups, the first champion race simulation gender, race champion to the two houses and champion three healthy competition posyandu. 
The success of this can increase the motivation of people to implement the program 10 PKK, especially in the area Neighborhood Jaticempaka, because the achievement PKK team driving this village, said Chaerul. (ans)

Selasa, 04 November 2008

Ziarah Kubur

Ziarah kubur adalah mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendoakan ahli kubur

dan sebagai pelajaran (ibrah) bagi peziarah bahwa tidak lama lagi juga akan menyusul
menghuni kuburan sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
Ketahuilah berdoa di kuburan pun adalah sunnah Rasulullah saw, beliau saw bersalam
dan berdoa di Pekuburan Baqi’, dan berkali kali beliau saw melakukannya, demikian
diriwayatkan dalam shahihain Bukhari dan Muslim, dan beliau saw bersabda : “Dulu
aku pernah melarang kalian menziarahi kuburan, maka sekarang ziarahlah”. (Shahih
Muslim hadits no.977 dan 1977)
Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur
dengan ucapan “Assalaamu alaikum Ahladdiyaar minalmu’minin walmuslimin, wa
Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As’alullah lana wa lakumul’aafiah..” (Salam sejahtera
atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih
sayang Allah atas yang terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh Kami Insya
Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim hadits no 974, 975, 976). Hadits ini
menjelaskan bahwa Rasulullah saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka
berbincang-bincang dengan ucapan “Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul
kalian”.
Rasul saw berbicara kepada yang mati sebagaimana selepas perang Badr, Rasul saw
mengunjungi mayat mayat orang kafir, lalu Rasulullah saw berkata : “wahai Abu Jahal
bin Hisyam, wahai Umayyah bin Khalf, wahai ‘Utbah bin Rabi’, wahai syaibah bin
rabi’ah, bukankah kalian telah dapatkan apa yang dijanjikan Allah pada kalian…?!,
sungguh aku telah menemukan janji tuhanku benar..!”, maka berkatalah Umar bin
Khattab ra : “wahai rasulullah.., kau berbicara pada bangkai, dan bagaimana mereka
mendengar ucapanmu?”, Rasul saw menjawab : “Demi (Allah) Yang diriku dalam
genggamannya, engkau tak lebih mendengar dari mereka (engkau dan mereka sama
sama mendengarku), akan tetapi mereka tak mampu menjawab” (shahih Muslim hadits
no.6498).
Makna ayat : “Sungguh Engkau tak akan didengar oleh yang telah mati”.
Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya makna ayat ini bahwa yang dimaksud orang
yang telah mati adalah orang kafir yang telah mati hatinya dengan kekufuran, dan
Imam Qurtubi menukil hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Rasul
saw berbicara dengan orang mati dari kafir Quraisy yang terbunuh di perang Badr.
(Tafsir Qurtubi Juz 13 hal 232).
Berkata Imam Attabari rahimahullah dalam tafsirnya bahwa makna ayat itu : bahwa
engkaua wahai Muhammad tak akan bisa memberikan kefahaman kepada orang yang
telah dikunci Allah untuk tak memahami (Tafsir Imam Attabari Juz 20 hal 12, Juz 21 hal
55, )
ZIARAH KUBUR

