Senin, 15 Desember 2008

Tafsir Mimpi

seperti mimpi Bilal yang melafazkan bacaan-bacaan azan
Mimpi merupakan sebuah keadaan ketika manusia mengalami suatu kejadian yang memberikan gambaran kehidupan lain yang terkadang bisa memberikan makna dalam kehidupan sesungguhnya. Mimpi bisa jadi isyarat yang diberikan oleh Allah kepada hambanya berupa berita baik atau buruk dan mimpi ada yang memiliki makna dan ada pula yang berupa mimpi kosong sekadar permainan setan kepada manusia.Banyak ayat Al Quran dan riwayat Nabi yang bercerita tentang mimpi. Misalnya, dalam Surat Ash-Shaaffaat (37) ayat 102 yang mengisahkan mimpi Ibrahim ketika ia diharuskan menyembelih putranya, Ismail. Juga dalam Surat Al Fath (48) ayat 27 mengenai mimpi Rasulullah sebelum terjadinya Perjanjian Hudaibiyah.Tak hanya para nabi, para sahabat pun pernah mengalami mimpi yang pada akhirnya terbukti kebenarannya. Tak seperti mimpi nabi yang sangat terang dan tak perlu ditakwilkan lagi karena merupakan wahyu dari Allah, mimpi para sahabat ada yang perlu ditakwilkan – seperti mimpi Abu Bakar yang menaiki tangga bersama Rasulullah, tetapi mereka berselisih dua anak tangga. Dalam takwilnya, Abu Bakar menyatakan bahwa kematiannya akan datang dua tahun setelah Rasulullah, dan itu benar-benar terjadi— dan mimpi yang tidak perlu ditakwilkan – seperti mimpi Bilal yang melafazkan bacaan-bacaan azan. Ketika melaporkannya kepada Rasulullah saw., beliau mengatakan bahwa mimpinya adalah benar. Rasulullah saw. bersabda, “Jika masa semakin dekat, mimpi seorang muslim nyaris tidak pernah dusta. Muslim yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur perkataannya. Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian....” (Muttafaq ‘alaih). Ini berarti mimpi seorang mukmin memiliki pertimbangan 1/46 karena 45/46 diberikan pada nabi.Khalid al-Anbari dalam bukunya Kamus Tafsir Mimpi menyebutkan bahwa tanda mimpi yang benar adalah sebagai berikut.1. Bersih dari mimpi kosong, bayangan-bayangan yang meresahkan dan menakutkan.2. Dapat dipahami ketika terjaga.3. Tidur dalam keadaan pikiran jernih, tidak disibukkan oleh persoalan apa pun.4. Mimpi tersebut dapat ditakwilkan sesuai dengan apa yang ada di Lauh Mahfuzh."Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), 'Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku itu jika kamu dapat menakbirkan mimpi.’” (Q.S. Yusuf 12: 43) Ayat di atas merupakan salah satu contoh ayat yang menjelaskan mengenai sahnya mimpi seorang kafir, jika isi mimpinya berkaitan dengan orang mukmin.Ada juga mimpi yang dianugerahkan Allah kepada yang dikehendakinya agar ia mendapatkan hidayah. Ini berdasarkan riwayat al-Hakim mengenai keislaman seorang seorang sahabat, Khalid bin Sa’id bin ‘Ash. Keislaman ini terjadi setelah Khalid mengalami mimpi yang sangat menyeramkan. Dalam mimpinya, dia melihat seakan-akan ayahnya hendak mendorongnya ke neraka, sementara Rasulullah saw. berusaha memegang pinggangnya agai ia tidak terjatuh. Juga atas dasar tafsiran Ibn Hasyirin ketika ia didatangi seseorang yang bermimpi jari-jari tangannya yang ketiga dan keempat buntung. Ia menakwilkan bahwa mimpi tersebut sebagai peringatan pada orang itu karena shalatnya bolong-bolong. Sepulangnya dari bertemu Ibn Hasyirin, ia pun bertobat.Seorang yang merasa telah mengalami mimpi yang benar, janganlah bertindak sembrono meminta sembarang orang untuk menakwilkan mimpi yang dialaminya. Janganlah ia menceritakannya kepada orang yang dengki dan dendam dan kepada orang yang jahil yang ucapannya tertolak tetapi ceritakanlah kepada orang yang berilmu, para ulama yang memiliki keutamaan, orang-orang yang dalam pemahaman terhadap dien Islam.Macam MimpiRasulullah saw. bersabda, “Mimpi itu ada tiga. Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah. Mimpi yang menyedihkan berasal dari setan, dan mimpi yang datang dari obsesi seseorang. Jika salah seorang di antara kalian mimpi yang menyedihkan maka hendaklah dia bangun lalu shalat dan tidak menceritakannya pada orang lain.” (H.R. Bukhari dan Muslim)Rasulullah saw. bersabda, “Mimpi yang baik adalah dari Allah. Sedangkan mimpi yang menakutkan berasal dari setan. Barangsiapa mimpi yang tidak menyenangkan maka hendaklah dia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan berlindung diri kepada Allah dari setan, maka mimpi tersebut tidak akan membahayakannya” (H.R. Bukhari dan Muslim)Bertolak dari hadis-hadis di atas, menurut Aam Amiruddin dalam bukunya Menelanjangi Strategi Jin, kita bisa membuat sejumlah kesimpulan.1. Mimpi bisa terjadi karena suatu obsesi. Obsesi tersebut begitu kuat dalam memori kita sehingga muncul dalam mimpi. Misalnya, seorang pemuda yang terobsesi menikahi Dian Sastro, sangat mungkin dia bermimpi menikah atau bertemu dengannya. Ini adalah mimpi yang bersifat fitriah atau alamiah.2. Bermimpi yang baik. Mimpi ini datangnya dari Allah, kita wajib mensyukurinya dan boleh menceritakannya pada orang lain sebagai wujud rasa syukur.3. Mimpi buruk atau menakutkan. Mimpi ini datangnya dari setan. Kita wajib berlindung diri pada Allah, bahkan kalau memungkinkan meludah tiga kali ke sebelah kiri dan jangan menceritakannya pada orang lain –kecuali kalau ingin mengetahui takwil mimpi tersebut. Sebab kalau kita menceritakannya, setan akan merasa senang kalau gangguannya itu menjadi bahan pembicaraan manusia.Berhati-hatilah jika kita bermimpi bertemu dengan orang yang sudah meninggal, misalnya bertemu dengan ayah atau ibu kita yang sudah wafat, sebab dikhawatirkan setan menyerupainya. Jadi, kalau kita bermimpi bertemu dengan orang yang sudah wafat, sebaiknya bersegeralah berlindung kepada Allah.Tafsir MimpiBolehkah kita menakwilkan mimpi? Mari kita becermin pada sejarah. Nabi Yusuf a.s. pernah menakwilkan mimpi dua orang tahanan ketika ia dipenjara bersama mereka dan juga mimpi seorang Raja Mesir. Abu Bakar merupakan orang yang pandai menakwilkan mimpi, salah satunya dengan takwilnya dalam peristiwa di atas. Ini membuktikan bahwa menakwilkan mimpi dibenarkan dalam ajaran Islam, namun kriteria seorang penakwil mimpi sangat jauh dari mudah. Seorang penakwil mimpi haruslah orang yang jujur (shidiq), cerdas, cerdik, dan suci dari perbuatan keji. Ia harus mengerti tentang Kitab Allah dan sunah Rasulullah dan ia pun harus paham benar ilmu mentakwilkan mimpi. Ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Imam al-Gazali yang menyatakan bahwa fungsi roh sebagai penangkap isyarat Ilahi bagaikan cermin. Dia bisa memantulkan cahaya. Orang yang sidiq merupakan cermin yang paling bersih dan paling bening di mana cahayanya tidak terdistorsi sama sekali. Jadi, dia bisa menangkap isyarat tersebut.Untuk menjadi seorang penafsir mimpi, ada beberapa etika yang harus diperhatikan, di antaranya adalah menggembirakan saudaranya ketika ia menceritakan mimpinya; tidak menyebarkan mimpi tersebut karena itu merupakan amanah; tidak menakwilkannya dengan tergesa-gesa; jika tidak memungkinkan dirinya menakwilkan mimpi tersebut, jangan ragu untuk melimpahkan kepada orang yang lebih tahu (berilmu) dan jangan merasa berat melakukannya; memperlakukan pelaku mimpi secara berbeda, maksudnya tidak menakwilkan mimpi raja seperti menakwilkan mimpi rakyat, sebab mimpi itu berbeda karena perbedaan kondisi pelakunya; dan sebagainya.Sangat disayangkan, dewasa ini terlalu banyak orang yang secara sembarangan menakwikan mimpi. Di antara alasan keberanian mereka adalah adalah (1) lemahnya keimanan; (2) lalai dari kehidupan akhirat; (3) cinta kemayhuran; dan (4) kurangnya ilmu.Dari syarat-syarat yang dikemukakan di atas, tak heran jika ada sebagian masyarakat yang mengharamkan penafsiran mimpi karena dikhawatirkan akan terjebak pada kemusyrikan. Pun dalam buku-buku takwil mimpi, tidak disebutkan secara gamblang tafsiran tersebut. Dalam satu mimpi saja, seorang penakwil bisa megartikan mimpi tersebut menjadi beberapa arti dan tidak ada jaminan mana yang benar. Bahkan mereka pun menganalogikan mimpi tersebut sebagai ramalan cuaca. Kita bisa mengantisipasi cuaca, namun tidak pasti karena Allah yang menentukan.

