Sabtu, 30 Mei 2009

Konspirasi Kristen dengan Yahudi Menghancurkan Islam

Berkali-kali mereka bersekongkol, hingga kini. Makin canggih dan licik. "Mengapa Islam kerap menghadapi banyak cobaan dan serangan dari musuh yang tiada henti-hentinya? Tapi mengapa pula Islam selalu terjaga dari segala cobaan dibanding agama lain yang banyak berakhir dengan menyedihkan?" Mungkin jawaban kita bisa beragam. Ulama besar Syaikh Abul Hasan Ali An-Nadwi, menyimpulkan dua hal penting; Pertama, Islam memiliki kekuatan yang dinamis dan serasi dengan situasi zaman sehingga mampu memberikan alternatif terhadap segala persoalan. Kedua, karena Allah swt telah menjamin dan akan menjaga Islam dengan cara melahirkan kader dakwah yang tangguh. Karenanya, seberat apapun serangan yang ditujukan kepada Islam, ummat ini tidak akan pernah mengalami kekosongan mujadid (pejuang agama). Benar, sejak kehadirannya 1400 tahun lalu, agama ini telah mengalami serangkaian cobaan berat. Sejak awal, Islam selalu menghadapi serangan-serangan dari segala penjuru di mana agama lain tidak pernah menghadapinya. Menurut istilah Syaikh Abul Hasan Ali An-Nadwi, andaikata bukan Islam, belum tentu agama lain sanggup menghadapinya. Serangan dengan bentuk kekerasan fisik, kudeta, revolusi, sampai dengan bentuk upaya pencampuran ideologi oleh para konspirator untuk merusak Islam telah banyak dicobakan. Bahkan terus berlangsung hingga hari ini. Tahun 1917, dengan sangat tidak elegan kaum milisi Kristen bersekongkol dengan negara Barat dan Eropa mengeroyok Islam secara beramai-ramai untuk merebut kota Baitul Maqdis. Persekongkolan itu merupakan usaha yang kesekian kali, setelah selama kurang lebih 90 tahun selalu dipatahkan tentara Islam. Tidaklah heran, saat Baitul Maqdis jatuh atas konspirasi jahat, dengan bangganya Jenderal Gouron, seorang pemimpin panglima pasukan Perancis berteriak sambil menginjak-injak pusara pahlawan Islam dalam perang Salib, Salahuddin Al-Ayyubi. "Kami telah kembali, wahai Saladin", ucapnya. "Dan sejak saat ini, Perang Salib (crusade) sudah selesai," tambah Lord Allenby, komandan gabungan milisi pasukan sekutu Inggris, Perancis, Italia, Rumania dan Amerika. Itulah kekalahan Islam di Yerusalem atas konspirasi jahat kaum Kristen, bangsa Barat dan Eropa. Semenjak itu, Palestina dan Baitul Maqdis selalu menjadi obyek keserakahan sebagian negara Barat, Eropa dan Yahudi. Pernyataan Lord Allenby yang banyak menjadi headline koran-koran Inggris ketika itu memang telah menandai berakhirnya istilah Perang Salib (crusade). Tapi dalam kenyataannya, semangat Perang Salib terus menandai Kristen, bangsa Barat dan Eropa untuk melakukan penjajahan atas negeri-negeri lain di dunia ketiga. Utamanya negeri-negeri yang jelas mayoritas penduduknya Muslim. Seperti yang telah banyak ditorehkan dalam tinta sejarah, bagaimana missi Kristen masuk ke Nusantara pada abad 15-16 bersamaan dengan misi penjajah Eropa (Portugis) ke dunia Timur. Dengan jelas, missi penjajah itu selain melakukan ekspansi wilayah juga mengembangkan agama Kristen. Semboyannya yang terkenal yaitu "Tiga-G": gold, glory, gospel (emas, kejayaan, missi Kristen). Sejarawan Dr Aqib Suminto dalam bukunya, "Politik Islam Hindia Belanda" menulis bahwa agama Kristen mulai diperkenalkan oleh para pelaut Portugis yang datang ke dunia Timur pada abad ke-16, sambil membawa semangat Perang Timur. Ekpansi itu dimulai oleh perserikatan dagang Belanda yang diberi nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) untuk mencari rempah-rempah. Sambil berdagang, VOC tidak melupakan misi penyebaran agama Kristen dalam setiap ekspedisinya. Setelah berhasil mengatasi Katolik, pemerintah Belanda memusatkan perhatian menghadapi kelompok pribumi yang beragama Islam. Sebab, menurut Aqib Suminto, bagi Belanda penghalang utama kekuasaan kolonialnya adalah agama Islam dan pemeluknya. "Pidato tahunan raja bulan September 1901 —yang menggambarkan jiwa Kristen— menyatakan mempunyai kewajiban etis dan tanggungjawab moral kepada rakyat Hindia Belanda, yakni memberikan bantuan lebih banyak kepada penyebaran agama Kristen," tulis Aqib. Adalah ucapan yang menarik dari D'albuquerqe saat menduduki Malaka, "Tugas besar yang harus kita abdikan kepada Tuhan kita dalam mengusir orang-orang Moor (sebutan untuk orang Muslim) dari negara ini dan memadamkan api sekte Muhammad sehingga ia tidak muncul lagi sesudah ini". Ucapan ini mirip dengan pidato petinggi militer Spanyol, Figueroa di depan pasukannya saat menjajah wilayah Muslim Mindanao, "Kita berdiri di atas tanah bangsa Spanyol yang baru. Menaklukkan hutan yang gelap ini dan menguasai tanah kafir-Muslim adalah misi kita. Mereka menyerah sebagai budak dan murtad atau jatuh di bawah pedang bangsa Spanyol. Majulah untuk misi kita demi Raja dan Negara." Missi Kristen, meski tidak menjadi prioritas utama —seperti halnya masa lalu— sering berjalan seiring dengan semangat penjajahan (kolonialisme). Gereja, Barat, dan bangsa Eropa tahu betul, hanya dengan mengganti agama Islam dengan agama lain, missi penjajahan bisa terlaksana di negeri-negeri Islam. Sebab Islam tak ubahnya sebuah keyakinan yang hanya melahirkan orang-orang kuat dengan kepatuhan agama. Tidaklah berlebihan bila mantan Perdana Menteri Inggris, yang sangat berkuasa di tahun 1882, Gladstone. Sambil membawa kopian al-Qur'an, penganut gereja Anglikan ini bicara di depan ratusan anggota Parlemen Inggris kala itu. "Percuma memerangi ummat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam masih bertengger al-Qur'an. Tugas kita adalah mencabut al-Qur'an di hati mereka. Dan kita akan menang menguasai mereka," ucapnya. Ucapan Gladstone itu kemudian menjadi rekomendasi penting Kerajaan Inggris tentang bagaimana kiat menundukkan negeri-negeri Islam di wilayah jajahannya, termasuk terhadap Mesir.