Berkata Imam Ibn katsir rahimahullah dalam tafsirnya : “walaupun ada perbedaan
pendapat tentang makna ucapan Rasul saw pada mayat mayat orang kafir pada
peristiwa Badr, namun yang paling shahih diantara pendapat para ulama adalah
riwayat Abdullah bin Umar ra dari riwayat riwayat shahih yang masyhur dengan
berbagai riwayat, diantaranya riwayat yang paling masyhur adalah riwayat Ibn
Abdilbarr yang menshahihkan riwayat ini dari Ibn Abbas ra dengan riwayat Marfu’
bahwa : “tiadalah seseorang berziarah ke makam saudara muslimnya didunia,
terkecuali Allah datangkan ruhnya hingga menjawab salamnya”, dan hal ini dikuatkan
dengan dalil shahih (riwayat shahihain) bahwa Rasul saw memerintahkan
mengucapkan salam pada ahlilkubur, dan salam hanyalah diucapkan pada yang hidup,
dan salam hanya diucapkan pada yang hidup dan berakal dan mendengar, maka kalau
bukan karena riwayat ini maka mereka (ahlil kubur) adalah sama dengan batu dan
benda mati lainnya. Dan para salaf bersatu dalam satu pendapat tanpa ikhtilaf akan hal
ini, dan telah muncul riwayat yang mutawatir (riwayat yang sangat banyak) dari
mereka, bahwa Mayyit bergembira dengan kedatangan orang yang hidup ke
kuburnya”. Selesai ucapan Imam Ibn Katsir (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal 439).
Rasul saw bertanya2 tentang seorang wanita yang biasa berkhidmat di masjid, berkata
para sahabat bahwa ia telah wafat, maka rasul saw bertanya : “mengapa kalian tak
mengabarkan padaku?, tunjukkan padaku kuburnya” seraya datang ke kuburnya dan
menyolatkannya, lalu beliau saw bersabda : “Pemakaman ini penuh dengan kegelapan
(siksaan), lalu Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku pada mereka” (shahih
Muslim hadits no.956)
Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera
masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : Assalamualaika Yaa
Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai
ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051)
Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur Nabi saw
dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra”
(Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052). Sabda Rasulullah saw :
Barangsiapa yang pergi haji, lalu menziarahi kuburku setelah aku wafat, maka sama
saja dengan mengunjungiku saat aku hidup (Sunan Imam Baihaqiy Alkubra hadits
no.10054).
Dan masih banyak lagi kejelasan dan memang tak pernah ada yang mengingkari
ziarah kubur sejak Zaman Rasul saw hingga kini selama 14 abad (seribu empat ratus
tahun lebih semua muslimin berziarah kubur, berdoa, bertawassul, bersalam dll tanpa
ada yang mengharamkannya apalagi mengatakan musyrik kepada yang berziarah,
hanya kini saja muncul dari kejahilan dan kerendahan pemahaman atas syariah,
munculnya pengingkaran atas hal hal mulia ini yang hanya akan menipu orang awam,
karena hujjah hujjah mereka Batil dan lemah.
Dan mengenai berdoa dikuburan sungguh hal ini adalah perbuatan sahabat
radhiyallahu’anhu sebagaimana riwayat diatas bahwa Ibn Umar ra berdoa dimakam
Rasul saw, dan memang seluruh permukaan Bumi adalah milik Allah swt, boleh berdoa
kepada Allah dimanapun, bahkan di toilet sekalipun boleh berdoa, lalu dimanakah
ZIARAH KUBUR

Kenalilah Akidahmu 41
dalilnya yang mengharamkan doa di kuburan?, sungguh yang mengharamkan doa
dikuburan adalah orang yang dangkal pemahamannya, karena doa boleh saja
diseluruh muka bumi ini tanpa kecuali.
Walillahittaufiq

Senin, 03 November 2008

Neo Wahabi bisakah seiring sejalan..?


Oleh Rizqon Khamami
 


Sejak bergulir Reformasi dapat kita tandai dengan adanya kebangkitan berbagai aliran gerakan. Tidak terkecuali Islam. Pada umumnya, gerakan-gerakan baru Islam ini mengusung faham Salafi. Tercatat sejumlah gerakan dalam aliran ini: Fron Pembela Islam (FPI), Lasykar Jihad (LJ), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Lasykar Ahlussunah wal Jamaah, dan lain-lain. Beberapa di antaranya sudah membubarkan diri. Bahkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk kategori gerakan ini.

Bagaimana pengelompokan ini didasarkan? Dalam tradisi Islam, aliran Salafi mengacu pada pandangan madzhab salaf. Karakteristik menonjol aliran ini, di antaranya, seruan kembali ke Al Qur’an dan Sunnah Nabi dengan kecenderungan penafsiran secara tekstual dengan mengabaikan konteks, dan semangat meniru generasi salaf al-shalih yang dielu-elukan sebagai masa paling ideal.

Ibnu Taymiah dikenal sebagai penggagas awal teologi Salafi. Istilah Salafi, bisa dikatakan, muncul sejak Ibnu Taymiah ini. Kata “salafi” merujuk ke generasi salaf al-shalih. Sepeninggal Ibnu Taymiah, teologi Salafi makin berkembang. Beberapa kurun selanjutnya, di tanah Najd, Semenanjung Arabia, Muhammad bin Abdul Wahab mengembangkan teologi Salafi dengan lebih spesifik dan makin tajam. Pengembangan teologi oleh Muhammad bin Abdul Wahab dikenal dengan aliran Wahabi. Bagi pengikut Wahabi, istilah ini terdengar kurang baik. Mereka lebih suka disebut pengikut Salafisme.