Wallahu a’lamSumber
Author : PercikanIman.ORG

Tafsir Mimpi

seperti mimpi Bilal yang melafazkan bacaan-bacaan azan
Mimpi merupakan sebuah keadaan ketika manusia mengalami suatu kejadian yang memberikan gambaran kehidupan lain yang terkadang bisa memberikan makna dalam kehidupan sesungguhnya. Mimpi bisa jadi isyarat yang diberikan oleh Allah kepada hambanya berupa berita baik atau buruk dan mimpi ada yang memiliki makna dan ada pula yang berupa mimpi kosong sekadar permainan setan kepada manusia.Banyak ayat Al Quran dan riwayat Nabi yang bercerita tentang mimpi. Misalnya, dalam Surat Ash-Shaaffaat (37) ayat 102 yang mengisahkan mimpi Ibrahim ketika ia diharuskan menyembelih putranya, Ismail. Juga dalam Surat Al Fath (48) ayat 27 mengenai mimpi Rasulullah sebelum terjadinya Perjanjian Hudaibiyah.Tak hanya para nabi, para sahabat pun pernah mengalami mimpi yang pada akhirnya terbukti kebenarannya. Tak seperti mimpi nabi yang sangat terang dan tak perlu ditakwilkan lagi karena merupakan wahyu dari Allah, mimpi para sahabat ada yang perlu ditakwilkan – seperti mimpi Abu Bakar yang menaiki tangga bersama Rasulullah, tetapi mereka berselisih dua anak tangga. Dalam takwilnya, Abu Bakar menyatakan bahwa kematiannya akan datang dua tahun setelah Rasulullah, dan itu benar-benar terjadi— dan mimpi yang tidak perlu ditakwilkan – seperti mimpi Bilal yang melafazkan bacaan-bacaan azan. Ketika melaporkannya kepada Rasulullah saw., beliau mengatakan bahwa mimpinya adalah benar. Rasulullah saw. bersabda, “Jika masa semakin dekat, mimpi seorang muslim nyaris tidak pernah dusta. Muslim yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur perkataannya. Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian....” (Muttafaq ‘alaih). Ini berarti mimpi seorang mukmin memiliki pertimbangan 1/46 karena 45/46 diberikan pada nabi.Khalid al-Anbari dalam bukunya Kamus Tafsir Mimpi menyebutkan bahwa tanda mimpi yang benar adalah sebagai berikut.1. Bersih dari mimpi kosong, bayangan-bayangan yang meresahkan dan menakutkan.2. Dapat dipahami ketika terjaga.3. Tidur dalam keadaan pikiran jernih, tidak disibukkan oleh persoalan apa pun.4. Mimpi tersebut dapat ditakwilkan sesuai dengan apa yang ada di Lauh Mahfuzh."Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), 'Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku itu jika kamu dapat menakbirkan mimpi.’” (Q.S. Yusuf 12: 43) Ayat di atas merupakan salah satu contoh ayat yang menjelaskan mengenai sahnya mimpi seorang kafir, jika isi mimpinya berkaitan dengan orang mukmin.Ada juga mimpi yang dianugerahkan Allah kepada yang dikehendakinya agar ia mendapatkan hidayah. Ini berdasarkan riwayat al-Hakim mengenai keislaman seorang seorang sahabat, Khalid bin Sa’id bin ‘Ash. Keislaman ini terjadi setelah Khalid mengalami mimpi yang sangat menyeramkan. Dalam mimpinya, dia melihat seakan-akan ayahnya hendak mendorongnya ke neraka, sementara Rasulullah saw. berusaha memegang pinggangnya agai ia tidak terjatuh. Juga atas dasar tafsiran Ibn Hasyirin ketika ia didatangi seseorang yang bermimpi jari-jari tangannya yang ketiga dan keempat buntung. Ia menakwilkan bahwa mimpi tersebut sebagai peringatan pada orang itu karena shalatnya bolong-bolong. Sepulangnya dari bertemu Ibn Hasyirin, ia pun bertobat.Seorang yang merasa telah mengalami mimpi yang benar, janganlah bertindak sembrono meminta sembarang orang untuk menakwilkan mimpi yang dialaminya. Janganlah ia menceritakannya kepada orang yang dengki dan dendam dan kepada orang yang jahil yang ucapannya tertolak tetapi ceritakanlah kepada orang yang berilmu, para ulama yang memiliki keutamaan, orang-orang yang dalam pemahaman terhadap dien Islam.Macam MimpiRasulullah saw. bersabda, “Mimpi itu ada tiga. Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah. Mimpi yang menyedihkan berasal dari setan, dan mimpi yang datang dari obsesi seseorang. Jika salah seorang di antara kalian mimpi yang menyedihkan maka hendaklah dia bangun lalu shalat dan tidak menceritakannya pada orang lain.” (H.R. Bukhari dan Muslim)Rasulullah saw. bersabda, “Mimpi yang baik adalah dari Allah. Sedangkan mimpi yang menakutkan berasal dari setan. Barangsiapa mimpi yang tidak menyenangkan maka hendaklah dia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan berlindung diri kepada Allah dari setan, maka mimpi tersebut tidak akan membahayakannya” (H.R. Bukhari dan Muslim)Bertolak dari hadis-hadis di atas, menurut Aam Amiruddin dalam bukunya Menelanjangi Strategi Jin, kita bisa membuat sejumlah kesimpulan.1. Mimpi bisa terjadi karena suatu obsesi. Obsesi tersebut begitu kuat dalam memori kita sehingga muncul dalam mimpi. Misalnya, seorang pemuda yang terobsesi menikahi Dian Sastro, sangat mungkin dia bermimpi menikah atau bertemu dengannya. Ini adalah mimpi yang bersifat fitriah atau alamiah.2. Bermimpi yang baik. Mimpi ini datangnya dari Allah, kita wajib mensyukurinya dan boleh menceritakannya pada orang lain sebagai wujud rasa syukur.3. Mimpi buruk atau menakutkan. Mimpi ini datangnya dari setan. Kita wajib berlindung diri pada Allah, bahkan kalau memungkinkan meludah tiga kali ke sebelah kiri dan jangan menceritakannya pada orang lain –kecuali kalau ingin mengetahui takwil mimpi tersebut. Sebab kalau kita menceritakannya, setan akan merasa senang kalau gangguannya itu menjadi bahan pembicaraan manusia.Berhati-hatilah jika kita bermimpi bertemu dengan orang yang sudah meninggal, misalnya bertemu dengan ayah atau ibu kita yang sudah wafat, sebab dikhawatirkan setan menyerupainya. Jadi, kalau kita bermimpi bertemu dengan orang yang sudah wafat, sebaiknya bersegeralah berlindung kepada Allah.Tafsir MimpiBolehkah kita menakwilkan mimpi? Mari kita becermin pada sejarah. Nabi Yusuf a.s. pernah menakwilkan mimpi dua orang tahanan ketika ia dipenjara bersama mereka dan juga mimpi seorang Raja Mesir. Abu Bakar merupakan orang yang pandai menakwilkan mimpi, salah satunya dengan takwilnya dalam peristiwa di atas. Ini membuktikan bahwa menakwilkan mimpi dibenarkan dalam ajaran Islam, namun kriteria seorang penakwil mimpi sangat jauh dari mudah. Seorang penakwil mimpi haruslah orang yang jujur (shidiq), cerdas, cerdik, dan suci dari perbuatan keji. Ia harus mengerti tentang Kitab Allah dan sunah Rasulullah dan ia pun harus paham benar ilmu mentakwilkan mimpi. Ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Imam al-Gazali yang menyatakan bahwa fungsi roh sebagai penangkap isyarat Ilahi bagaikan cermin. Dia bisa memantulkan cahaya. Orang yang sidiq merupakan cermin yang paling bersih dan paling bening di mana cahayanya tidak terdistorsi sama sekali. Jadi, dia bisa menangkap isyarat tersebut.Untuk menjadi seorang penafsir mimpi, ada beberapa etika yang harus diperhatikan, di antaranya adalah menggembirakan saudaranya ketika ia menceritakan mimpinya; tidak menyebarkan mimpi tersebut karena itu merupakan amanah; tidak menakwilkannya dengan tergesa-gesa; jika tidak memungkinkan dirinya menakwilkan mimpi tersebut, jangan ragu untuk melimpahkan kepada orang yang lebih tahu (berilmu) dan jangan merasa berat melakukannya; memperlakukan pelaku mimpi secara berbeda, maksudnya tidak menakwilkan mimpi raja seperti menakwilkan mimpi rakyat, sebab mimpi itu berbeda karena perbedaan kondisi pelakunya; dan sebagainya.Sangat disayangkan, dewasa ini terlalu banyak orang yang secara sembarangan menakwikan mimpi. Di antara alasan keberanian mereka adalah adalah (1) lemahnya keimanan; (2) lalai dari kehidupan akhirat; (3) cinta kemayhuran; dan (4) kurangnya ilmu.Dari syarat-syarat yang dikemukakan di atas, tak heran jika ada sebagian masyarakat yang mengharamkan penafsiran mimpi karena dikhawatirkan akan terjebak pada kemusyrikan. Pun dalam buku-buku takwil mimpi, tidak disebutkan secara gamblang tafsiran tersebut. Dalam satu mimpi saja, seorang penakwil bisa megartikan mimpi tersebut menjadi beberapa arti dan tidak ada jaminan mana yang benar. Bahkan mereka pun menganalogikan mimpi tersebut sebagai ramalan cuaca. Kita bisa mengantisipasi cuaca, namun tidak pasti karena Allah yang menentukan.
Wallahu a’lamSumber
Author : PercikanIman.ORG

Jumat, 12 Desember 2008

Penghambat kegagalan

Salam Power…
Saudara,sudahkah anda melakukan hal-hal yang anda ingin kan dalam hidup ini…?saya berharap anda tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang menghambat kesuksesannya.
Alkisah,ada seorang anak muda yang memilki impian besar untuk menjadi orang yang sukses.Dia telah menuliskan semua impian-impian dan memberitahukan kepada orang-orang disekitarnya.lalu,suatu hari ada seorang sahabat bertanya ‘kapan engkau akan melakukan impian mu itu”.mulailah dia berkata ‘nanti kalau saya sudah lulus kuliah maka saya akan melakukannya”,setelah mendapat gelar S1 dia pun membina rumah tangga,shahabatnya bertanya lagi”kapan engkau meraih impian mu itu..?’nanti kalau saya sudah punya anak,dan mereka selesai sekolahnya maka saya akan melakukannya.dan Ketika anak nya selesai kuliah dia mengatakan lagi,nanti kalau saya sudah pension akan melakukannya.
Saudara,tahukah apa yang dia dapatkan setelah pension..?dia hanya melihat waktunya berlalu begitu saja dan impian-impianya hanya menjadi angan-angan belaka.
Do not you wait for tomorrow what you can do today
Benjamin Franklin.
Saudara,mari kita melangkah sekarang juga,jangan kita menunda-nunda kesuksesan.satu hal yang pasti,anda tidak akan pernah sampai kepuncak impian,kalau anda hanya tetap berdiam disini.lakukan sekarang juga dan hindari menunda-nunda.
Do it now or never forever…RahmadsyahPersonal Development Trainer
Diposting oleh RAHMADSYAH

Sabtu, 22 November 2008

Memburu Pembuat Komik....

Kawan-kawan berita telah sampai pada kita .. penghinaan terhadap pimpinan , imam kita Junjungan kita Rasulullah SAW.. air mata saja tidak cukup.. mari pasang mata perkuat ukuwah perbanyak ibadah... ciri - cirinya sudah jelas awasi lapo - lapo tuak daerah pondok gede kalo perlu kita tutup karena jelas berisi minuman keras...jaga kampung kita karena itu kewajiban kita.. jangan terprovokasi ...bersihkan hanya kampung sendiri ...

khaibar - khaibar tentara Muhamad SAW tlah datang





Komik Hina Nabi
Dadan Muhammad Ramdan - Okezone

Ketenangan umat muslim Indonesia belakangan ini kembali terusik. Pasalnya, beredar luas di internet sebuah komik cabul yang menghina dan melecehan kemuliaan Nabi Muhamad SAW. Ilustrasi dalam komik tersebut mengambarkan kehidupan Rasulullah secara serampangan dan tidak bermoral.Muslim pantas marah, karena yang dihina adalah Muhammad, rasul Allah pembawa Islam dengan Alquran sebagai kitab sucinya. Dalam ajaran Islam, ilustrasi apapun yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW adalah terlarang.Muncul reaksi keras dari kalangan umat Islam terhadap penayangan komik hina nabi diblog yang dihosting di sebuah server di luar negeri. Majelis Ulama Indonesia mengecam dan meminta aparat kepolisian mengusut, menangkap dan menghukum pelaku seberat-beratnya.Senada dengan itu diserukan Front Pembela Islam yang mendesak kepolisian untuk bergerak cepat, sehingga tak kecolongan dengan aksi anarkistis dan main hakim sendiri dari sekelompok massa Islam, akibat kelambanan aparat dalam bertindak.Sementara itu Hitzbur Tahrir Indonesia secara tegas mengutuk dan menuntut pelaku penistaan dan penghinaan agama itu dihukum mati jika seorang muslim atau bertobat kembali ke jalan yang benar. Kalangan elit politik di Senayan pun tidak mau kalah lantang menyerukan agar pelaku ditangkap.Dalam menyikapi isu yang sangat sensitif seperti ini, diperlukan sikap dari para ulama dan tokoh Islam umumnya agar lebih memberikan kata-kata yang bijak dan tidak provokatif. Sampaikan petuah yang menenangkan hati dan memberikan kesabaran jiwa. Tidak gampang mengeluarkan fatwa yang bisa membangkitkan perlawanan anarkis.Begitu juga pemuka agama lainnya harus saling mengerti dan memahami, saling menghargai dan menghormati. Semua tentunya berharap tetap damai dalam bingkai kerukunan dan toleransi beragama, tidak saling memaksakan dan mengibarkan bendera permusuhan.Kekerasan bukan menambah simpati atau perkataan yang kasar bukan menambah umat tenang hati. Citra sebagai umat yang dirahmati oleh Allah SWT akan jauh dari citra yang baik. Namun dalam kondisi tertentu kekerasan bisa dipahami. Kenapa muslim di Afghanistan terus mengobarkan semangat jihad, lantaran mereka tertindas, teraniaya, dan dizhalimi sehingga hanya satu kata lawan zionis Israel dengan apapun bentuknya.Meski demikian, kalau cara berpikir umat Islam masih mudah emosi, teriak lantang Allahu Akbar, kemudian menghunus pedang, meledakkan bom dan bikin suasana tidak aman, tentunya semua akan membenarkan tuduhan yang dari mereka yang tidak suka Islam. Mereka menuduh dan umat Islam memberikan bukti. Dalam QS 2:217 Allah SWT berfirman, "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."Jadi arti memerangi kamu bukan berarti memerangi secara fisik saja. �Tapi bisa jadi memerangi secara pemikiran, politik, sosial-budaya dan lainnya. Musuh-musuh Islam terus mencari-cari kelemahan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia biasa dan Alquran. Sampai kapan pun usaha mereka tidak akan pernah berhenti sampai umat Islam mengikuti mereka.Khusus untuk Rasulullah SAW, Allah SWT. menggambarkan ujian dalam bentuk makar orang-orang kafir dalam firman-Nya, "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. 8:30).Jadi umat Islam jangan terjebak dalam jihad fisik belaka, tetapi jihad secara pemikiran dengan belajar berbagai ilmu pengetahuan sampai ahli, sehingga bisa menangkal serangan pemikiran orang kafir.Umat Islam tidak perlu memerangi secara fisik dengan membunuh Ali Sina �atau Salman Rusdi, misalnya. Tetapi perangi pemikiran dan akidahnya, bunuh pemikirannya dengan ilmu pengetahuan dan bukti-bukti kebenaran yang terkandung dalam Alquran. Memang ada hikmahnya juga dari banyaknya fitnah dan tuduhan kepada Islam, �menjadikan umat muslim bersatu membela agamanya. �Fakta banyak umat nonmuslim yg semakin tertarik mempelajari Islam, karena penasaran dengan Islam yang dihujat dan di fitnah.Alhamdulillah atas kehendak Allah SWT, �kebanyakan muallaf berasal dari orang orang �pandai dan berpikir akhirnya menjadi muslim yang baik. Sebaliknya, banyak orang murtad dari kalangan orang yang ingin mencari kekuasaan, kekayaan atau popularitas. Di sini umat Islam harus berpengang teguh pada agama Allah, dan jangan tercerai berai sehingga Islam terbukti sebagai rahmatanlilalamin. (ram)

Kamis, 20 November 2008

Doa Awal Tahun & Doa Akhir Tahun

Doa Awal Tahun & Doa Akhir Tahun

Barangsiapa yang membaca doa awal tahun ini, insya Allah dirinya akan terpelihara daripada gangguan dan godaan syaitan di sepanjang tahun tersebut.