Menuju Perang Peradaban Interaksinya selama berabad-abad dengan peradaban Islam, penjajah tahu betul betapa Islam adalah agama yang memiliki peradaban modern. Ideologinya tidak hanya mampu mengungguli kekuatan militer Barat, namun juga mengungguli peradaban dan intelektualitas mereka sekaligus. Karena itu, ancaman peradaban Islam seperti ucapan jujur Prof Dr Huntington dalam The Clash of Civilization and the Remaking of World Order (1996) adalah suatu yang rasional. Atas pengalaman berharga itu, penjajah kemudian mengganti strateginya. Strategi baru pasca Perang Salib itu adalah melalui jalan perang peradaban dan pemikiran (ghazwul fikri). Penjajahan berwajah baru ini tak kalah liciknya dengan penjajah konvensional. Dr Ali Mohd Garisyah dan Mohd Syarif Azzibaq, dalam bukunya Asalibu Ghazwil Fikri lil `alamil Islami (Metode-metode Perang Pemikiran Terhadap Islam) mengatakan, salah satu tahapan penjajah pemikiran tersebut diantaranya adalah membangun pusat kajian-kaijan Ke-Islaman di Barat (Orientalisme). Lalu, menyebarkan missi Kristen dengan mengirim misionaris untuk menyingkirkan khilafah Islam di negeri-negeri muslim. Menurutnya, Kajian Ketimuran (orientalisme) itu bertujuan mendukung dan membantu usaha perluasan daerah yang dilakukan oleh penjajah. "Kajian-kajian seperti itu secara disengaja untuk memisahkan ummat Islam dari sumber ajaran Islam yang murni. Dan menimbulkan rasa menyerah dan kerdil berhadapan dengan cara hidup barat dan nilai barat." Repotnya, kajian seperti itu telah melahirkan banyak tokoh dan bahkan dikagumi oleh pakar-pakar di dunia Islam sendiri. Di Mesir diantaranya muncul Taha Husin, Kasim Amin (pelopor women liberalism, Husin Fauzi, Ali Abdur Raziq dan banyak lagi. Ini sama persis dengan Indonesia. Secara sengaja, mereka melakukan pengkajian dan penerbitan buku-buku yang berbahaya bagi ajaran Islam. Beberapa karya kaum oreintalis yang dianggapnya mengandungi banyak kekeliruan dan mengaburkan ajaran Islam adalah Dasiratul Ma'aruf Al Islamiah, Al Munjid Fillughah Wal Ulum Wal Adab, Al Mausu'ah `Arabiah Al `Muyassarah. Cara-cara yang dipakai oleh gereja dalam menyebarkan missi, dikutip Dr Ali Mohd Garisyah dan Mohd Syarif Azzibaq, termasuk diantaranya adalah membuka sekolah teologi dan biarawati. Gereja juga secara sengaja mengirim beasiswa kepada anak-anak jajahan yang jelas beragama Islam untuk melanjutkan pelajaran mereka di Barat. Dengan begitu anak-anak itu bakal berpola pikir Kristen dan mendukung missi. Kepala Jabatan Akidah Dan Filsafat, Kuliah Ushuluddin Universitas al-Azhar Mesir, Prof. Taha Abd al-Salam Khudhair dan Prof. Dr. Hasan Muharram al-Sayyid al-Huwaini, pernah menelusuri kelicikan penjajahan ideologis kaum Kristen dan Barat itu. Menurutnya, mereka biasa mengirim pelajar Islam ke negara-negara bukan Islam untuk belajar. Kelak setelah lulus, kebanyakan mahasiswa ini tumbuh menjadi orang jahil pada agamanya. "Mereka membangga-banggakan budaya Barat dan menghilangkan ajaran agama," begitu kutipnya. Dr. Abdurrahman Mas'ud mengatakan, kajian keislaman di Barat (orientalisme) adalah hasil persekongkolan gereja dengan penjajah. "Kajian Islam di Barat pada mulanya sarat dengan kepentingan missionaris dan kolonialisme, sekaligus sebagai ajang pencarian "kelemahan'' Timur dan Islam serta pengukuhan hegemoni Barat atas dunia Timur dan Islam," terang dosen pascasarjana IAIN Wali Songo itu dalam tulisannya di sebuah koran harian. Ungkapan senada datang dari Edward Said. Dalam bukunya Orientalism ia mengatakan, kajian orientalisme adalah gerakan kolonial dan missionar yang dibungkus keilmuan. Dengan demikian tidaklah terlalu penting kontrol militer untuk menjajah. Sebab, dengan devide et empera, kekuatan terjajah akan lemah dan saling bermusuhan sendiri. Tidaklah mengherankan, bila saat menghancurkan Aceh, penjajah Belanda mengirimkan seorang bernama Snouck Hourgronje. Snoucklah peletak dasar strategi menghancurkan Islam oleh Belanda. Snouck secara sengaja belajar Islam bahkan sampai mengaku masuk Islam. Ia belajar ke Makkah Al-Mukarramah selama enam tahun dengan memakai nama samaran Abdul Ghaffar. Walau sikap kepura-puraan Snouck akhirnya terbongkar, tapi pola penjajahan dengan cara ghazwul fikri seperti itu terus berkembang hingga kini.
Madzhab Selebritis Wajah baru penjajahan juga berbentuk budaya. Misalnya, penyebaran film-film, iklan, majalah, video klip, internet termasuk gaya hidup (life style). Jangan heran bila musik-musik Barat seperti; ska, rock, underground, metal, R&B secara pelan-pelan menggeser musik-musik Islam. Melalui budaya, Amerika memaksakan kehendak. Kalau perlu ancaman embargo bila tidak mau menjualan film-film Hollywood ke negeri ketiga, khususnya Islam. Secara cepat pula industri film yang didominasi Yahudi ini kemudian menjadi trendsetter gaya hidup ummat manusia di seluruh dunia. Secara cepat pula, gaya hidup Barat dan Hollywood menjadi peradaban baru. Dengan dalih globalisasi, seolah-olah apa yang kita tonton, dan yang kita makan dan apa yang kita pakai atau dikenal dengan semboyan 3 F (food, fashion, and fun), haruslah memakai standar Barat dan Hollywood. Dalam bukunya Jihad vs McWorld, Benjamin R. Barber mengatakan, apa yang terjadi di dunia hari ini adalah pem-Barat-an budaya (westernisasi). MTV, McDonald, celana jeans, musik ska, dan R & B dan film-film Hollywood kini dinikmati oleh warga dunia ketiga. Budaya Barat tidak lagi milik segolongan orang Amerika, tapi sudah milik dunia. Termasuk negeri-negeri Islam. Apa yang menjangkiti dunia Islam hari ini adalah berkembangnya mazhab selebritis. Indikasinya adalah eksploitasi aurat dalam media massa termasuk dalam TV kita. Hampir semua media yang membanjir dewasa ini mengeksploitasi derajat rendah kaum hawa. Film-film seperti Beverly Hills, Dawson Creek, dan Melrose Place seolah-olah tontonan maha penting bagi semua orang dibading rubrik ilmu pengetahuan. Info Selebritis, atau gosip artis, seolah begitu berharga dibanding berita penting lainnya dalam kehidupan. Semua itu, bisa langsung masuk ke kamar kita secara bebas. Terhadap mereka yang menerima gaya hidup Barat, mereka memberi julukan Islam yang moderat, akomodatif, modernis, toleran, dan demokrat. Yang menolaknya disebut Islam radikal, fundamentalis atau Islam literal. Akibatnya begitu dahsyat. Dekadensi moral melanda generasi muda. Seks bebas, dan narkoba sudah menjadi sesuatu yang biasa di mata para remaja. Entah bagaimana nasib ummat ini ke depan bila tunas-tunas mudanya terus seperti itu