Pada awal abad 20, pemikiran Ibnu Taymiah dan Muhammad bin Abdul Wahab, sedikit banyak, menjadi pemantik pemikiran Muhammad Abduh. Berangkat dari perpaduan ajaran Ibnu Taymiah dan pencarian Muhammad Abduh, gerakan salafi lantas dikembangkan dengan lebih tertata melalui gerakan Ikhwanul Muslimin. Tokoh paling penting pemberi warna ideologi gerakan ini adalah Sayyid Qutub. Di kalangan islamisis (pakar kajian keislaman), pemikiran Sayyid Qutub disebut dengan istilah Salafi Modern.

Di Indonesia, pemikiran-pemikiran Salafi dibawa oleh KH Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berdiri. Organisasi ini menyebut dirinya sebagai persyarikatan kaum Puritan Islam. Untuk pertama kali, dalam disertasi doktornya, Deliar Noer menyematkan Muhammadiyah sebagai gerakan Modernis. Sebuah istilah, yang saya duga, untuk menstigma organisasi sejawatnya, Nahdlatul Ulama (NU) agar identik dengan gerakan kampungan.

Hal menarik dari perjalanan Muhammadiyah, selama beberapa dasawarsa awal, organisasi ini lebih cenderung mengadopsi Salafisme Wahabi. Perubahan penting terjadi menjelang tahun 80-an beberapa saat setelah terjadi Revolusi oleh para mullah Syiah di Iran. Keberhasilan Revolusi Iran tahun 1979 menciptakan kegairahan baru dunia Islam. Dimana-mana orang menganggap bahwa Revousi ini adalah awal dari kebangkitan dunia Islam yang selama beberapa abad mengalami kemunduran. Muslim Indonesia tidak terkecuali. Meski Revolusi itu terjadi di Iran, tetapi Ikhwanul Muslimin, yang bersumber di Mesir, mendapat berkah. Ikhwanul Muslimin mendadak populer. Di Indonesia, terjemahan buku-buku Sayyid Qutub laris. Apa sebab? Bagi kalangan Muslim Indonesia, pemikiran Sayyid Qutub lebih bisa diterima, karena sama-sama Sunni. Selain itu, Sayyid Qutub mampu meramu pemikirannya dengan amat tertata. Bersamaan dengan tren ini, Muhammadiyah mengadopsi pemikiran Salafi Modern. Sebuah pemikiran yang lebih moderat dibanding Salafi Wahabi. Apa alasannya? Wahabi gampang menyalahkan dan membid’ahkan kaum Muslim yang tidak sepaham. Saya kurang sepakat dengan pendapat Karen Armstrong yang menyatakan bahwa Qutubisme (merujuk ke pemikiran Sayyid Qutub) lebih radikal dibanding Wahabi, seperti tulisannya di The Guardian, 11 Juli 2005. Yang lebih tepat, sebaliknya.

Pilihan Muhammadiyah ini tidak terlepas dari peran anak-anak muda kala itu. Kemunculan tokoh seperti Amien Rais, Kuntowijoyo, Syafi’I Maarif, Affan Ghafar, Syafiq Mughni, M Amin Abdulla, Abdul Munir Mulkhan, Moeslim Abdurrahman -–untuk menyebut beberapa nama saja-- adalah penanda kebangkitan Muhammadiyan baru. Di tangan mereka, Muhammadiyah menjadi organsisasi Islam moderat dan makin disegani. Diperkuat lagi dengan akomodasi politik Suharto dalam perlakuannya terhadap organisasi-organisasi Islam, dengan memanjakan organisasi Islam Puritan ini. Wajah keras Wahabisme di tangan mereka perlahan luntur. Apa buktinya? Perang TBC (Taqlid, Bid’ah & Churafat) yang selama bertahun-tahun menjadi agenda utama, perlahan-lahan mereda. Bahkan beberapa tahun lalu, sebagian warga Muhammadiyah mulai mempertanyakan keefektivan cara dakwah “keras” ini. Mereka mengusulkan dakwah kultural, yang tidak lagi dengan gampang menyebut orang lain bid’ah hanya karena berdakwah dengan pendekatan budaya setempat. Di tangan tokoh-tokoh moderat ini pemikiran Ikhwanul Muslimin tidak serta merta dijiplak utuh. Mereka membuang jauh-jauh ide pan-Islamisme, mengambil hanya sisi pemikiran gerakan sosialnya. Suatu saat, Amien Rais mengatakan: Tidak ada negara Islam.