Doa Awal Tahun:


Maksudnya:

  Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka. 

Wahai Tuhan, Engkaulah yang kekal abadi, yang qadim. yang awal dan ke atas kelebihanMu yang besar dan kemurahanMu yang melimpah dan ini adalah tahun baru yang telah muncul di hadapan kami. Kami memohon pemeliharaan dariMu di sepanjang tahun ini dari syaitan dan pembantu-pembantunya dan tentera-tenteranya dan juga pertolongan terhadap diri yang diperintahkan melakukan kejahatan dan usaha yang mendekatkanku kepadaMu Wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia. 

Wahai Tuhan Yang Maha pengasih dari mereka yang mengasihi dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad. Nabi yang ummi dan ke atas ahli keluarga dan sahabat-sahabatnya dan kesejahteraan ke atas mereka.


  

  Barangsiapa yang membaca doa akhir tahun ini, maka syaitan akan berkata:
"Hampalah kami di sepanjang tahun ini".

Doa Akhir Tahun:


Maksudnya:

  Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka. 

Wahai Tuhan, apa yang telah aku lakukan dalam tahun ini daripada perkara-perkara yang Engkau tegah daripada aku melakukannya dan aku belum bertaubat daripadanya. Sedangkan Engkau tidak redha dan tidak melupakannya. Dan aku telah melakukannya di dalam keadaan di mana Engkau berupaya untuk menghukumku, tetapi Engkau mengilhamkanku dengan taubat selepas keberanianku melakukan dosa-dosa itu semuanya. Sesungguhnya aku memohon keampunanMu, maka ampunilah aku. Dan tidaklah aku melakukan yang demikian daripada apa yang Engkau redhainya dan Engkau menjanjikanku dengan pahala atas yang sedemikian itu. Maka aku memohon kepadaMu. 

Wahai Tuhan! Wahai yang Maha Pemurah! Wahai Yang Maha Agung dan wahai Yang Maha Mulia agar Engkau menerima taubat itu dariku dan janganlah Engkau menghampakan harapanku kepadaMu Wahai Yang Maha Pemurah. Dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad, ke atas ahli keluarga dan sahabat-sahabatnya dan mengurniakan kesejahteraan ke atas mereka.




Kamis, 06 November 2008

AWAS, PENIS ENVY

Catatan: Tulisan ini dipersembahkan bagi Anda kaum profesional,
 entrepreneur, trainer, birokrat atau apa pun, dengan pertimbangan bahwa
  topik ini bisa mempengaruhi kinerja Anda. 
 
Di hari-hari terakhir ini, kita sama menyaksikan bagaimana berbagai
 stasiun TV dengan hebohnya menyiarkan kasus poligami Syekh Pudji, seorang
 pengusaha kaya raya di kota Semarang yang sekaligus juga seorang tokoh
 agama. Dibanding peristiwa-peristiwa sebelumnya, kasus tersebut
 memang terasa istimewa karena kebetulan yang dikawini adalah seorang anak
 perempuan di bawah umur, yaitu murid SMP berusia 12 tahun. Luar biasa,
 bukan?
 
Seingat saya, isu poligami telah menjadi pergunjingan yang cukup panas
 di kalangan masyarakat dalam beberapa tahun belakangan ini, dengan
 melibatkan sederet nama besar seperti WS Rendra, Hamzah Haz, Rhoma Irama,
 Puspo Wardoyo, Yusril Ihza Mahendra dan lebih istimewa lagi setelah
 terjadi “skandal” poligami Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau yang kita
 kenal dengan sebutan Aa Gym.
 
Wacana poligami kadang terasa begitu dekat dengan masalah zinah dan
 perselingkuhan. Seorang kiai haji yang juga beken dalam blantika musik
 dangdut, pernah melontarkan alasannya pada publik tatkala ia ketahuan
 oleh pers berpoligami: “Buat saya, menikah lagi itu lebih baik, dari
 pada saya harus berselingkuh yang menyebabkan status saya jadi
 berzinah..”
 
Kita mungkin tidak terlalu heran kalau yang berselingkuh atau
 berpoligami adalah pria yang jelas-jelas “nakal”, “ganjen” atau “mata
 keranjang”. Tapi cukup kerap kita mendengar bahwa beberapa pria
 yang sebelumnya dikenal sebagai “pria baik-baik”, “alim” atau
 “santun”, ternyata harus terperosok juga ke lembah perselingkuhan
 atau poligami.  
 
Yang unik, bila selama ini kita cenderung menuding bahwa poligami
 sepenuhnya merupakan ulah miring kaum lelaki, ternyata ada sebuah referensi
 yang menunjukkan bahwa poligami bisa timbul sebagai akibat dari ulah
 para wanita sendiri, baik yang dilakukan secara sadar atau pun tidak. 
 Terutama sekali pada kasus-kasus yang menimpa para pria “baik-baik”,
 “alim” dan “santun” tersebut. Bagaimana itu bisa terjadi?
 
Saya pernah membaca literatur, tentang apa yang disebut dengan “Penis
 Envy”. Di situ dijelaskan bahwa pada masa kecil, anak-anak
 perempuan banyak yang dihinggapi perasaan kecemburuan setelah mereka
 mengetahui bahwa anak laki-laki memiliki “suatu benda yang menarik” di
 selangkangannya, sementara di selangkangan mereka sendiri, kok, “tidak
 terdapat apa-apa”..?
 
Rasa cemburu itu semakin menjadi-jadi seiring dengan berjalannya waktu,….karena benda antik di selangkangan pria seakan telah menjadi
 lambang superioritas kaum lelaki terhadap perempuan. Perlakuan orang tua
 yang sering memberikan kemudahan lebih banyak pada “cah lanang” (anak
 lelaki) daripada “cah wedhok” (anak wanita) pun ikut andil
 menumbuhkan gejala “Penis Envy”. Ada penekanan bahwa kaum lelaki itu
 lebih kuat, lebih hebat, lebih punya kebebasan, lebih pintar dan banyak
 kelebihan lainnya, yang tidak dimiliki kaum wanita.
 
Hal inilah yang kemudian merubah rasa cemburu menjadi “perasaan tidak
 terima”, “keinginan untuk berontak”, “perlawanan terhadap
 dominasi”, bahkan pada kasus yang ekstrim perasaan itu berubah menjadi
 “rasa dendam” kaum wanita terhadap para lelaki.
 
Wanita-wanita modern, lebih-lebih wanita karir, tidak memposisikan
 pasangannya sebagai figur yang kepadanya ia harus mengabdi. Mereka
 menganggap pria yang hidup bersamanya di rumah, hanyalah seorang mitra. 
 Derajat mereka sama, hak dan kewajiban pun setara. Tidak ada yang
 namanya pengabdian satu kepada yang lain.
 
Jadi, menurut wanita-wanita modern ini, adalah hal wajar kalau mereka
 menolak keinginan suami saat mereka sendiri tidak “in the mood”.
  Lumrah pula kalau saat suami sudah ingin beristirahat karena kelelahan
 sepulang kerja, ia sendiri masih senang nonton sinetron gombal di TV. 
 Bahkan, bukan hal yang haram saat suami menanyakan sesuatu dengan
 serius, sang isteri cuek malas menjawab karena sedang BT. Berpaling pun
 tidak.
 
Ini berbeda dengan wanita-wanita tradisional. Para orang tua mereka
 yang sadar tentang bahaya “Penis Envy”, sejak dini telah menanamkan
 bahwa “pengabdian” merupakan hal mutlak yang diperlukan bagi
 kelanggengan sebuah perkawinan. Para isteri telah diajar untuk selalu siap
 melayani segala kebutuhan suaminya, bukan saja saat diminta, tapi
 bahkan sebelum permintaan itu ada. Mereka selalu bertutur kata manis dan
 ramah, berdandan secantik mungkin setiap waktu dan sigap di saat-saat
 kritis mengatasi apa pun masalah rumah tangga yang timbul.
 
Di pihak lain, jauh di dalam jiwa seorang pria, terdapat sebuah
 “mesin pencatat” yang sangat halus dan sensitif. Saking halusnya,
 “mesin” itu bekerja tanpa disadari oleh pemiliknya sendiri. Seorang
 pria yang baik, alim dan santun mungkin tidak bereaksi negatif saat ada
 penolakan. Tidak pula protes kala ia harus tidur sendirian tanpa ada
 perhatian dari sang isteri. Juga tidak tersinggung karena
 pembicaraannya diacuhkan. Ia selalu berfikir positif dan secara logika berusaha
 memaklumi keadaan emosi pasangannya.  
 
Tapi, mesin pencatat selalu bekerja. Sekecil apa pun intensitas
 perilaku negatif yang ditunjukkan sang isteri, mesin imajiner tidak pernah
 gagal membuat catatan tentang hal itu…  
 Satu catatan dibuat, sebuah “gelembung emosi pasif” tercipta. 
 Ketika catatan kedua terjadi, gelembung itu membesar. Demikian seterusnya,
 sampai satu saat, setelah berpuluh-puluh catatan dibuat, gelembung
 emosi pasif telah sangat-sangat membesar.
 
Anehnya, sepanjang tidak ada pemicu dari luar, pria yang sarat dengan
 catatan negatif di alam bawah sadarnya, tetap dalam keadaan semula,
 yaitu baik, alim dan santun. Tidak ada masalah apa pun yang mengganggu
 ketenteraman diri dan keluarganya.
 
Namun suatu saat nanti, ketika sang pria baik ini berjumpa dengan
 seorang wanita yang lebih mampu memberikan “perhatian lebih”, saat itu
 pula gelembung emosi pasifnya pecah, bak balon gas tertusuk duri
 mawar. Meletus, seraya memancarkan energi emosi yang seketika itu juga
 berubah dari pasif menjadi aktif. Suami tidak lagi baik, tidak lagi alim
 dan tidak lagi santun. Ia berubah. Cintanya beralih, yang sangat
 mungkin menyebabkan selingkuh. Dan kalau sudah selingkuh, salah satu
 manifestasi terdekat adalah poligami.
 
Nah, saya berharap bahwa kenyataan di atas dapat menjadi referensi
 alternatif, bahwasanya dalam menyikapi sebuah kasus poligami , barangkali
 kita tidak harus secara subyektif dan serta merta memvonis pihak lelaki
 sebagai biang keladi tunggal. Tanpa ada pretensi membela karena saya
 juga seorang laki-laki, mewaspadai fenomena Penis Envy rasanya cukup
 bijaksana, mengingat dampaknya yang mampu merubah wajah dunia.
 
Poligami hanya sebagian kecil, lebih dari itu kita bisa lihat bagaimana
 munculnya kekuatan-kekuatan dahsyat yang dapat ditengarai berasal dari
 fenomena Penis Envy, seperti kampanye tuntutan emansipasi wanita
 sedunia, gerakan Woman Liberation, serta berbagai aksi para wanita yang
 menggambarkan “pemberontakan” kaum perempuan terhadap dominasi kaum
 pria.  
 
Salahkah semua itu? Saya rasa tidak. Sebab, selain sifatnya sangat
 natural dan manusiawi, banyak produk Penis Envy yang positif bisa kita
 lihat. Tokoh-tokoh perjuangan emansipasi wanita jelas merupakan
 produk langsungnya. Para petinju dan pegulat wanita, profesional wanita,
 birokrat wanita atau astronout wanita masuk dalam kategori ini. 
 Margareth Thatcher dan Benazir Bhutto? Mungkin.
 
Hanya saja sebagaimana hal-hal lain yang ada di dunia ini, yang perlu
 dicermati adalah eksesnya. Ekses Penis Envy tentu tidak kalah
 dahsyat. Para “PATI” (Pria-priA Takut Isteri) adalah contoh gamblang
 korban-korban Penis Envy. Tidak pandang bulu. Mulai dari kalangan
 bawah, sampai para PATI (PerwirA TinggI dan PejAbat TInggi) pun bisa jadi
 korban.
 
Dulu, saat organisasi Dharma Wanita malang melintang di kantor-kantor
 pemerintahan menggunakan fasilitas negara melebihi para PNS nya sendiri,
 saya sudah merasakan bahwa itu semua merupakan perwujudan fenomena
 Penis Envy.
 