Rabu, 27 Mei 2009

Menangkal Pemurtadan Kristenisasi

Gejala pemurtadan yang dialami umat Islam di Indonesia mengalami eskalasi yang luar biasa. Hal itu ditandai dengan data statistik yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 1990, tercatat bahwa dari 200.000.000 (dua ratu juta) jiwa, prosentasi umat Islam mencapai 87,3% (dibulatkan menjadi 90%). Sementara umat Kristen protestan hanya 6%, umat Katolik hanya 3,6%, Hindu 1,8%, Budah 1% dan agama lain 0,3%. Sebagai mujahid kita tidak boleh berbangga dengan besarnya angka-angka mayoritas di atas, sebab data-data terkini mencatat bahwa jumlah umat Islam menurun drastis dari 90% menjadi 75% (Tabloid STAR edisi no. 43, tanggal 18-24 Nopember 1999, hal. 41).
Oleh karena itu, kita sebagai umat bertanggung jawab untuk menyelamatkan mereka yang menjadi target pemurtadan tersebut. Semoga dengan mengungkap fakta dan data realitas pemurtadan yang dialami oleh umat Islam dapat kiranya memperoleh perhatian serius untuk membuat langkah-langkah kongkrit guna menangkalnya. Karena, membela agama adalah kewajiban dasar bagi setiap muslim.
Tiga Serangkai
Kristenisasi, orientalisme dan penjajahan menjadi tiga serangkai yang tidak dapat dipisahkan. Masing-masing mempunyai tugas untuk menghancurkan umat Islam.
Kristenisasi bertugas untuk merusak akidah, orientalisme memporak-porandakan pemikiran Islam dan penjajahan melumpuhkan fisik.
Mereka bersusah payah siang malam untuk memadamkan cahanya agama Allah. Namun, walau bagaimana pun akhirnya kemenangan berada di pihak Islam.
Allah SWT berfirman yang artinya, "Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, sedang Allah tidak menghendaki kecuali menyempurnakan cahanya-Nya sekalipun orang-orang kafir benci," (at-Taubah: 32).
Penjajahan fisik sudah berakhir di dunia Islam, namun tujuan penjajahan masih terus dicanangkan dan dijalankan oleh kristenisasi dan orientalisme. Hanya saja sarananya berbeda. Sarana yang dipergunakan oleh musuh Islam yang dimotori oleh jiwa kristiani adalah planning budaya melalui lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, yayasan penyantun, bantuan-bantuan, media cetak, media elektronika dan sebagainya.
Pada tahun 1924, Raymond Lull berhasil menemui Paulus V. Dia mengajukan dua buku yang mencakup dua rancangan Lull untuk mengkristenkan umat Islam.
Pertama, menjadikan ilmu dan sekolahan sebagai sarana kristenisasi. Kedua, kristenisasi dengan kekerasan jika tidak dapat dicapai dengan cara halus, (lihat al-Isti'mar wat Tabsyiir, Dr. Umar Farukh dan Dr. M. Khalidi, hal. 77).
Adwin Balls menyatakan dalam bukunya Sejarah Ringkas Misionarisasi, bahwa Raymond Lull yang berkebangsaan Spanyol, sebagai orang pertama yang mengemban kristenisasi di dunia Islam setelah kegagalan Perang Salib.
Ia besusah payah belajar bahasa Arab dan berkeliling dunia Islam untuk mendebat ulama Islam, (lihat La Couquette Du Monde Musulman, A. Le Chatelier, terjemahan M. Khatib, hal. 29 dan 262).
Tujuan utama misionaris zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu sulit dilakukan, maka akan ditempuh dengan cara mengaburkan pengertian Islam bagi mereka. Dari segi religi, apakah mereka masuk Kristen atau tetap Islam, itu tidak penting. Segi politik, misioner sebagai antek-antek dan mata-mata penjajah Eropa demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu diperjelas oleh Pendeta Simon, misionaris adalah faktor penting sebagai penghancur kekuatan persatuan umat Islam, (lihat Mabahits fits Tsaqofah Islamiyah, Dr. Nukman Samarrani, hal. 174).
Negara yang pertama kali mengembangkan kristenisasi adalah Belanda yang pernah menjajah Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk gereja dan sekolahan. Kemudian langkah tersebut diikuti oleh negara Eropa lainnya, (lihat al-Isti'mar wat Tabsyiir, Dr. Umar Farukh dan Dr. M. Khalidi, hal. 37).
Memang, musuh-musuh Islam sangat memperhitungkan umat Islam, melihat pengikut yang demikian cepat bertambah banyak, sehingga apabila mereka menjadi satu di bawah kesatuan bendera untuk menuju cita-cita Islam akan menjadi momok bagi dunia. Maka, upaya pemecahannya terus dilakukan untuk menghindarkan titik temu tersebut, disamping memang ajaran Kitab suci Kristen mengharuskan penyebaran agama, (lihat Injil Matius, 28:29 dan Marcus, 16:15).
Strategi penyebaran ditujukan pada sasaran Non Cristian World (negara selain Kristena) dan Non Roman Catholic Word (negara selain Katolik Roma) termasuk warga Kristen yang bukan di bawah pengaruh Paulus, disebut juga Schismatics dan Heretucs. Dalam buku yang berjudul Out Line of Hostory of Protestan, G. Warneck, hal. 155 dijelaskan bahwa di dunia terdapat dua blok gereja Katolik, yaitu:
Terra Cathclica (bagian negara-negara Katolik).
Terra Missions (bagian negara-negara yang di bawah misionaris).
Selain itu, terdapat juga dua macam organisasi misionaris yang dinamakan Mission Aid Societies dan Mission Zending Societies, (lihat The Encyclopedia for School and Home, Oo 7, P. 234).
Pergoloakan pengaruh di dunia memang cukup terasa, sehingga menjadikan kalangan pemimpin menunjukkan kekhawatirannya, terutama pada pengaruh Islam. Sebagaimana pernyataan Sowrens Brown, "Banyak para pemimpin yang khawatir akan bahaya berbagai bangsa, tetapi kekhawatiran itu sebenarnya kurang beralasan."
"Mereka takut pada Yahudi, Jepang dan Komunis. Padahal, Yahudi sebenarnya adalah sahabat kita, komunis adalah sindikat kita danJepang masih ada negara-negara demokrat yang akan melawannya. Tapi, kami melihat bahaya sebenarnya itu terdapat pada Islam, (lihat Dammirul Islam Abiidu Ahlahu, Jalal Amin, hal. 37).