Apakah usaha mereka berhasil? Selama beberapa dekade, iya. Namun, di tataran massa Muhammadiyah, kegandrungan pada pemikiran Sayyid Qutub tidak hanya terbatas pada pemikiran sosialnya, tetapi juga pada politisnya. Pada saat suara-suara warga ini tidak ditampung oleh elit-elit Muhammadiyah, mereka lebih memilih bermain di luar area. Gerakan usroh, tarbiyah, halaqah, dan sejenisnya, yang menjamur di lingkungan kampus dan masjid, merupakan bentuk luapan kegelisahan anak-anak muda dan suara protes tidak langsung. PKS berkembang dari gerakan protes ini.

Di samping itu, kepulangan para veteran perang Afghanistan pasca kejatuhan Uni Soviet memberi warna baru. Persentuhan langsung dengan para pejuang dari negara lain selama perang pembebasan Afghanistan makin memperteguh Wahabisme mereka. Pengalaman tempur di medan perang menambah keyakinan bahwa otot dan senjata menjadi identitas baru. Sebuah identitas kekerasan.

Akan tetapi, sekembali mereka di Tanah Air, ide Wahabisme yang mereka bawa tidak diberi tempat oleh elit Muhammadiyah kala itu. Mereka lantas mendirikan atau berkumpul dalam organisasi-organisasi baru, seperti Lasykar Jihad, Fron Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia dan Hizbut Tahrir. Organisasi ini adalah diantara organsisasi yang menjadi pilihan warga Muhammadiyah yang menganggap organisasi ini terlalu lembek dalam menyuarakan kepentingan baru mereka. Bahkan, dalam kaitan dengan Syariat Islam, Muhammadiyah pernah dituduh sebagai banci oleh warganya yang radikal. Dulu, warga Muhammadiyah garis kanan, seperti Ali Imran, Amrozi, Ja’far Umar Thalib dan Abu Bakar Baasyir, tidak mendapat tempat di Muhammadiyah. (Ahmad Najib Burhani, Menebak Masa Depan Liberalisme di Muhammadiyah, Islam Progresif, message no. 1519). Mereka inilah Neo-Wahabi itu, gerakan Wahabi baru yang dipadu dengan kemampuan tempur yang dibawanya ke tengah-tengah masyarakat.

Kini, sejak Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang, 3-8 Juli 2005, para veteran itu sudah kembali menguasai Muhammadiyah. Tokoh-tokoh moderat tersingkir. MUI pun sepertinya sudah mulai direngkuhnya. Apa indikasinya? Fatwa-fatwa keluaran MUI baru-baru ini terlihat memiliki kesan terwarnai oleh tangan-tangan Neo-Wahabi tersebut. Mereka mengagungkan teks secara berlebihan dengan mengabaikan konteks Mereka mudah membid’ahkan dan mensesatkan segala bentuk perbedaan. Gampang menyerbu bukan kelompok sepaham, tanpa toleransi. Gampang mencibir kalangan Islam yang bukan pengikut mati generasi salaf al-shalih. Kata-kata “bid’ah”, “kafir”, “musuh Islam”, “penghancur Islam dari dalam”, dan seterusnya, mudah menjadi ungkapan harian.

Dengan kebangkitan Neo-Wahabi ini, kita bisa menebak arah perjalanan Islam Indonesia ke depan. Wajah Islam Indonesia mulai memunculkan ketidak-ramahan. Akankah semua ini dibiarkan?

Ukhuwah Nahdliyah sebagai Modal bagi Ukhuwah Wathoniyah

Diam-diam bangsa kita saat ini mengalami keretakan. Hal itu tidak hanya diwakili oleh partai-partai politik yang puluhan jumlahnya. Tetapi ketegangan itu juga ditunjukkan munculnya berbagai organisasi sosial maupun keagamaan yang berlainan ideologi. Kelihatan di permukaan mereka rukun, tetapi membawa potensi konflik ketika masing-masing telah mengkonsolidasi diri.