Nah, bagi Anda yang melakukan poligami pun, jangan buru-buru merasa
 bangga. Sebab keputusan Anda berpoligami, sudah merupakan pengumuman
 bahwa Anda adalah salah seorang korban Penis Envy. (rh)
 
 
Rusman Hakim
Pengamat Kehidupan
 
 

Pemasangan gypsum dan cor dak keraton



Kami biasa mengerjakan bangunan, renovasi dll

Bersama ini kami tawarkan harga untuk pekerjaan plafond gypsum dan rangka atap baja ringan : 


1. Plafond Gypsum Rangka Hollo Rp. 75.000/m2
2. List Cronice 10 cm Rp. 16.000/m’
  8 cm Rp. 14.500/m’
3. Rangka Atap Rp. 170.000/m2
4. Alumunium Foil 1 sisi Rp. 26.000/m2
5. Cat Plafond Vinilex Rp. 13.500/m2
6. Cat Melamik pintu panel Rp. 450.000/daun
  pintu triplek Rp. 330.000/daun
  kusen dan daun jendela Rp. 70.000/m’
7. Cor dak KERATON Rp. 360.000/m2

 

hub :  Wahyu Ismail Hp.08158019139

Amrozi CS menteror saudara sendiri


Bukannya meminta maaf atas segala kesalahan yang dibuat, Amrozi Cs yang saat ini sedang menunggu eksekusi mengancam sejumlah tokoh yang dianggapnya mendukung proses eksekusi ini, termasuk Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi. Ancaman Amrozi Cs ini dilihat situs http://foznawarabbilkakbah.com/ dengan sejumlah nama yang menjadi target seperti SBY, JK, Andi Matalatta, Hendarman Supandji serta para hakim yang terlibat dalam proses keputusan itu. Nama KH Hasyim Muzadi disebut dalam butir ke empat karena dianggap mendukung eksekusi dan dianggap menjual NU, entah mengapa tiba-tiba Amrozi menyebut-nyebut nama NU, padahal ia jelas-jelas bukan dari kelompok nahdliyyin.


Surat bertanggal 5 Agustus 2008 tersebut dibuat dalam tiga bahasa, Inggris, Indonesia dan Arab, bahkan dalam versi Arab dan Inggrisnya ada tempelan original. Surat yang diklaim asli tersebut ditulis dengan rapi dan dengan tata bahasa Inggris dan Arab yang bagus. Sejak kapan Amrozi Cs bisa berbahasa Arab dan Inggris dengan sedemikian baik, dan tampilan surat yang kelihatan rapi dan mulus tanpa lipatan-lipatan kecil agar bisa dikeluarkan dari penjara dengan penjagaan ketat ini menujukkan bahwa surat ini patut dipertanyakan keasliannya.


Sejauh ini, kantor PBNU, tempat KH Hasyim Muzadi beraktifitas tidak mendapatkan pengamanan yang ketat, hanya terdapat dua orang satpam yang menjalankan tugas di depan. Para tamu juga diizinkan memasuki gedung berlantai 8 ini dengan bebas. Ketua PBNU Andi Jamaro Dulung yang juga mantan Komantas Satkornas Banser Dr Andi Jamaro Dulung mengaku tidak gusar dengan ancaman ini. "Pak Hasyim cukup dijaga Allah," katanya. (NU Online)

Rabu, 05 November 2008

Lurah JatiCempaka


Neighborhood Jaticempaka PKK, Bekasi Reach Nine champions 

Bekasi, Pelita 
Kebarhasilan reach the championship is not separated from the construction of seriousness. Subdistrict Pondok Gede, successfully reach the public in order to champion Unity Day Motion PKK in Bekasi, is a serious effort is made. 
Camat Pondok Gede, Aang Sumarna, Wednesday (4 / 4) says, exists seriousness team booster (TP) in the construction of PKK cadres-kadernya in the District of Pondok Gede, is a serious effort to improve the progress PKK. 
And to improve the skills PKK cadres began the district level to village, even to the level RW and RT supply ten PKK continue the program, because the implementation of programs PKK in the family is very positive. 
The result, several villages in the area of Pondok Gede, can be unreliable performance. For example, two Jaticempaka, Subdistrict Pondok Gede. PKK is successful in keluarahan a champion in every race in the city of Bekasi, said Aang. 
PKK Neighborhood Jaticempaka achieve nine champion. Meanwhile, Head Jaticempaka, Chaerul Anwar said, Jaticempaka villages, achieved in the nine-race champion Unity Day Motion PKK, recently. The success this Pondok Gede Subdistrict deliver a general level champion Bekasi. 
According to the PKK Chaerul Neighborhood Jaticempaka success in reaching the championship level in Bekasi, development efforts that continue to be made. Under the team Precursor (TP), two PKK Jaticempaka Ny Ipah Chaerul. Neighborhood Jaticempaka achieved nine champion in the level of Bekasi. 
Nine champion who donated two Jaticempaka. Namely, the first champion race team booster administration PKK villages, the first race champion TP PKK villages best, the first champion of principal program manager 10 PKK villages best. 
In addition, two PKK TP Jaticempaka also achieved, the first race champion administration Rw group PKK, the first race champion administration group PKK, RT, the first race champion administration dasawisma groups, the first champion race simulation gender, race champion to the two houses and champion three healthy competition posyandu. 
The success of this can increase the motivation of people to implement the program 10 PKK, especially in the area Neighborhood Jaticempaka, because the achievement PKK team driving this village, said Chaerul. (ans)

Selasa, 04 November 2008

Ziarah Kubur

Ziarah kubur adalah mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendoakan ahli kubur

dan sebagai pelajaran (ibrah) bagi peziarah bahwa tidak lama lagi juga akan menyusul
menghuni kuburan sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
Ketahuilah berdoa di kuburan pun adalah sunnah Rasulullah saw, beliau saw bersalam
dan berdoa di Pekuburan Baqi’, dan berkali kali beliau saw melakukannya, demikian
diriwayatkan dalam shahihain Bukhari dan Muslim, dan beliau saw bersabda : “Dulu
aku pernah melarang kalian menziarahi kuburan, maka sekarang ziarahlah”. (Shahih
Muslim hadits no.977 dan 1977)
Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur
dengan ucapan “Assalaamu alaikum Ahladdiyaar minalmu’minin walmuslimin, wa
Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As’alullah lana wa lakumul’aafiah..” (Salam sejahtera
atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih
sayang Allah atas yang terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh Kami Insya
Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim hadits no 974, 975, 976). Hadits ini
menjelaskan bahwa Rasulullah saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka
berbincang-bincang dengan ucapan “Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul
kalian”.
Rasul saw berbicara kepada yang mati sebagaimana selepas perang Badr, Rasul saw
mengunjungi mayat mayat orang kafir, lalu Rasulullah saw berkata : “wahai Abu Jahal
bin Hisyam, wahai Umayyah bin Khalf, wahai ‘Utbah bin Rabi’, wahai syaibah bin
rabi’ah, bukankah kalian telah dapatkan apa yang dijanjikan Allah pada kalian…?!,
sungguh aku telah menemukan janji tuhanku benar..!”, maka berkatalah Umar bin
Khattab ra : “wahai rasulullah.., kau berbicara pada bangkai, dan bagaimana mereka
mendengar ucapanmu?”, Rasul saw menjawab : “Demi (Allah) Yang diriku dalam
genggamannya, engkau tak lebih mendengar dari mereka (engkau dan mereka sama
sama mendengarku), akan tetapi mereka tak mampu menjawab” (shahih Muslim hadits
no.6498).
Makna ayat : “Sungguh Engkau tak akan didengar oleh yang telah mati”.
Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya makna ayat ini bahwa yang dimaksud orang
yang telah mati adalah orang kafir yang telah mati hatinya dengan kekufuran, dan
Imam Qurtubi menukil hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Rasul
saw berbicara dengan orang mati dari kafir Quraisy yang terbunuh di perang Badr.
(Tafsir Qurtubi Juz 13 hal 232).
Berkata Imam Attabari rahimahullah dalam tafsirnya bahwa makna ayat itu : bahwa
engkaua wahai Muhammad tak akan bisa memberikan kefahaman kepada orang yang
telah dikunci Allah untuk tak memahami (Tafsir Imam Attabari Juz 20 hal 12, Juz 21 hal
55, )
ZIARAH KUBUR

Berkata Imam Ibn katsir rahimahullah dalam tafsirnya : “walaupun ada perbedaan
pendapat tentang makna ucapan Rasul saw pada mayat mayat orang kafir pada
peristiwa Badr, namun yang paling shahih diantara pendapat para ulama adalah
riwayat Abdullah bin Umar ra dari riwayat riwayat shahih yang masyhur dengan
berbagai riwayat, diantaranya riwayat yang paling masyhur adalah riwayat Ibn
Abdilbarr yang menshahihkan riwayat ini dari Ibn Abbas ra dengan riwayat Marfu’
bahwa : “tiadalah seseorang berziarah ke makam saudara muslimnya didunia,
terkecuali Allah datangkan ruhnya hingga menjawab salamnya”, dan hal ini dikuatkan
dengan dalil shahih (riwayat shahihain) bahwa Rasul saw memerintahkan
mengucapkan salam pada ahlilkubur, dan salam hanyalah diucapkan pada yang hidup,
dan salam hanya diucapkan pada yang hidup dan berakal dan mendengar, maka kalau
bukan karena riwayat ini maka mereka (ahlil kubur) adalah sama dengan batu dan
benda mati lainnya. Dan para salaf bersatu dalam satu pendapat tanpa ikhtilaf akan hal
ini, dan telah muncul riwayat yang mutawatir (riwayat yang sangat banyak) dari
mereka, bahwa Mayyit bergembira dengan kedatangan orang yang hidup ke
kuburnya”. Selesai ucapan Imam Ibn Katsir (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal 439).
Rasul saw bertanya2 tentang seorang wanita yang biasa berkhidmat di masjid, berkata
para sahabat bahwa ia telah wafat, maka rasul saw bertanya : “mengapa kalian tak
mengabarkan padaku?, tunjukkan padaku kuburnya” seraya datang ke kuburnya dan
menyolatkannya, lalu beliau saw bersabda : “Pemakaman ini penuh dengan kegelapan
(siksaan), lalu Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku pada mereka” (shahih
Muslim hadits no.956)
Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera
masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : Assalamualaika Yaa
Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai
ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051)
Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur Nabi saw
dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra”
(Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052). Sabda Rasulullah saw :
Barangsiapa yang pergi haji, lalu menziarahi kuburku setelah aku wafat, maka sama
saja dengan mengunjungiku saat aku hidup (Sunan Imam Baihaqiy Alkubra hadits
no.10054).
Dan masih banyak lagi kejelasan dan memang tak pernah ada yang mengingkari
ziarah kubur sejak Zaman Rasul saw hingga kini selama 14 abad (seribu empat ratus
tahun lebih semua muslimin berziarah kubur, berdoa, bertawassul, bersalam dll tanpa
ada yang mengharamkannya apalagi mengatakan musyrik kepada yang berziarah,
hanya kini saja muncul dari kejahilan dan kerendahan pemahaman atas syariah,
munculnya pengingkaran atas hal hal mulia ini yang hanya akan menipu orang awam,
karena hujjah hujjah mereka Batil dan lemah.
Dan mengenai berdoa dikuburan sungguh hal ini adalah perbuatan sahabat
radhiyallahu’anhu sebagaimana riwayat diatas bahwa Ibn Umar ra berdoa dimakam
Rasul saw, dan memang seluruh permukaan Bumi adalah milik Allah swt, boleh berdoa
kepada Allah dimanapun, bahkan di toilet sekalipun boleh berdoa, lalu dimanakah
ZIARAH KUBUR

Kenalilah Akidahmu 41
dalilnya yang mengharamkan doa di kuburan?, sungguh yang mengharamkan doa
dikuburan adalah orang yang dangkal pemahamannya, karena doa boleh saja
diseluruh muka bumi ini tanpa kecuali.
Walillahittaufiq

Senin, 03 November 2008

Neo Wahabi bisakah seiring sejalan..?


Oleh Rizqon Khamami
 


Sejak bergulir Reformasi dapat kita tandai dengan adanya kebangkitan berbagai aliran gerakan. Tidak terkecuali Islam. Pada umumnya, gerakan-gerakan baru Islam ini mengusung faham Salafi. Tercatat sejumlah gerakan dalam aliran ini: Fron Pembela Islam (FPI), Lasykar Jihad (LJ), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Lasykar Ahlussunah wal Jamaah, dan lain-lain. Beberapa di antaranya sudah membubarkan diri. Bahkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk kategori gerakan ini.

Bagaimana pengelompokan ini didasarkan? Dalam tradisi Islam, aliran Salafi mengacu pada pandangan madzhab salaf. Karakteristik menonjol aliran ini, di antaranya, seruan kembali ke Al Qur’an dan Sunnah Nabi dengan kecenderungan penafsiran secara tekstual dengan mengabaikan konteks, dan semangat meniru generasi salaf al-shalih yang dielu-elukan sebagai masa paling ideal.

Ibnu Taymiah dikenal sebagai penggagas awal teologi Salafi. Istilah Salafi, bisa dikatakan, muncul sejak Ibnu Taymiah ini. Kata “salafi” merujuk ke generasi salaf al-shalih. Sepeninggal Ibnu Taymiah, teologi Salafi makin berkembang. Beberapa kurun selanjutnya, di tanah Najd, Semenanjung Arabia, Muhammad bin Abdul Wahab mengembangkan teologi Salafi dengan lebih spesifik dan makin tajam. Pengembangan teologi oleh Muhammad bin Abdul Wahab dikenal dengan aliran Wahabi. Bagi pengikut Wahabi, istilah ini terdengar kurang baik. Mereka lebih suka disebut pengikut Salafisme.