Jadi Islam dikerumuni oleh musuh dari segala arah. Dari dalam digerogoti oleh munafikin (kelompok hipokrat), fasikin (kelompok yang menamakan dirinya Islam tapi mereka meninggalkannya) dan mudhallibin (kelompok yang berafiliasi pada Islam tetapi merobek-robek dari dalam. Misalnya Ahmadiyah, Islam Jama'ah, tarekat, dan lainnya). Sedangkan dari luar, Islam terus dicurigai dan diserbu oleh kafirin (kelompok diluar Islam yang selalu memeranginya, seperti Komunis, Zionis dan lainnya). Tidak ketinggalan juga Kristen yang menjadikan Islam sebagai musuh dan medan. Itulah yang menjadikan Mr. Bills menerangkan bagaimana perkembangan kristenisasi di Afrika, dan hanya muslimlah (orang-orang Islam saja) musuh paling tengik, (lihat Al-Gharah alal Alam Islami, Muhibuddin al-Khatib, hal. 31-35).
Demikian itu merupakan tujuan di dunia luar. Sekarang marilah kita melihat lebih dekat lagi mengenai perkembangan kristenisasi di Indonesia. Dalam wawancara dengan majalah Al-Ummah tahun 1986, Dr. Fuad Fachruddin menyebutkan, "Menurut statistik Dewan Gereja Indonesia (DGI) di Indonesia terdapat 10.000 gereja protestan, 4.000 pendeta protestan, dan 9.000 misioner. Katolik mempunyai 8.000 gereja, 3.000 pendeta dan 6.000 misioner," (lihat majalah Al-Ummah terbitan Qatar, vol. 65, Januari 1986, hal. 45).
Sebagai bahan contoh, berdasarkan pada data Departemen Agama tahun 1997, jumlah pendeta Kristen di Propinsi Irian (Papua) sebanyak 9.564 orang, pendeta Katolik sebanyak 541 orang dan dai muslim sebanyak 2.489 orang. Sementara jumlah gereja Kristen mencapai 5.128 buah, gereja Katolik mencapai 1.280 dan masjid mencapai 1.169 buah.
Selanjutnya, kita ikuti penjelasan Prof. Dr. Rasyidi dalam konferensi yang telah diadakan pada tahun 1968 di Tokyo. Beliau mengemukakan realita yang dihadapi umat Islam di Indonesia, yang buruknya keadaan ekonomi pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dimanfaatkan oleh pihak missionaris zending untuk mengkristenkan orang-orang Islam di Indonesia, dengan cara-cara berikut:
Gereja di bangun di tengah-tengah desa Islam dan daerah pertanian.
Misionaris membeli tanah di daerah strategis dengan harga tinggi (berlipat dua bahkan tiga) dengan tujuan membangun gereja.
Bila pemilik tidak rela menjualnya, maka seseorang dikirim untuk membeli atas nama pribadi, kemudian dijual kepada pihak misionaris.
Gereja membagikan beras, uang dan pakaian.
Gereja meminjamkna kepada orang yang membutuhkan dengan syarat mau menyekolahkan anaknya ke sekolah misionaris.
Para bekas anggota partai Komunis yang sedang mendekam di penjara didekati oleh misioner untuk mengajukan bantuan beras dan keuangan kepada famili mereka secara kontinyu, selama mereka mau menandatangani perjanjian bahwa mereka mau masuk Katolik.
Para pekerja perusahaan tekstil yang kehilangan pekerjaannya ditawari bantuan seperti beras dan uang.
Rumah-rumah besar milik orang kaya yang meninggal dunia dan ditinggalkan untuk ahli waris dibeli oleh misionaris.
Beberapa toko dan tempat tinggal dirubah menjadi gereja.
Klub, ruang baca, perpusatakaan, kolam renang dan lapangan olah raga dibangun untuk pemuda non Kristen.
Wanita-wanita Kristen berusaha merayu pemuda muslim.
Pemuda-pemuda Kristen berusaha merayu wanita muslim.
Pemuda-Pemuda Kristen membujuk pemuda-pemuda muslim agar mau menonton bioskop dan datang ke tempat-tempat rekreasi untuk memberi rangsangan, kemudian diajak menemani mereka ke gereja.
Guru-guru agama Islam yang kebetulan menerangkan al-Qur'an yang berhubungan dengan Yesus, ditangkap oleh pejabat Kristen atau diadukan kepada pemerintahan oleh pemuda-pemuda Kristen.
Rumah-rumah keluarga muslim, termasuk rumah saya (Rasyidi) didatangi misionaris yang mendesak agar mau mendengarkan keterangan kepercayaan Kristen, (diambil dari The One World Only).
Demikianlah sekilas tentang gambaran mengenai kristenisasi, baik di dunia luar maupun di Indonesia.
Solusi Menghadapi Kristenisasi
Menguatkan kesadaran berislam.
Meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
Memberdayakan lembaga-lembaga Islam (ormas, pendidikan, pesantren, perguruan tinggi dan lainnya).
Mengintensifkan kajian dan pelatihan tentang bahaya kristenisasi dan cara penangkalannya bagi aktivis dakwah.
Mengirim para da'i yang sudah dibekali pengetahuan yang cukup tentang Islam dan tantangannya ke daerah-daerah terpencil terutama daerah basis kristenisasi.
Terus menerus memberi penyadaran kepada umat Islam akan bahaya kristenisasi lewat berbagai media baik elektronik, cetak, maupun pengajian dan majelis taklim.
Menyelenggarakan lembaga khusus untuk kaderisasi penangkalan.
Selalu mengadakan studi lapangan tentang kondisi umat dan perkembangan kristenisasi dengan membuka berbaga macam termasuk berkedok Islam.
Mengefektifkan para muhtaddin atau muaallaf sebagai counter attack kepada gerakan-gerakan kristenisasi dalam membuat jaringan bagi mereka bersama para kristolog muslim.
Mengungkap fakta dan data kristenisasi kepada semua pihak, terutama kepada para pejabat muslim dengan metode power point agar mereka terbelalak atas kerja mereka.
Mengantisipasi gerakan penyusunan kekuatan kristenisasi melalu laskar-laskar mereka seperti laskar kristenisasi, laskar mahoni dan lainnya.
Menggalang kekuatan ulama dalam menangkal kristenisasi termasuk kebangkitan internasional dunia Islam.
Wallahua'lam
(Artikel disampaikan oleh Ust. Farid Ahmad Okbah, MA pada acara Training Dua Hari Perbandingan Agama dan Perlawanan Strategi Kristenisasi di Islamic Center Al-Islam, Pondok Gede, Bekasi pada tanggal 23-24 Januari 2008).
Ust. Farid Ahmad Okbah, MA