Sementara itu kehidupaan sosial kelihatan sangat cair, begitu pula ideologi politik partai-partai yang ada juga sangat cair. Pemerintah sendiri juga sangat tidak memiliki karakter. Di tengah kehidupan dunia yang sangat cair dan semua organisasi juga sangat cair. Kelihatan NU sendiri juga mengalami proses pencairan yang meluas. Tidak adalagi rasa solidaritas kelompok.

Pertama hal itu didorong oleh semangat pluralis, tetapi pluralisme tanpa pegangan itu menjadi pluralisme yang tanpa watak, tanpa sikap dan tanpa pendirian, sehingga menjadi pluralisme dan moderasi yang gamang.

Padahal ketika semuanya cair, menjadikan semuanya lebur dalam ketiadaan dan mengalami peniadaan diri. dalam situasio semacam itu kalau NU tidak melakukan konsolidasi justeru malah mencairkan diri, maka NU tidak hanya akan kehilangan peran, tetapi juga akan kehilangan jati diri. Karena itu konsolidasi menjadi sangat mendesak dilakuakan dengan mempererat Ukhuwah
Nahdliyah, persaudaraan antar warga NU.

Adanya ukhuwah Nahdliyah yang kuat yang dibangun melalui berbagai silaturrahmi, dengan melaksanakan berbagai mekanisme ubudiyah kejamaahan serta melakukan berbagai bentuk kerjasama konkret. Kerjasama ini tidak boleh dilandasi semangat komersial, tetapi perlu dilandasi perasaan persahabatan, sehingga yang terjadi kerjasama, persahabatan bukan persaingan.

Penguatan ukhuwah nahdliyah itu akan menjadikan NU solid, sementara dengan soliditas itu NU bisa mengambil peran sangat besar sebagai penyangga keutuhan bangsa yang mulai retak-retak ini. Tetapi membangun ukhuwaah itu sendiri juga tidak mudah, mengingat dalam tubuh NU sendiri juga mengalami keretakan. Kalau hal itu tidak segera dirajut melalui berbagai bentuk silaturrahmi, maka keretakan itu akan merebak menjadi konflik, antara kelompok yang terlanjur maju dengan kelompok yang berusaha mempertahankan kekhasan lama, dan dengan kelompok yang berusaha berdiri di tengah, maju tetapi dengan mempertimbangkan tradisi lama.

Mestinya melalui halal bil halal hari raya Fitri ini, Ukhuwah Nahdliyah selayaknya dimulai, sehingga banyak hal bisa dilakukan bersama. Ini juga untuk menampik kesan bahwa saat ini NU kelihatan gerakannya tidak terorganisasi. Masing masing bersikap berdasarkan kepentingan sendiri, yang tidak mewakili kepentingan jamaah dan jam'iyah. Komersialisasi dan
politisasi NU saat ini menjadi keperihatinan di beberapa kalangan.

Pembangunan ukhuwah Islamiyah sendiri juga sangat tergantung terbentuknya Ukhuwah Nahdliyah, sebab ukhuwah tanpa adanya rasa percaya diri, dan identitas yang jelas, ukhuwah tidak memiliki arti yang terjadi adalah hegemoni atau ukhuwah kusir kuda. Ini ukhuwah yang eksploitastif, karena itu kiai Wahab Chasbullah memberi peringatan kesar pada nahdliyin agar tidak melakukan ukhuwah secara semnbarangan, sebelum membangun Ukhuwah Nahdliyah.

Apalagi tuntutan terhadap Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama manusia) yang bersifat universal itu, kalau tidak dilandasi oleh ukhuwah nhdliyah kaum nahdliyin dan bangsa Indonesia ini akan lenyap dalam keseragaman universal. Ini yang sedang dialami oleh para aktivis sosial saat ini, termasuk di kalangan NU, yang kehilangan komitmen nasional dan kemitmen keislaman dan ke-NU-annya.

Itulah arti penting dari Ukhuwah Nahdliyah. Ini bukan sebuah fanatisisme tertutup, justeru sebagai modal untuk bergerak keluar, bisa melakukan sesuatu ketika memiliki karakter, sikap dan pendirian. (Abdul Mun'im DZ)