Pada awal abad 20, pemikiran Ibnu Taymiah dan Muhammad bin Abdul Wahab, sedikit banyak, menjadi pemantik pemikiran Muhammad Abduh. Berangkat dari perpaduan ajaran Ibnu Taymiah dan pencarian Muhammad Abduh, gerakan salafi lantas dikembangkan dengan lebih tertata melalui gerakan Ikhwanul Muslimin. Tokoh paling penting pemberi warna ideologi gerakan ini adalah Sayyid Qutub. Di kalangan islamisis (pakar kajian keislaman), pemikiran Sayyid Qutub disebut dengan istilah Salafi Modern.

Di Indonesia, pemikiran-pemikiran Salafi dibawa oleh KH Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berdiri. Organisasi ini menyebut dirinya sebagai persyarikatan kaum Puritan Islam. Untuk pertama kali, dalam disertasi doktornya, Deliar Noer menyematkan Muhammadiyah sebagai gerakan Modernis. Sebuah istilah, yang saya duga, untuk menstigma organisasi sejawatnya, Nahdlatul Ulama (NU) agar identik dengan gerakan kampungan.

Hal menarik dari perjalanan Muhammadiyah, selama beberapa dasawarsa awal, organisasi ini lebih cenderung mengadopsi Salafisme Wahabi. Perubahan penting terjadi menjelang tahun 80-an beberapa saat setelah terjadi Revolusi oleh para mullah Syiah di Iran. Keberhasilan Revolusi Iran tahun 1979 menciptakan kegairahan baru dunia Islam. Dimana-mana orang menganggap bahwa Revousi ini adalah awal dari kebangkitan dunia Islam yang selama beberapa abad mengalami kemunduran. Muslim Indonesia tidak terkecuali. Meski Revolusi itu terjadi di Iran, tetapi Ikhwanul Muslimin, yang bersumber di Mesir, mendapat berkah. Ikhwanul Muslimin mendadak populer. Di Indonesia, terjemahan buku-buku Sayyid Qutub laris. Apa sebab? Bagi kalangan Muslim Indonesia, pemikiran Sayyid Qutub lebih bisa diterima, karena sama-sama Sunni. Selain itu, Sayyid Qutub mampu meramu pemikirannya dengan amat tertata. Bersamaan dengan tren ini, Muhammadiyah mengadopsi pemikiran Salafi Modern. Sebuah pemikiran yang lebih moderat dibanding Salafi Wahabi. Apa alasannya? Wahabi gampang menyalahkan dan membid’ahkan kaum Muslim yang tidak sepaham. Saya kurang sepakat dengan pendapat Karen Armstrong yang menyatakan bahwa Qutubisme (merujuk ke pemikiran Sayyid Qutub) lebih radikal dibanding Wahabi, seperti tulisannya di The Guardian, 11 Juli 2005. Yang lebih tepat, sebaliknya.

Pilihan Muhammadiyah ini tidak terlepas dari peran anak-anak muda kala itu. Kemunculan tokoh seperti Amien Rais, Kuntowijoyo, Syafi’I Maarif, Affan Ghafar, Syafiq Mughni, M Amin Abdulla, Abdul Munir Mulkhan, Moeslim Abdurrahman -–untuk menyebut beberapa nama saja-- adalah penanda kebangkitan Muhammadiyan baru. Di tangan mereka, Muhammadiyah menjadi organsisasi Islam moderat dan makin disegani. Diperkuat lagi dengan akomodasi politik Suharto dalam perlakuannya terhadap organisasi-organisasi Islam, dengan memanjakan organisasi Islam Puritan ini. Wajah keras Wahabisme di tangan mereka perlahan luntur. Apa buktinya? Perang TBC (Taqlid, Bid’ah & Churafat) yang selama bertahun-tahun menjadi agenda utama, perlahan-lahan mereda. Bahkan beberapa tahun lalu, sebagian warga Muhammadiyah mulai mempertanyakan keefektivan cara dakwah “keras” ini. Mereka mengusulkan dakwah kultural, yang tidak lagi dengan gampang menyebut orang lain bid’ah hanya karena berdakwah dengan pendekatan budaya setempat. Di tangan tokoh-tokoh moderat ini pemikiran Ikhwanul Muslimin tidak serta merta dijiplak utuh. Mereka membuang jauh-jauh ide pan-Islamisme, mengambil hanya sisi pemikiran gerakan sosialnya. Suatu saat, Amien Rais mengatakan: Tidak ada negara Islam.

Apakah usaha mereka berhasil? Selama beberapa dekade, iya. Namun, di tataran massa Muhammadiyah, kegandrungan pada pemikiran Sayyid Qutub tidak hanya terbatas pada pemikiran sosialnya, tetapi juga pada politisnya. Pada saat suara-suara warga ini tidak ditampung oleh elit-elit Muhammadiyah, mereka lebih memilih bermain di luar area. Gerakan usroh, tarbiyah, halaqah, dan sejenisnya, yang menjamur di lingkungan kampus dan masjid, merupakan bentuk luapan kegelisahan anak-anak muda dan suara protes tidak langsung. PKS berkembang dari gerakan protes ini.

Di samping itu, kepulangan para veteran perang Afghanistan pasca kejatuhan Uni Soviet memberi warna baru. Persentuhan langsung dengan para pejuang dari negara lain selama perang pembebasan Afghanistan makin memperteguh Wahabisme mereka. Pengalaman tempur di medan perang menambah keyakinan bahwa otot dan senjata menjadi identitas baru. Sebuah identitas kekerasan.

Akan tetapi, sekembali mereka di Tanah Air, ide Wahabisme yang mereka bawa tidak diberi tempat oleh elit Muhammadiyah kala itu. Mereka lantas mendirikan atau berkumpul dalam organisasi-organisasi baru, seperti Lasykar Jihad, Fron Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia dan Hizbut Tahrir. Organisasi ini adalah diantara organsisasi yang menjadi pilihan warga Muhammadiyah yang menganggap organisasi ini terlalu lembek dalam menyuarakan kepentingan baru mereka. Bahkan, dalam kaitan dengan Syariat Islam, Muhammadiyah pernah dituduh sebagai banci oleh warganya yang radikal. Dulu, warga Muhammadiyah garis kanan, seperti Ali Imran, Amrozi, Ja’far Umar Thalib dan Abu Bakar Baasyir, tidak mendapat tempat di Muhammadiyah. (Ahmad Najib Burhani, Menebak Masa Depan Liberalisme di Muhammadiyah, Islam Progresif, message no. 1519). Mereka inilah Neo-Wahabi itu, gerakan Wahabi baru yang dipadu dengan kemampuan tempur yang dibawanya ke tengah-tengah masyarakat.

Kini, sejak Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang, 3-8 Juli 2005, para veteran itu sudah kembali menguasai Muhammadiyah. Tokoh-tokoh moderat tersingkir. MUI pun sepertinya sudah mulai direngkuhnya. Apa indikasinya? Fatwa-fatwa keluaran MUI baru-baru ini terlihat memiliki kesan terwarnai oleh tangan-tangan Neo-Wahabi tersebut. Mereka mengagungkan teks secara berlebihan dengan mengabaikan konteks Mereka mudah membid’ahkan dan mensesatkan segala bentuk perbedaan. Gampang menyerbu bukan kelompok sepaham, tanpa toleransi. Gampang mencibir kalangan Islam yang bukan pengikut mati generasi salaf al-shalih. Kata-kata “bid’ah”, “kafir”, “musuh Islam”, “penghancur Islam dari dalam”, dan seterusnya, mudah menjadi ungkapan harian.

Dengan kebangkitan Neo-Wahabi ini, kita bisa menebak arah perjalanan Islam Indonesia ke depan. Wajah Islam Indonesia mulai memunculkan ketidak-ramahan. Akankah semua ini dibiarkan?

Ukhuwah Nahdliyah sebagai Modal bagi Ukhuwah Wathoniyah

Diam-diam bangsa kita saat ini mengalami keretakan. Hal itu tidak hanya diwakili oleh partai-partai politik yang puluhan jumlahnya. Tetapi ketegangan itu juga ditunjukkan munculnya berbagai organisasi sosial maupun keagamaan yang berlainan ideologi. Kelihatan di permukaan mereka rukun, tetapi membawa potensi konflik ketika masing-masing telah mengkonsolidasi diri.

Sementara itu kehidupaan sosial kelihatan sangat cair, begitu pula ideologi politik partai-partai yang ada juga sangat cair. Pemerintah sendiri juga sangat tidak memiliki karakter. Di tengah kehidupan dunia yang sangat cair dan semua organisasi juga sangat cair. Kelihatan NU sendiri juga mengalami proses pencairan yang meluas. Tidak adalagi rasa solidaritas kelompok.

Pertama hal itu didorong oleh semangat pluralis, tetapi pluralisme tanpa pegangan itu menjadi pluralisme yang tanpa watak, tanpa sikap dan tanpa pendirian, sehingga menjadi pluralisme dan moderasi yang gamang.

Padahal ketika semuanya cair, menjadikan semuanya lebur dalam ketiadaan dan mengalami peniadaan diri. dalam situasio semacam itu kalau NU tidak melakukan konsolidasi justeru malah mencairkan diri, maka NU tidak hanya akan kehilangan peran, tetapi juga akan kehilangan jati diri. Karena itu konsolidasi menjadi sangat mendesak dilakuakan dengan mempererat Ukhuwah
Nahdliyah, persaudaraan antar warga NU.

Adanya ukhuwah Nahdliyah yang kuat yang dibangun melalui berbagai silaturrahmi, dengan melaksanakan berbagai mekanisme ubudiyah kejamaahan serta melakukan berbagai bentuk kerjasama konkret. Kerjasama ini tidak boleh dilandasi semangat komersial, tetapi perlu dilandasi perasaan persahabatan, sehingga yang terjadi kerjasama, persahabatan bukan persaingan.

Penguatan ukhuwah nahdliyah itu akan menjadikan NU solid, sementara dengan soliditas itu NU bisa mengambil peran sangat besar sebagai penyangga keutuhan bangsa yang mulai retak-retak ini. Tetapi membangun ukhuwaah itu sendiri juga tidak mudah, mengingat dalam tubuh NU sendiri juga mengalami keretakan. Kalau hal itu tidak segera dirajut melalui berbagai bentuk silaturrahmi, maka keretakan itu akan merebak menjadi konflik, antara kelompok yang terlanjur maju dengan kelompok yang berusaha mempertahankan kekhasan lama, dan dengan kelompok yang berusaha berdiri di tengah, maju tetapi dengan mempertimbangkan tradisi lama.

Mestinya melalui halal bil halal hari raya Fitri ini, Ukhuwah Nahdliyah selayaknya dimulai, sehingga banyak hal bisa dilakukan bersama. Ini juga untuk menampik kesan bahwa saat ini NU kelihatan gerakannya tidak terorganisasi. Masing masing bersikap berdasarkan kepentingan sendiri, yang tidak mewakili kepentingan jamaah dan jam'iyah. Komersialisasi dan
politisasi NU saat ini menjadi keperihatinan di beberapa kalangan.

Pembangunan ukhuwah Islamiyah sendiri juga sangat tergantung terbentuknya Ukhuwah Nahdliyah, sebab ukhuwah tanpa adanya rasa percaya diri, dan identitas yang jelas, ukhuwah tidak memiliki arti yang terjadi adalah hegemoni atau ukhuwah kusir kuda. Ini ukhuwah yang eksploitastif, karena itu kiai Wahab Chasbullah memberi peringatan kesar pada nahdliyin agar tidak melakukan ukhuwah secara semnbarangan, sebelum membangun Ukhuwah Nahdliyah.

Apalagi tuntutan terhadap Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama manusia) yang bersifat universal itu, kalau tidak dilandasi oleh ukhuwah nhdliyah kaum nahdliyin dan bangsa Indonesia ini akan lenyap dalam keseragaman universal. Ini yang sedang dialami oleh para aktivis sosial saat ini, termasuk di kalangan NU, yang kehilangan komitmen nasional dan kemitmen keislaman dan ke-NU-annya.

Itulah arti penting dari Ukhuwah Nahdliyah. Ini bukan sebuah fanatisisme tertutup, justeru sebagai modal untuk bergerak keluar, bisa melakukan sesuatu ketika memiliki karakter, sikap dan pendirian. (Abdul Mun'im DZ)

Rabu, 29 Oktober 2008

Akhwat Itu

Akhwat Itu…
Ditulis pada Mei 27, 2008 oleh seva 

Akhwat dalam bahasa Arab berarti saudara perempuan. Lawan kata dari Ikhwan yang mempunyai makna saudara laki-laki. Akhwat dalam tulisan ini saya sempitkan maknanya menjadi kaum perempuan yang tergabung dalam Organisasi/Jama’ah Harakah Tarbiyah.

Seorang Akhwat gampang dikenali. Karena cara berpakaiannya yang sangat kontras dengan para kaum hawa ammah yang memakai pakaian tipe minimalis. Akhwat pun mudah dibedakan dengan para perempuan yang menggunakan jilbab tapi ketat melekat meliuk-liuk menelusuri lekuk tubuhnya, atau dalam bahasa kerennya jilbab gaul.

Physically jelas akhwat adalah perempuan, berkerudung lebar dan panjang. Memakai celana yang dibungkus lagi dengan gamis, pake kaos kaki, dan entah apalagi. Pokoknya tubuh mereka tertutup rapat. Dijamin tidak mengundang syahwat. Non fisiknya mereka kaum perempuan yang istiqomah menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya secara Kafa’ah (Insya Allah).