Minggu, 24 Mei 2009

Rukayyah binti rasulullah SAW

Ruqayyah telah menikah dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hal itu sangat tidak disukai oleh Khadijah ra.. Karena ia telah mengenal perilaku ibu Utbah, yaitu Umrnu jamil binti Harb, yang terkenal berperangai buruk dan jahat. Ia khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah SAW. telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah orang yang paling memusuhi Rasulullah SAW. dan Islam. Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi Nabi SAW. dan para sahabat ra.. Begitu pula istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah SAW dan memfitnahnya. Atas perilaku Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah SAW, maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, ‘Maka celakalah kedua tangan Abu lahab, (Al lahab: 1) Setelah ayat ini turun, maka Abu lahab berkata kepada kedua orang putranya, Utbah dan Utaibah, ‘Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan Putri Muhammad.’ Atas perintah bapaknya itu, maka Utbah menceraikan istrinya tanpa alasan. Setelah bercerai dengan Utbah, kemudian Ruqayyah dinikahkan oleh Rasulullah SAW. dengan Utsman bin Affan ra.
Hati Ruqayyah pun berseri-seri dengan pernikahannya ini. Karena Utsman adalah seorang Muslim yang beriman teguh, berbudi luhur, tampan, kaya raya, dan dari golongan bangsawan Quraisy. Setelah pernikahan itu, penderitaan kaum muslimin bertambah berat, dengan tekanan dan penindasan dari kafirin Quraisy. Ketika semakin hari penderitaan kaum muslimin, termasuk keluarga Rasulullah SAW. bertambah berat, maka dengan berat hati Nabi SAW mengizinkan Utsman beserta keluarganya dan beberapa muslim lainnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah. Ketika itu Rasulullah SAW. bersabda, ‘Pergilah ke negeri Habasyah, karena di sana ada seorang raja yang terkenal baik budinya, tidak suka menganiaya siapapun, Di sana adalah bumi yang melindungi kebenaran. Pergilah kalian ke sana. Sehingga Allah akan membebaskan kalian dari penderitaan ini.’
Maka berangkatlah satu kafilah untuk berhijrah dengan diketuai oleh Utsman bin Affan ra. Rasulullah SAW. bersabda tentang mereka, Mereka adalah orang yang pertama kali hijrah karena Allah setelah Nabi Luth as. Setibanya di Habasyah mereka memperoleh perlakuan yang sangat baik dari Raja Habasyah. Mereka hidup tenang dan tenteram, hingga datanglah berita bahwa keadaan kaum muslimin di Mekkah telah aman. Mendengar berita tersebut, disertai kerinduan kepada kampung halaman, maka Utsman memutuskan bahwa kafilah muslimin yang dipimpimnya itu akan kembali lagi ke kampung halamannya di Mekkah. Mereka pun kembali. Namun apa yang dijumpai adalah berbeda dengan apa yang mereka dengar ketika di Habasyah. Pada masa itu, mereka mendapati keadaan kaum muslimin yang mendapatkan penderitaan lebih parah lagi. Pembantaian dan penyiksaan atas kaum muslimin semakin meningkat. Sehingga rombongan ini tidak berani memasuki Mekkah pada siang hari. Ketika malam telah menyelimuti kota Mekkah, barulah mereka mengunjungi rumah masing-masing yang dirasa aman. Ruqayyah pun masuk ke rumahnya, melepas rindu terhadap orang tua dan saudara-saudaranya.
Namun ketika matanya beredar ke sekeliling rumah, ia tidak menjumpai satu sosok manusia yang sangat ia rindukan. la bertanya, ‘Mana ibu?….. mana ibu?….’ Saudara-saudaranya terdiam tidak menjawab. Maka Ruqayyah pun sadar, orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu telah tiada. Ruqayyah menangis. Hatinya sangat bergetar, bumi pun rasanya berputar atas kepergiannya. Penderitaan hatinya, ternyata tidak berhenti sampai di situ. Tidak lama berselang, anak lelaki satu-satunya, yaitu Abdullah yang lahir ketika hijrah pertama, telah meninggal dunia pula. Padahal nama Abdullah adalah kunyah bagi Utsman ra., yaitu Abu Abdullah. Abdullah masih berusia dua tahun, ketika seekor ayam jantan mematuk mukanya sehingga mukanya bengkak, maka Allah mencabut nyawanya. Ruqayyah tidak mempunyai anak lagi setelah itu.
Dia hijrah ke Madinah setelah Rasulullah SAW hijrah. Ketika Rasulullah SAW. bersiap-siap untuk perang Badar, Ruqayyah jatuh sakit, sehingga Rasulullah SAW. menyuruh Utsman bin Affan agar tetap tinggal di Madinah untuk merawatnya. Namun maut telah menjemput Ruqayyah ketika Rasulullah SAW. masih berada di medan Badar pada bulan Ramadhan. Kemudian berita wafatnya ini dikabarkan oleh Zaid bin Haritsah ke Badar. Dan kemenangan kaum muslimin yang dibawa oleh Rasulullah SAW. beserta pasukannya dari Badar, ketika masuk ke kota Madinah, telah disambut dengan berita penguburan Ruqayyah ra. Pada saat wafatnya Ruqayyah, Rasulullah SAW. berkata, Bergabunglah dengan pendahulu kita, Utsman bin Maz’un.’
Para wanita menangisi kepergian Ruqayyah. Sehingga Umar bin Khattab ra. datang kepada para wanita itu dan memukuli mereka dengan cambuknya agar mereka tidak keterlaluan dalam menangisi jenazah Ruqayyah. Akan tetapi Rasulullah SAW. menahan tangan Umar ra. dan berkata, ‘Biarkanlah mereka menangis, ya Umar. Tetapi hati-hatilah dengan bisikan syaitan. Yang datang dari hati dan mata adalah dari Allah dan merupakan rahmat. Yang datang dari tangan dan lidah adalah dari syaitan.’
sumber: http://sahabatnabi.0catch.com/putri.htm#r