“Iiiih, repot banget sih.” Protes saudara sepupu saya yang berjenis kelamin perempuan yang masih duduk di bangku SMP.

“Memang begitu menurut aturan Islam”. Jawab saya mencoba memahfumkan dia.

“Nggak keren tau”. Sanggah dia.

“Lho, justru itu yang paling keren”. Bantah saya, “Coba kamu pikirin, kerenan mana, antara buku yang sudah terbuka terkoyak-koyak bungkusnya maaf dijamah oleh beberapa tangan, dengan buku yang masih terbungkus rapih, dijamin keasliannya dan diletakkan ditempat yang khusus pula?”

Dia terdiam sejenak, mungkin dalam rangka berfikir melogiskan pernyataan saya.

“Trus kalo mo lari gimana, apa nggak ribet.” Telisiknya kemudian, mengalihkan ke pembicaraan yang tidak penting.

“Eit, jangan salah… biar kata pakaian Akhwat itu buuanyak, mereka-mereka itu gesit dan trengginas.”

“Masa seee..” kata sepupuku lagi, masih meragukan argumentasi saya.

“Akhwat fillah tunjukan pada dunia bahwa pakaianmu bukanlah penghalang setiap aktivitasmu”. Harapku dalam hati

Mantan Akhwat

Iman yang tertanam dalam dada setiap Muslim itu seperti laut yang selalu mengalami pasang dan surut. Iman akan naik kalau melakukan ibadah dengan khusyuk, sebaliknya akan surut jika bermaksiat. Itulah yang telah disabdakan Nabi saya Muhammad.

Menjadi seorang akhwat dengan jilbab lebarnya memerlukan komitmen yang kuat karena sangat bertentangan dengan standarisasi dunia fashion internasional yang semakin diamini saja oleh generasi muda kita. Dan bertentangan 180 derajat dengan para kaum nudis ataupun kaum naturisme.

Jika tidak komitmen dan istiqomah, maka yang terjadi adalah…

“Mantan Akhwat??? Iiiih, mudah-mudahan jangan sampe deeeh… naudzubillahi mindzalik.” Teriak lirih istri saya saat saya menyebut mantan akhwat.

“Emangnya ada mantan Akhwat?”. Kata istriku masih mempertanyakan.

Ya adalah, namanya juga manusia. Lihat saja cerita Rista. Dia dulu adalah seorang akhwat tulen len len len. Sewaktu masih tercatat sebagai mahasiswa perguruan tinggi swasta di Bekasi, dia sangat aktif dalam mengikuti setiap kegiatan kerohaniahan. Sangat sering pulang malam-malam karena agenda yang padat di kampus. Tapi setelah menikah dengan seorang laki-laki tawaran orang tuanya, dan sekarang bekerja di salah satu perusahaan swasta, perisai akhwat yang melekat pelan-pelan ia lepaskan.

“Dulu saya akhwat”. Akunya bangga.

“……..???”. Ekspresi saya masih datar mendengar pengakuannya

“Memakai jilbab lebar pake kaos kaki pake bla bla bla”. Dia melanjutkan, “Tapi sekarang nggak lah, repot.”

Saya mencuatkan alis sebagai tanda masih meragukan. Rista mengerti bahasa tubuh yang saya pamerkan, makanya dia mengangguk mantap mencoba menyakinkanku lagi.

“Akhwat bukan akhwat itu nggak penting. Yang penting masih shalat. Ya nggakk??”. Rista berargumen dan minta persetujuan saya.

Saya tersenyum datar mencoba memahami.

Seva_Jak270508

Tentang Hipnotis

saya tertarik ingin mengetahui apa sich hipnotis itu, maka saya mencari di internet tentang hipnotis. maka saya dapat salah satu pengertian tentang hipnotis

Hipnotis adalah suatu tehnik yang digunakan untuk memasuki alam bawah sadar
manusia secara cepat.

Hipnotis sebenarnya sudah dikenal oleh berbagai bangsa di dunia sejak ribuan
tahun silam dan baru diabad 18 ditelaah secara keilmuan pertama kali oleh Franz
A. Mesmer. Kemudian dimatangkan oleh Sigmund Freud yang merupakan salah seorang
peletak dasar ilmu kejiwaan dan selanjutnya dikembangkan secara lebih modern
oleh Dr. Milton Erickson.

Hipnotis dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti dibidang Clinical,
Forensic, Stage Hipnotis dsb. Dibidang Psikis, hipnotis dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pemulihan trauma psikis, phobia, ataupun stress seperti phobia
ketinggian, ruang gelap dsb. dan dibidang karir ataupun olah raga, hipnotis
dapat pula dipakai untuk pemrograman diri/pengembangan diri ataupun peningkatan
prestasi, akan tetapi di Indonesia baru sedikit yang memanfaatkan untuk
keperluan tersebut melainkan baru sebatas kepentingan hiburan dan penipuan. 

Bagaimana hipnotis bekerja

Hipnotis memanfaatkan batin bawah sadar atau biasa disebut batin subluminal
dari manusia. Sigmund Freud sering menggunakan istilah “id “ yaitu hasrat bawah
sadar yang melandasi tingkah laku manusia. Batin bawah sadar bersifat kekanak
kanakan . Seseorang yang berada dibawah pengaruh hipnotis (biasanya disebut
suyet) akan mengikuti perintah secara otomatis menurut arti kata demi kata.
Jadi bila seseorang mendapat pertanyaan “Bolehkah saya mengetahui siapa nama
Anda ? Pada kondisi normal orang pasti akan langsung menyebutkan namanya,
tetapi pada seseorang yang berada dibawah pengaruh hipnotis akan menjawab “ya”
(jawaban yang sesuai dengan pertanyaan).

Biasanya hipnotis sangat efektif pada saat situasi yang sangat ekstrem dan
mendadak. Penipuan melalui SMS yang mengatakan kita beruntung memperoleh hadiah
ratusan juta memanfaatkan situasi ekstrem suasana hati kita yang menjadi sangat
gembira bahkan setengah tidak percaya saat menerima SMS. Demikian pula pada
kasus kasus pendatang baru di Jakarta yang kadang berakhir diperkosa, sang
penipu memanfaatkan kebingungan korban dalam mencari alamat yang dituju.
Seorang teman dokter pernah pula ditipu satu bulan gajinya saat ketemu orang
berpakaian Arab tetapi ternyata fasih berbahasa Indonesia. Pada kasus ini yang
dimanfaatkan adalah rasa kagum / terheran heran kita karena bertemu dengan
orang Arab yang fasih berbahasa Indonesia. Penipuan lain seperti mengaku ngaku
orang Brunei dan menawarkan jam Rolex memanfaatkan kekagetan kita saat kita
ditepuk ataupun rasa tidak nyaman saat kita dikelilingi oleh banyak orang. Ada
pula penipuan dengan mengatakan salah satu anggota keluarga kita ada yang
dirawat di Rumah Sakit dan memerlukan biaya operasi yang harus ditransfer
segera. Demikian pula penipuan lain seperti penawaran burung yang pintar
bernyanyi Garuda Pancasila, penggandaan uang dsb.

Pencegahan dan Pengatasan

Pada kasus Salma tetap dimungkinkan si suyet menuruti perintah mengambil barang
barang berharga, tetapi menolak saat disuruh sipenipu mengambil uang, hal
tersebut dikarenakan bawah sadarnya menolak, karena boleh jadi selama ini Salma
memang sangat berhati hati dalam masalah uang. Hipnotis tidak bekerja saat
kendali kesadaran sepenuhnya ada pada kita, atau dengan kata lain kita harus
selalu memposisikan diri kita dalam keadaan subyek.. Pada saat kita menghadapi
orang asing pastikan kendali penuh ada pada kita sehingga kita tidak asal
menyambut ajakan bersalaman dari orang yang tidak dikenal atau memberikan
persetujuan atas orang asing yang bertanya yang memerlukan jawaban persetujuan
kita. Contoh apabila pembantu dirumah ditanya :”Disini masaknya pakai tabung
gas ya.” Pada saat dijawab ya maka bisa dipastikan akan diikuti sugesti lain
seperti:”, saya ditugaskan Pertamina untuk memeriksa kondisi tabung diseluruh
perumahan di daerah sini karena baru saja kemarin diperumahan dekat sini
ada tabung gas yang meledak dan terjadi kebakaran sampai ada yang menjadi
korban dst. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah rasa takut sang pembantu.
Hati hati dengan sikap sok akrab dari orang yang tidak kita kenal. 

Sebaiknya sebelum menjadi korban hipnotis, mulai dari sekarang dengan suara
agak setengah berbisik katakan kepada diri sendiri :”Saya menolak dipengaruhi /
dihipnotis oleh siapapun.” 

Bagi yang menyukai zikir, dapat pula memanfaatkan zikir untuk menangkal
pengaruh hipnotis. Hipnotis biasanya tidak dapat dilakukan pada ahli zikir
karena suyet selalu dalam kewaspadaan tinggi. Katakan kepada diri kita bahwa
“Tidak ada sesuatupun yang dapat menguasai diri / hidup kita kecuali hanya
atas izin Allah Swt.” Semangatnya adalah kalimat Tauhid “Tidak ada Tuhan
kecuali Allah”.

Pada situasi kita merasakan sudah dibawah pengaruh hipnotis, ciri cirinya kita
merasa tidak berdaya (powerless), cara melepaskan diri adalah tarik nafas agak
dalam dan sugesti diri untuk rilex / mengendorkan semua otot otot tubuh kita
kemudian mulailah mengatakan kepada diri kita sendiri :”Pada hitungan ketiga
saya dapat bangun dengan sendirinya.”, kemudian kita menghitung 1….,
2……., 3 ……

Pasar Pondok Gede


Pasar Pondok Gede bukan hanya pembangunan gedung tetapi memfilter para pedagang pribumi yang sudah lama seperti para pedagang sendal sepatu dan klontongan..kemana kita harus menggugat dan momohon keadilan setelah pedagang bermodal besar dengan simbol kapitalis telah menguasai pasar kita ...membeli unit unit pasar kita..mari buat budaya baru kembali ke pasar tradisional 

gue kangen bau pasar tradisional kotor , kumuh, becek tapi manusiawi dan berwibawa banyak mengajarkan arti kehidupan 

Pondok Gede Bakalan Rame

Meski Bercitra Kampung
Bisnis Properti di Kawasan Pondok Gede 
Berkembang Pesat
 

JAKARTA – Bagi sebagian masyarakat, keinginan membangun rumah baru di tengah kota Jakarta dan dekat dengan pusat kota atau CBD (Central Business District) agaknya harus dipendam dalam-dalam. Pasalnya, harga tanah yang membumbung tinggi sangat tidak memungkinkan. Jangan tanya berapa harga tanah di bilangan Menteng, Kuningan, Slipi. Paling tidak di atas Rp 8 juta per meter. Bahkan kawasan Kelapa Gading yang kini berkembang pesat, per meternya sudah mencapai Rp 4-5 juta. Kalau tabungan pas-pasan, jelas sulit mewujudkan mimpi punya rumah baru. 
Sedikit ke Timur, harga tanah juga tetap masih tinggi. SH sempat terpana seakan tak percaya ketika menanyakan harga rumah yang ditawarkan untuk dijual di kawasan Pengadegan Utara, Jakarta Timur. 
“Luas tanahnya 120 meter dan terpakai seluruhnya untuk bangunan rumah. Memang kondisi bangunan sekitar 80 persen dan sedang kami perbaiki. Kalau Bapak mau beli, kita buka dengan harga Rp 600 juta. Kalau mau kontrak, per tahunnya harganya Rp 20 juta. Silakan Bapak lihat sendiri, kita punya orang yang jaga di sana,“ ujar Pak Sutisna, si empunya rumah yang akan dikontrakkan/dijual itu. 
Apabila bangunan dihargai per meternya Rp 1 juta, maka itu berarti harga tanah per meternya mencapai Rp 4 juta. Bukan main mahalnya! Harga ini bahkan melebihi harga tanah di seputaran Tebet, yang masih bisa didapat dengan harga Rp 1-2 juta per meter. 
Pada akhirnya kawasan pinggiran kota Jakarta, kini menjadi incaran banyak pihak. Tengok saja, Cibubur, Depok, Tangerang, dan Bekasi menjadi alternatif membangun rumah. Namun pesatnya pembangunan rumah di kawasan-kawasan ini membuat harga tanah pun merangkak naik. Cibubur, misalnya, sulit sekali mendapatkan harga tanah di bawah Rp 500.000 meter persegi. Hal yang sama juga bakal ditemui di kawasan Depok, kecuali di pinggiran Depok arah ke Sawangan atau Cimanggis. 