Maksud Hati Ingin ‘Mencontoh’ Rasululloh SAW, Tapi Ternyata Salah

Bismillah,
Sebagaimana diketahui bersama, baru-baru ini kita dikejutkan dengan berita seorang ‘kiai’ (berusia 40 tahun lebih) yang menikahi seorang ANAK perempuan berusia 11 tahun (di beberapa sumber disebutkan berumur 12 tahun). Sang ‘kiai’ juga kemudian menikahi beberapa ANAK yang berusia lebih muda.
Sang ‘kiai’ mengatakan bahwa tindakannya ini diperbolehkan oleh agama (Islam) bla bla bla…dan ada ‘contoh’ dari Rasululloh SAW yg menikahi Aisyah yg berumur 7 tahun bla bla bla…
Pertanyaannya, apakah benar Islam (notabene Rasululloh SAW) mengajarkan hal seperti itu? Baiklah, mari kita lihat dan tinjau sejenak tentang ‘isu’ (hoax?) Rasululloh SAW menikahi Aisyah dalam usia 7 tahun tersebut.
Selama hampir 20 tahun, ‘kisah’ kehidupan Rasululloh SAW yg menikahi Aisyah yg (konon) berusia 7 tahun, tertanam dalam benak saya. Dan selama 5-6 tahun terakhir, ketika saya mulai bertobat dan (lebih) banyak belajar (lagi) tentang agama (Islam dan terkadang Kristen), barulah saya menyadari bahwa isu tersebut SERINGKALI dijadikan senjata oleh para orientalis dan musuh-musuh Islam, dengan menyatakan bahwa Rasululloh SAW adalah seorang (masya ALLOH) pedofilia (penyuka anak-anak kecil) bla bla bla…
Hanya saja, saya tidak bisa memberikan argumen yg tepat untuk membantah hal-hal tersebut, hingga beberapa waktu lalu saya sempat temukan sebuah artikel yang mengungkap ‘kebohongan’ Rasululloh SAW menikahi anak di bawah umur. Saat itu saya sudah berniat untuk memuatnya di blog ini, hanya saja artikelnya mendadak hilang.
Walhasil, saya mesti bongkar-bongkar arsip, yang butuh waktu cukup lama, karena tercecer di banyak dvd data.
Alhamdulillah, saya temukan sebuah artikel yang dimaksud, meski nampaknya bukan versi yang full, karena seingat saya, artikel yg saya simpan lebih panjang dan lebih jelas. Namun, saya pikir artikel di bawah ini cukup membantu ‘menjernihkan’ riwayat (hoax) pernikahan Rasululloh SAW dengan Aisyah.
Meluruskan Riwayat Pernikahan St ‘Aisyah RA
Baru-baru ini [22 Desember 2002] diperingati hari ibu. Saya teringat riwayat pernikahan Ummul Mu’miniyn (Ibu para Mu’minin) Sitti ‘Aisyah Radhiaya Lla-hu ‘Anhaa yang perlu diluruskan. Seperti diketahui dalam riwayat yang umum dituliskan di buku-buku dan diajarkan di madrasah, maupun di sekolah umum St ‘Aisyah RA dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Riwayat inilah yang perlu diluruskan.
Hadits mengenai umur St ‘Aisyah RA tatkala dinikahkan adalah problematis, alias dhaif. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam ibn ‘Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya.Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan St ‘Aisyah RA tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas.Itupun baru diutarkan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.
Mengenai Hisyam ini Ya’qub ibn Syaibah berkata: “Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpecaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq.”Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq (Tahzib alTahzib, Ibn Hajar alAsqalani, Dar Ihya alTurath alIslami, jilid II, hal.50).Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (alMaktabah alAthriyyah, Jilid 4, hal.301).Alhasil, riwayat umur pernikahan St ‘Aisyah RA yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.
Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan peristiwa secara khronologis:
- pre 610 Miladiyah (M): zaman Jahiliyah- 610 M: Permulaan wahyu turun- 610 M: Abu Bakr RA masuk Islam- 613 M: Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka- 615 M: Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah- 616 M: Umar bin al Khattab masuk Islam- 620 M: St ‘Aisyah RA dinikahkan- 622 M: Hijrah ke Madinah- 623/624 M: St ‘Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW
Menurut Tabari: Keempat anak Abu Bakr RA dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya pre-610 M. (Tarikh alMamluk, alTabari, Jilid 4, hal.50). Tabari meninggal 922 M.
Jika St ‘Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti St ‘Aisyah lahir tahun 613 M. Padahal manurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr RA lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu pada tahun sebelum 610 M. Alhasil berdasar atas Tabari, St ‘Aisyah RA tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610.Jadi kalau St ‘Aisyah RA dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun.Jadi kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan St ‘Aisyah RA, yaitu Asmah.
Menurut Abd alRahman ibn abi Zannad: “Asmah 10 tahun lebih tua dari St ‘Aisyah RA (alZahabi, Muassasah alRisalah, Jilid 2, hal.289).Menurut Ibn Hajar alAsqalani: Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Taqrib al Tahzib, Al-Asqalani, hal.654).
Alhasil, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga St ‘Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah, dan itu berarti St ‘Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. WaLlahu a’lamu bishshawab.
*** Makassar, 29 Desember 2002[H.Muh.Nur Abdurrahman]