Murah
Bila kita jeli melihat prospek kawasan hunian di seputaran Jakarta, sesungguhnya wilayah Pondok Gede, Bekasi, masih sangat menjanjikan. Tidak terlalu seagresif tetangganya Cibubur yang berkembang sangat pesat dengan pembangunan perumahan elit di sana-sini, kawasan Pondok Gede boleh dikata bergerak relatif lambat. 
Padahal untuk wilayah hunian, Pondok Gede cukup bagus. Pasalnya, harga tanah di sini masih sangat terjangkau. 
Menurut riset harga tanah yang dilakukan oleh Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) pada akhir Desember 2003, di kawasan Jatibening, Jatiwarna, Jatiwaringin, Jatirahayu, Jatimakmur, yang menjadi bagian dari kawasan Pondok Gede, harga tanah berkisar ratusan ribu rupiah. Harga tertinggi hanya ditemui dekat pasar Pondok Gede yang harganya Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta. Selanjutnya, di pinggiran tol harga tanah juga cukup tinggi. 
Seperti di sekitar Perumahan Tamansari Persada Raya dekat dengan exit tol Jatibening, harga tanah berkisar Rp 740-850 ribu. Tetapi selebihnya di bawah Rp 300.000 per meter. 
Bahkan di seputaran Puri Gading dimana terdapat Perumahan Puri Gading yang dibangun oleh developer anak perusahaan Duta Putra Group pimpinan Herman Sudarsono, harga tanah disana masih murah sekitar Rp 73.000 hingga Rp 91.000 per meter. Padahal masuk ke kompleks, harga rumah tipe 36/72 di Perumahan Puri Gading sudah mencapai Rp 70 juta per unit, yang berarti per meternya dihargai lebih dari Rp 450.000. 

Citra
Pengamat properti Panangian Simanungkalit pernah menyatakan, wilayah Pondok Gede sesungguhnya sangat ideal untuk dijadikan kawasan hunian. Alasannya, kawasan ini relatif mudah aksesnya ke Jakarta. Akses tol Jatibening atau Cikampek menurutnya menjadi nilai tambah bagi Pondok Gede. Jika tidak memiliki mobil, jalan raya Pondok Gede yang semakin mulus, dapat menjadi alternatif. 
“Kendalanya hanya pada citra kawasan Pondok Gede yang masih dianggap sebagai wilayah kampung, terisolir. Padahal sekarang tidak lagi demikian. Kalau mau jujur, wilayah ini lingkungannya masih asri dan bersih, dan dekat dengan Jakarta. Sedikit sekali kawasan yang demikian,” ujarnya. 
Pembangunan jalan tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) tak pelak lagi membuat kawasan Pondok Gede semakin terbuka. Dan itu membuka akses yang lebih mudah dari dan ke pusat kota Jakarta. 
Faktor akses yang semakin gampang ini pula yang mendorong teman SH yang juga berprofesi sebagai wartawan, berani mengambil rumah di Perumahan Puri Gading, Pondok Gede. 
“Sebentar lagi jalan tol selesai dibangun, jadi saya bisa gampang ke tempat kerja atau ke Jakarta. Mau ke Cibubur juga dekat, begitu juga ke Bekasi tidak sulit. Ketimbang di Depok atau Tangerang, tinggal di Pondok Gede jauh lebih nyaman,” katanya. Rekan tersebut mengambil rumah tipe 36/72 dan merencanakan akan segera menempatinya di bulan Juli mendatang. Informasi yang semakin menguatkan niatnya membeli rumah di sana adalah kawasan Puri Gading dan sekitarnya tidak berpotensi banjir. 
Bagi seorang Pak Lumbanraja, faktor lingkungan yang asri menjadi determinan utama sebelum memutuskan membangun rumah di Pondok Gede. 
“Harga tanah di sini masih murah. Dan yang penting, udaranya masih segar. Polusi belum separah Jakarta. Air juga tidak persoalan karena masih bersih. Buat ditinggali, Pondok Gede sangat cocok,” ucapnya. 
Jika mau diambil perbandingan, masalah kemacetan di Pondok Gede boleh dikata relatif tidak separah Depok. Titik-titik kemacetan hanya berada di seputaran Lubang Buaya, Pasar Pondok Gede dan persimpangan Ratna. Namun terjadinya tidak setiap hari. Ini berbeda dengan kemacetan di Depok yang terjadi di sepanjang Jalan Margonda mulai dari Jalan Tole Iskandar, Terminal Depok, Margonda, dan terus berlanjut hingga Pasar Minggu. Dan itu terjadi setiap hari terutama di pagi dan sore hingga malam hari. Tanpa sadar waktu akan tersita banyak di jalan ketimbang menikmati hidup di rumah.

Syekh Puji Minta Maaf, Ulfa Dipulangkan

Syekh Puji Minta Maaf, Ulfa Dipulangkan  
Wednesday, 29 October 2008 
Jakarta-Surya-Ketua Komisi Nasional (Komnas) Anak, Dr Seto Mulyadi atau Kak Seto, akhirnya memenuhi janjinya untuk menemui kiai yang nyeleneh dalam berpoligami, yaitu Puji Cahyo Widiyanto alias Syekh Puji, 43. Kak Seto bertemu empat mata dengan Syekh Puji di kediaman syekh yang berada di kompleks Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Semarang, Selasa (28/10) kemarin. Dari pertemuan itu, muncul pengakuan mengejutkan dari sang syekh yang kaya raya itu.
"Beliau meminta maaf atas permasalahan ini. Dan dia akan mengikuti saran Komnas Anak," kata Kak Seto saat dihubungi lewat telepon, Senin (28/10) malam.

Menurut Kak Seto, saran dari Komnas Anak adalah agar Syekh Puji membatalkan pernikahannya dengan bocah putri di bawah umur Lutfiana Ulfa, yang masih berusia 12 tahun. Kemudian, Syekh Puji juga disarankan Komnas Anak agar menyerahkan kembali Ulfa kepada orang tuanya.

"Ini yang penting, dia bisa menerima saran ini. Dan dia akan berkonsultasi dengan alim ulama bagaimana cara pembatalan pernikahannya. Nanti penyerahan ke orangtua akan disaksikan oleh Komnas Anak," tandas Kak Seto.

Seperti banyak diberitakan, Syekh Puji mengawini Ulfa, bocah kelas 8 SMP dari Kecamatan Klepu, Kabupaten Semarang, pada 8 Agustus 2008 silam. Puji beralasan Ulfa akan dijadikan sebagai direktur di perusahaannya dan akan menjadi direktur termuda di Indonesia. 

Keputusan bulat Puji mengawini Ulfa karena gadis itu juga telah menstruasi sehingga ia anggap sudah dewasa untuk dinikahi. “Dipilihnya Ulfa juga atas saran istri pertama saya, Umi Hani,” kata Syekh Puji suatu kali.
Namun, sejak pemberitaan atas pernikahannya dengan gadis di bawah umur itu mencuat, pemilik perusahaan kaligrafi dan kerajinan kuningan PT Sinar Lendoh Terang itu dikecam berbagai pihak. Sebelumnya, milyuner itu telah kondang sebagai pembagi zakat dengan nilai miliaran rupiah.
Sebelum bertemu Kak Seto, Syekh Puji sehari sebelumnya dikabarkan pergi ke Singapura bersama Ulfa dan Umi Hani. 
"Saya berangkat dari Jakarta, dan tiba di Semarang pukul 14.00 WIB. Setelah perjalanan selama 1,5 jam dari bandara, saya tiba di rumah Syekh Puji sekitar pukul 15.30 WIB," tutur Kak Seto.
Kak Seto mengaku dirinya disambut langsung oleh Syekh Puji di pintu depan rumahnya. Lantas digelarlah pertemuan. "Saya berbicara empat mata dengan dia, selama 2 jam dan selesai sekitar pukul 17.30 WIB," imbuhnya.
Perbincangan pun berlangsung akrab. "Mata beliau berkaca-kaca dan juga kooperatif," tandasnya.dtc

Senin, 27 Oktober 2008

Syekh Puji


Syekh Puji menikahi anak kecil dan menjaring 21 kandidat. Bagaimana jika anak Syekh Puji diperlukakan seperti itu? "Silakan saja," katanya.

Demikian pernyataan Syekh Puji kepada wartawan di rumahnya yang berada di kompleks Ponpes Miftahul Jannah, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jumat (24/10/2008).

Saat menemui wartawan Syekh Puji sempat menunjukkan foto istri pertama dan anaknya yang menginjak remaja. Karena foto tersebut berada di dinding yang tinggi, Syekh Puji sampai harus berdiri di atas kursi untuk menjelaskan foto tersebut.

"Itu foto istri saya, anak saya, dan tengah itu saya sendiri," katanya seolah tiap orang yang hadir tidak tahu foto tersebut.

Bagaimana kalau anak Syekh Puji nikah dini? "Ya, nggak apa-apa. Baru berumur 3 tahun pun sah-sah saja (kalau dinikahkan)," katanya enteng.

Di dinding rumah Syekh Puji yang separo 'bertembok' kayu itu, sejumlah foto keluarga dan aktivitas dipampang. Selain itu, terlihat juga rak-rak berisi buku agama, manajemen, dan biografi sejumlah tokoh penting Indonesia.
SJakarta - Syekh Puji, kiai yang juga miliarder itu mengoleksi beberapa mobil mewah keluaran terbaru. Tapi soal ponsel, gayanya agak nyeleneh. Ponselnya sangat ketinggalan zaman.

Alat komunikasi lelaki berjenggot itu lebih sering berada di saku. Jarang ditaruh di hadapan orang lain, sehingga tak banyak yang tahu jenis ponselnya.

Saat wawancara dengan wartawan, ponselnya berdering. Setelah melihat layar, ia tekan tombol cancel dan memasukkan kembali ponselnya ke saku.

Ponsel Syekh Puji boleh dibilang sangat tua, Nokia seri 1112. Sangat 'aneh' untuk ukuran seorang miliarder. Seri ini tak mempunyai fasilitas istimewa selain untuk telepon dan sms.

Wartawan tak sempat menanyakan kenapa dia memakai ponsel yang di pasaran harganya kurang lebih Rp 200-300 ribu itu. Namun untuk beberapa hal, dia memang cuek. Termasuk soal ponsel.

Beberapa hari terakhir, pengusaha kaligrafi dari kuningan itu ramai dibicarakan, karena menikahi gadis berusia 12 tahun. Rencananya, gadis itu dipersiapkan sebagai General Manager (GM) PT Sinar Lendoh Terang (PT Silenter).

"Saya tidak tahu pernikahan saya jadi pro kontra, karena saya tak pernah melihat TV dan baca koran. Tahu-tahu saya ditelepon orang yang mengaku dari Komnas HAM dan perempuan atau apa gitu," kata Syekh Puji sambil tersenyum enteng. ( gah / fyk )

 
 Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji menuai kontroversi dengan menikahi bocah bau kencur berumur 12 tahun. Karena perbuatannya ini, Syekh Puji bisa dikenai sanksi.

"Tentu," kata Menteri Agama Maftuh Basyuni menjawab pertanyaan wartawan apakah Syekh Puji bisa dikenai sanksi karena perbuatannya itu.

Hal itu dikatakan Maftuh usai acara Halal Bihalal dan Rapat Kerja Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/10/2008).

Mengenai sanksi apa yang akan dikenakan, Maftuh menyerahkan kepada aparat yang berwenang.

"Itu kan aparat yang akan bertindak," ujarnya.

Maftuh menjelaskan, di Indonesia orang Islam terikat dengan dua ukuran. Di satu sisi sebagai muslim dia terikat pada syariat, sementara di sisi lain sebagai warga negara dia terikat pada hukum positif, dalam hal ini UU Perkawinan. 

"Kalau salah satunya tidak dilakukan, itu artinya melanggar," lanjutnya.

Hal senada disampaikan Ketua MUI Chollil Ridwan. Menurutnya Syekh Puji akan dikenai sanksi sesuai aturan dalam undang-undang.

"Memang akan ada sanksi," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Cholil menambahkan, secara syariah apa yang dilakukan Syekh Puji memang tidak dilarang dengan catatan bocah tersebut sudah mengalami menstruasi. Namun dari sudut pandang hukum positif yang mengacu pada UU Perkawinan, pernikahan Syekh Puji tidak sah.

Cholil membandingkan pernikahan Syekh Puji itu dengan pernikahan sirri (bawah tangan).

"Seperti kawin sirri. Memang secara agam sah, tapi bagi warga negara tetap harus melapor ke kantor urusan agama," katanya mencontohkan.  

Daun muda yaa Pak Kyai enak dibuat lalapan satu aja ngga abis...:p

Bunga Bangkai Ditemukan di Bekasi


Jumat, 1 Agustus 2008 | 19:11 WIB

BEKASI, JUMAT - Runi (62) warga kelurahan Tambun, Bekasi, Jawa Barat, menemukan bunga bangkai (Amorphophallus Titanum) di belakang rumahnya saat menyiram koleksi tanamannya.  

Runi menceritakan, Rabu (23/7) pagi hari seperti biasa ia menyirami koleksi tanamannya. Saat itulah ia melihat ada sesuatu yang aneh di taman miliknya. Ada satu tanaman yang menyembul ke permukaan tanah berbentuk seperti tunas pisang. Namun, karena taman ini dulunya kebun pisang ia tidak terlalu pusing memikirkan. Setiap hari tumbuhan aneh itu semakin besar setiap hari pula ia selalu menyiraminya.  

Hingga Rabu (30/7) Runi kedatangan menantunya yang bernama Apin yang tinggal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ketika Apin datang ia langsung disuruh ibu mertuanya ke taman belakang rumah. Apin ditunjukkan bunga yang saat itu tingginya sudah mencapai 40 centimeter. Apin langsung mengatakan ke ibunya kalau bunga yang dilihatnya itu bunga bangkai.  

Tersiarnya kabar ditemukannya bunga Bangkai membuat warga disekitar lokasi berdatangan ingin tahu. "Biasanya mereka datang sore hari," kata Runi yang ditemui di rumahnya, Jumat.

Saat ini bunga tersebut sudah mencapai tinggi 57 centimeter. Toni anak Runi kemarin berinisiatif memagari bunga tersebut dengan besi. Namun, ia cabut kembali karena khawatir pagar akan menganggu pertumbuhannya bunga itu. (C8-08)

Masya Allah Sebanyak 25 PNS Bekasi Mengidap HIV


Selasa, 9 September 2008 | 17:53 WIB

BEKASI, SELASA - Dalam kurun waktu 2004-2007, jumlah pengidap HIV di Kota Bekasi mencapai 558 orang dan 25 di antaranya adalah Pegawai Negeri Sipil Kota Bekasi. Penderita AIDS di Kota Bekasi, dalam kurun waktu yang sama berjumlah 441 orang.

"Jumlah pengidap HIV di Kota Bekasi mencapai 558 orang termasuk 25 PNS. Sedangkan penderita AIDS 441 orang," ungkap Direktur Program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Sehati, Novan Andri Purwansjah di Bekasi, Selasa (9/9). 

Ia menyebutkan, data tersebut terungkap ketika petugas Dinas Kesehatan Kota Bekasi memaparkan hasil survei jumlah penderita HIV di Kota Bekasi pada 1 Desember 2007, bertepatan dengan Hari AIDS se-dunia.

Bila Pemkot dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi tidak serius mengantisipasi penyebaran virus HIV/AIDS, maka bagaikan gunung es yang tinggal menunggu cair, katanya.

Di Kota Bekasi baru dua tempat untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) yakni Puskesmas Jatisampurna dan Bantargebang, sedangkan untuk pemeriksaan dan pengambilan obat Voluntary Clinic Test (VCT) hanya empat klinik.

Keempat VCT itu terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, RS Ananda, klinik VCT Pondokgede dan Klinik VCT LSM Mitra Sehati. Sementara itu, DDN (35), PNS di jajaran Pemkot Bekasi mengaku mengidap virus HIV pada 2006 akibat penyalahgunaan narkoba menggunakan jarum suntik bergantian dan sesuai hasil pemeriksaan kesehatan di RSUD Bekasi.

Ia mengkonsumsi narkoba jenis shabu menggunakan jarum suntik mulai tahun 1996 hingga 2002, dan hasil pemeriksaan kesehatan pada 27 Juli 2006 menyebutkan positif mengidap HIV.

Penderita HIV, diharuskan mengkonsumsi obat Neviral dan Duviral yang harganya cukup mahal masing-masing satu tablet setiap 12 jam sekali. "Kalau lupa minum obat itu pengaruhnya pasti ada," ujarnya.

"Saya mengharapkan semua pihak tidak mengucilkan penderita HIV agar tidak menambah beban penderitaan," katanya. 

Di tempat terpisah, anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Sutriyono menyatakan prihatin ada puluhan PNS pemda setempat terkena virus HIV.

"Itu suatu indikasi bahwa pembinaan pegawai di jajaran Pemkot Bekasi terutama siraman rohani dan bahaya penyalahgunaan narkoba belum maksimal," ujarnya seraya menambahkan, sudah saatnya seluruh PNS Pemkot Bekasi melakukan tes urine dan darah.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr Retni Yomti mengakui terdapat 25 PNS mengidap virus HIV, tetapi tidak disebutkan PNS Kota Bekasi. 

"Puluhan orang yang terserang HIV itu memang PNS, tapi saya tidak menyebutkan PNS itu bekerja di Pemkot Bekasi. Mungkin mereka bekerja di Jakarta atau Bandung, tapi memang 25 PNS itu tinggal di Kota Bekasi," ujar dr Retni.

AC 
Sumber : Antara
   

Rabu, 22 Oktober 2008

Cara Meng-qadha atau Mengganti Puasa


“Qadha'” adalah bentuk masdar dari kata dasar “qadhaa”, yang artinya; memenuhi atau melaksanakan. Adapun menurut istilah dalam Ilmu Fiqh, qadha dimaksudkan sebagai pelaksanaan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh Syariat Islam. Misalnya, qadha puasa Ramadhan yang berarti puasa Ramadhan itu dilaksanakan sesudah bulan Ramadhan.Namun demikian, menurut para ahli bahasa Arab, penggunaan istilah qadha untuk pengertian seperti tersebut di atas (istilah dalam ilmu fiqh) sama sekali tidak tepat. Lantaran pada dasarnya kata qadha, semakna dengan kata "ada'" yang artinya; pelaksanaan suatu ibadah pada waktu yang telah ditentukan oleh Syariat Islam.Oleh sebab itu, tidaklah tepat kata qadha' dimaksudkan untuk istilah yang artinya bertolak belakang dengan ada'. Akan tetapi, nyatanya istilah qadha' tersebut telah membudaya, menjadi baku dan berlaku dalam ilmu fiqh, untuk membedakannya dengan kata ada' yang merupakan pelaksanaan suatu ibadah pada waktu yang telah ditentukan.Wajibkah Qadha' Puasa Dilaksanakan Secara Berurutan?Qadha' puasa Ramadhan, wajib dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan, sebagaimana termaktub dalam Al-Baqarah ayat 184. Dan tidak ada ketentuan lain mengenai tata cara qadha' selain dalam ayat tersebut.Adapun mengenai wajib tidaknya atau qadha ' puasa dilakukan secara berurutan, ada dua pendapat. Pendapat pertama, menyatakan bahwa jika hari puasa yang di­tinggalkannya berurutan, maka qadha' harus dilaksanakan secara berurutan pula, lantaran qadha' merupakan pengganti puasa yang telah ditinggalkan, sehingga wajib dilakukan secara sepadan.Pendapat kedua, menyatakan bahwa pelaksanaan qadha' puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, lantaran tidak ada satu­pun dalil yang menyatakan qadha ' puasa harus berurutan. Sementara Al-Baqarah ayat 184 hanya menegaskan bahwa qadha' puasa, wajib dilaksanakan sebanyak jumlah hari yang telah ditinggalkan. Selain itu, pendapat ini didukung oleh pernyataan dari sebuah hadits yang sharih jelas dan tegas).Sabda Rasulullah SAW:
قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ"Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar)Dari kedua pendapat tersebut di atas, kami lebih cendong kepada pendapat terakhir, lantaran didukung oleh hadits yang sharih. Sementara pendapat pertama hanya berdasarkan logika yang bertentangan dengan nash hadits yang sharih, sebagaimana terse. but di atas.Dengan demikian, qadha' puasa tidak wajib dilakukan secara berurutan. Namun dapat dilakukan dengan leluasa, kapan saja dikehendaki. Boleh secara berurutan, boleh juga secara terpisah.Bagaimana Jika Qadha' Tertunda Sampai Ramadhan Berikutnya?Waktu dan kesempatan untuk melaksanakan qadha' puasa Ramadhan adalah lebih dari cukup yakni, sampai bulan Ramadhan berikutnya. Namun demikian, tidak mustahil jika ada orang-orang –dengan alasan tertentu– belum juga melaksanakan qadha' puasa Ramadhan, sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya.Kejadian seperti ini, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang positif maupun negatif seperti; selalu ada halangan, sering sakit misalnya, bersikap apatis, bersikap gegabah, sengaja mengabaikannya dan lain sebagainya. Sehingga pelaksanaan qadha' puasanya ditangguhkan atau tertunda sampai tiba Ramadhan benkutnya.Penangguhan atau penundaan pelaksanaan qadha' puasa Ra­madhan sampai tiba Ramadhan berikutnya –tanpa halangan yang sah–, maka hukumnya haram dan berdosa. Sedangkan jika penangguhan tersebut diakibatkan lantaran udzur yang selalu menghalanginya, maka tidaklah berdosa.Adapun mengenai kewajiban fidyah' yang dikaitkan dengan adanya penangguhan qadha' puasa Ramadhan tersebut, di antara para Fuqaha ada dua pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa; penangguhan qadha' puasa Ramadhan sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya, tidak menjadi sebab diwajibkannya fidyah. Baik penangguhannya tersebut karena ada udzur atau tidak.Pendapat kedua menyatakan bahwa; penangguhan qadha' puasa Ramadhan sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya ada tafshil (rincian) hukumnya. Yakni jika penangguhan tersebut karena udzur, maka tidak menjadi sebab diwajibkannya fidyah. Sedangkan jika penangguhan tersebut tanpa udzur, maka menjadi sebab diwajibkannya fidyah.Sejauh pengamatan kami, kewajiban fidyah akibat penangguhan qadha 'puasa Ramadhan sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya, tidaklah didasarkan pada nash yang sah untuk dijadikan hujjah. Oleh sebab itu, pendapat tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Yang dengan demikian, secara mutlak tidak ada kewajiban fidyah, walaupun penangguhan tersebut tanpa udzur.Bagaimana Jika Meninggal Dunia sebelum Qadha?Memenuhi kewajiban membayar hutang adalah sesuatu yang mutlak. Baik yang berhubungan dengan manusia, apalagi berhubungan dengan Allah SWT. Sehingga orang yang meninggal dunia sebelum memenuhi kewajiban qadha' puasa Ramadhan, sama artinya dengan mempunyai tunggakan hutang kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, pihak keluarga wajib memenuhinya.Adapun dalam praktik pelaksanaan qadha' puasa Ramadhan tersebut, ada dua pendapat yakni; Pendapat pertama, menyatakan bahwa; pelaksanaan qadha' puasa Ramadhan orang yang meninggal dunia tersebut gapat diganti dengan fidyah, yaitu memberi makan sebesar 0,6 kg bahan makanan pokok kepada seorang miskin untuk tiap-tiap hari puasa yang telah ditinggalkannya.Sabda Rasulullah SAW:
مَن مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيُامْ أُطْعِمَ عَنْهُ مَكَانَ يَوْمٍ مِسْكِيْنٌ"Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban puasa, maka dapat digantikan dengan memberi makan kepada seorang miskin pada tiap hari yang ditinggalkannya." (HR Tirmidzi, dari Ibnu 'Umar)Hadits tersebut di atas, yang mendukung pendapat pertama ini. Namun oleh perawinya sendiri yakni, Imam Tirmidzi telah dinyatakan sebagai hadits gharib. Bahkan oleh sebagian ahli hadits dinyatakan sebagai hadits mauquf, atau ditangguhkan alias tidak dipakai. Sehingga hadits ini tidak dapat dijadikan hujjah.Namun demikian, para Fuqaha yang menyatakan pendapat ini menguatkannya dengan berbagai peristiwa seperti; bahwa masyarakat Madinah melaksanakan hal yang seperti ini, yakni memberi makan kepada seorang miskin untuk tiap-tiap hari yang telah ditinggalkan puasanya oleh orang yang meninggal dunia.Pendapat kedua, menyatakan bahwa; jika orang yang memiliki kewajiban qadha' puasa meninggal dunia, maka pihak keluarganya wajib melaksanakan qadha' puasa tersebut, sebagai gantinya. Dan tidak boleh dengan fidyah. Sedangkan dalam prakteknya, pelaksanaan qadha' puasa tersebut, boleh dilakukan oleh orang lain, dengan seijin atau atas perintah keluarganya.Sabda Rasulullah SAW:
مَنْ مَاتَ وَ عَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ"Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban qadha puasa, maka walinya (keluarganya) berpuasa menggantikannya." (HR. Bukhari dan Muslim, dari Aisyah)Pendapat kedua ini, kami kira lebih kuat lantaran hadits yang mendasarinya shahih. Sementara pendapat pertama dinilai lemah karena hadits yang mendasarinya marfu', gharib atau mauquf seperti dijelaskan di atas. Sedangkan peristiwa yang menguatkannya yakni, apa yang dilakukan oleh masyarakat Madinah ketika itu, sama sekali tak dapat dijadikan hujjah, lantaran bukan suatu hadits.Bagaimana Jika Jumlah Hari yang Ditinggalkan Tidak Diketahui?Melaksanakan qadha' puasa sebanyak hari yang telah ditinggalkan merupakan suatu kewajiban. Baik qadha' puasa untuk di­rinya sendiri, maupun untuk anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Namun dalam hal ini, tidak mustahil terjadi bahwa jumlah hari yang harus qadha' puasa itu tidak diketahui lagi, misalnya lantaran sudah terlalu lama, atau memang,sulit diketahui jumlah harinya. .Dalam keadaan seperti ini, alangkah bijak jika kita tentukan saja jumlah hari yang paling maksimum. Lantaran kelebihan hari qadha' puasa adalah lebih baik ketimbang kurang. Dimana kelebihan hari qadha' tersebut akan menjadi ibadah sunnat yang tentunya memiliki nilai tersendiri.
KH Arwani FaishalWakil Ketua Lembaga Bahtsul Mas’ail PBNU