Jumat, 15 Mei 2009

Menjawab singkat FFI

Fitnahan Missionaris & FFI
TENTANG KONTRADIKSI DALAM AL-QUR'AN

Al-Qur'an adalah kitab wahyu terakhir yang bersumber kepada satu kepengarangan, yaitu Nabi Muhammad SAW, sehingga tidak mungkin terdapat kontradiksi di dalamnya. Ini berbeda dengan Alkitab/Bible yang terdiri dari 66 kitab dengan bersumber kepada 66 kepengarangan yang berbeda-beda dengan waktu penulisan yang berbeda-beda pula. Lebih jauh, masing-masing dari 66 kitab itu sendiri sudah tidak bisa diidentifikasi lagi keasliannya karena sudah hancur oleh revisi-revisi tekstual selama berabad-abad. Karenanya, sangat mungkin terdapat banyak kontradiksi di dalamnya. Lebih jauh lagi, beberapa bagian bahkan kitab di dalam Bible berisi bahasan yang sama namun ditulis oleh orang-orang yang berbeda-beda, sehingga timbulnya kontradiksi di dalamnya menjadi hal yang tak bisa dibantah.

Berkenaan dengan dugaan kontradiksi di dalam Al-Qur'an oleh orang-orang tertentu yang diduga kuat beragama Kristen, kami menyebut mereka dalam tanggapan singkat di bawah ini sebagai pembual, dan dugaan kontradiksinya kami sebut sebagai Bualan Kristen.

Fitnahan Missionaris & FFI 1

Jumlahnya tidak tepat. Qur'an 4:11-12 dan 4:176 menyatakan hukum waris Qur'an. Ketika seorang pria wafat, dan meninggalkan 3 anak perempuan, kedua orang tuanya, dan istrinya, mereka semuanya akan menerima 2/3 untuk ketiga anaknya, 1/3 untuk kedua orangtuanya (keduanya menurut 4:11), dan 1/8 untuk istrinya (4:12) yang kalau dijumlahkan lebih dari harta yang ada. Contoh kedua: seorang pria meninggalkan hanya ibunya, istrinya, dan dua saudarinya, kemudian ibunya menerima 1/3 (4:11), istrinya 1/4 (4:12), dan kedua saudarinya menerima 2/3. Jumlah totalnya 15/12, berarti melebihi harta yang ada.

Jawab:

QS. 4:11 berbicara tentang laki-laki bujang atau duda yang meninggal, sedangkan QS. 4:12 berbicara tentang laki-laki beristri yang meninggal. Meski di kedua ayat tersebut tidak dijelaskan siapa yang meninggal, tetapi bagi orang yang berakal, tentu sangat mudah menafsirkan kedua ayat tersebut secara logis. Hal ini berbeda dengan banyak ayat di dalam Bible yang terkesan irrasional, imaginatif, dan mengada-ada. Tentu saja, hanya orang yang tidak berakal sehat yang mengkontradiksikannya.

Fitnahan Missionaris & FFI 2

Berapa malaikat yang berbicara pada Maryam? Ketika Qur'an menceritakan diumumkannya kelahiran Isa pada perawan Maryam, 3:41 dan 45 menyebutkan beberapa malaikat, sedangkan pada 19:17-21 disebutkan hanya satu malaikat.

Jawab:

Baik QS. 3:41-45 maupun QS. 19:17-21 berbicara tentang satu malaikat, yaitu malaikat Jibril yang bergelar Roh Kudus (Ruhul Qudus). Hanya orang bodoh yang mengkontradiksikannya.

Fitnahan Missionaris & FFI 3

Ketidakkonsistenan numerik lagi. Apakah harinya Allah sama dengan 1000 tahun manusia (22:47, 32:5), atau 50.000 tahun manusia (70:4)? Berapa taman yang ada di surga - satu (39:73, 41:30, 57:21, 79:41) atau banyak (18:31, 22:23, 35:33,78:32)? Menurut 56:7 akan ada 3 golongan orang pada hari Akhir, namun menurut 90:18-19, 99:6-8, dsb hanya ada 2 golongan. Ada pandangan yang bertentangan mengenai siapakah yang mengambil ruh saat kematian: Malaikat Maut (32:11), Para Malaikat (47:27), atau Allah (39:42)? Malaikat memiliki 2,3, atau 4 pasang sayap (35:1). Tetapi Jibril memiliki 600 sayap.(Sahih Bukhari,Volume 4, Buku 54, Nomor 455).

Jawab:

QS. 22:47 dan QS. 32:5 berbicara tentang lamanya waktu sehari di sisi Allah jika disamakan dengan lamanya waktu di dunia menurut perhitungan manusia (= 1000 tahun), sedangkan QS. 70:4 berbicara tentang waktu tempuh malaikat ketika naik ke langit dalam sehari, apabila ditempuh manusia waktunya 50.000 tahun. QS. 39:73, 41:30, 57:21, dan 79:41 berbicara tentang surga secara umum, sedangkan QS. 18:31, 22:23, 35:33, dan 78:32 berbicara tentang rincian surga-surga (tidak mungkin tiap orang menduduki surga yang sama, ini disesuaikan dengan amal perbuatan yang bersangkutan selama di dunia). QS. 56:7 berbicara tentang 2 golongan umat sesudah Muhammad SAW dan 1 golongan umat sebelum Muhammad SAW, sedangkan QS. 90:18-19 dsb berbicara tentang 2 golongan umat sesudah Muhammad SAW. Baik QS. 32:11, 47:27, dan 39:42 berbicara tentang satu malaikat maut yang ditugasi Allah untuk mencabut nyawa manusia (si pembual menulis "Maut" dengan inisial M, seolah-olah nama malaikat itu adalah Maut, padahal, kata "maut" maksudnya "pencabut nyawa"). QS. 35:1 adalah firman Allah, sedangkan Hadits harus dipahami sebagai penjelasan dari firman Allah. Hadits ada yang shahih, mutawattir, dan dhaif. Tentu saja, hanya orang-orang yang tidak berakal waras yang mengkontradiksikannya.

Fitnahan Missionaris & FFI 4

Enam atau delapan hari penciptaan? 7:54, 10:3, 11:7, dan 25:59 jelas-jelas menyatakan Tuhan menciptakan "langit dan bumi" dalam 6 hari. Tetapi prosedur penciptaan dalam 41:9-12 berjumlah delapan hari.

Jawab:

Ada 7 (tujuh) ayat Qur'an yang menegaskan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa yaitu: QS. 7:54, 10:3, 11:7, 25:59, 32:4, 50:38, dan 57:4. Sedangkan QS. 41:9-12 harus dipahami sebagai penjabaran atau uraian dari ketujuh ayat tersebut, sehingga angka-angka uraian ini tidak dapat dijumlah dengan kalkulator, tetapi harus dipahami dengan menggunakan akal yang waras, bahwa QS. 41:9-12 merupakan rincian dari waktu penciptaan: enam masa. Ringkasnya, Allah menciptakan bumi dan segala isinya dalam empat masa dan menciptakan langit dalam dua masa. Lebih lamanya waktu penciptaan bumi dibandingkan dengan langit, oleh karena bumi merupakan pokok bahasan di dunia, dimana manusia berada dan diuji ketaqwaannya.

Fitnahan Missionaris & FFI 5

Penciptaan Cepat atau Lambat? Allah menciptakan surga dan bumi dalam 6 hari (7:54) dan bagi Muslim yang ingin modern atau ilmiah, 6 hari berarti 6 eon. Tetapi Tuhan juga mencipta secara instan (2:117), "Kun fayakun!"

Jawab:

Empat, 5, atau 6 hari penciptaan adalah hak prerogatif Allah. Bible juga mencatat bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari (Kejadian 1:1-31), bahkan konon Allah harus beristirahat pada hari ketujuh karena kelelahan (Kejadian 2:1-3). "Kun fa yakun" adalah salah satu perintah Allah dalam menciptakan segala sesuatu, termasuk ketika menciptakan Adam dan Isa (Yesus).


Fitnahan Missionaris & FFI 6

Langit atau Bumi? Mana yang diciptakan lebih dulu? 2:29 kontradiktif dengan 79:27-30

Jawab:

Baik QS. 2:29 maupun QS. 79:27-30, keduanya berbicara tentang penciptaan bumi terlebih dahulu sebelum penciptaan langit. Belajarlah menggunakan akal secara sehat. Kata "kamu" dalam QS. 79:27 berarti bumi dimana manusia tinggal.

Fitnahan Missionaris & FFI 7

Bersama-sama atau saling terpisah? Dalam proses penciptaan, langit dan bumi pertama-tama terpisah lalu kemudian dipanggil bersama-sama (41:11), sedangkan di 21:30 keduanya berasal dari satu bagian lalu terpisah.

Jawab:

Baik QS. 41:11 maupun QS. 21:30, keduanya berbicara tentang langit dan bumi yang dahulunya merupakan suatu yang padu (asap). Bagaimana si pembual bisa mengkontradiksikannya?

Fitnahan Missionaris & FFI 8

Manusia tercipta dari apa? Segumpal darah (96:1-2), air (21.30, 24:45, 25:54), tanah liat kering (15:26), tanah (3:59, 30:20, 35:11), bumi (11:61), setetes mani (16:4, 75:37), atau dari ketiadaan (19:67) yang kemudian disangkal di 52:35?

Jawab:

Allah menjelaskan kepada kita bahwa manusia secara umum diciptakan dari air/H2O, setitik sperma, segumpal darah, segumpal daging, dan seterusnya (al. QS. 23:14). Secara khusus manusia pertama Adam diciptakan dari persenyawaan: tanah keras seperti tembikar/oksigenium dan zat arang/carbonium (QS. 55:14), tanah kering dan lumpur hitam/nitrogenium (QS. 15:28), "thin"/tanah/hidroge nium (QS. 32:7), tanah liat/ferum (QS. 37:11), "turab"/tanah/zat anorganik (QS. 3:59), dan setelah sempurna bentuknya diberikan roh (QS. 15:29). Hawa diciptakan dari bagian tubuh Adam (QS. 4:1). Isa/Yesus diciptakan hanya dengan kalimat "Kun" di dalam rahim Maryam (QS. 3:45,59). Sedangkan QS. 19:67 berbicara tentang penciptaan roh manusia yang mendahului penciptaan fisik manusia (sebagai perbandingan, baca kembali nubuat-nubuat Perjanjian Lama, khususnya mengenai ramalan kedatangan seorang nabi yang seperti Musa [Ulangan 18:18], tentu saja, roh nabi ini sudah ada sebelum fisiknya).

Fitnahan Missionaris & FFI 9

Di mana Allah dan 'Arsy-Nya? Allah lebih dekat dari urat leher (50:16), tetapi Dia juga di atas 'Arsy / Singgasana (57:4) yang berada di atas air (11:7), dan pada saat yang sama Dia pun sangat jauh sampai-sampai perlu 1.000 dan 50.000 tahun untuk mencapai-Nya (32:5, 70:4).
Jawab:

Allah adalah Raja Yang Mahakuasa, Mahadekat, dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu sekecil apapun. Dan Allah berada dimana saja yang Dia kehendaki (baca QS. 57:4 sampai tuntas). Sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan-Nya. 50.000 tahun adalah waktu tempuh manusia dalam mencapai Allah, yang menunjukkan kemustahilan manusia dapat mencapai Allah tanpa seizin-Nya.

Fitnahan Missionaris & FFI 10

Apakah asal muasal bencana? Apakah bencana dalam hidup kita berasal dari Setan (38:41), diri sendiri (4:79), atau Allah (4:78)

Jawab:

Jelas sekali, semuanya datang dari sisi Allah (QS. 4:78), baik bencana itu disebabkan oleh jin/setan (misal: santet/teluh), kesalahan diri sendiri (misal: kecelakaan/banjir/wabah penyakit), atau dibunuh orang lain (misal: pembunuhan dalam peperangan), pada hakikatnya semuanya atas kehendak Allah karena semua manusia pasti dikembalikan kepada-Nya untuk dimintai pertanggungjawabannya (Rukun Iman ke-6: Qadha & Qadar). Adapun QS. 4:79 adalah kata-kata Allah kepada Nabi Muhammad SAW secara khusus sebagai pribadi, bukan ditujukan kepada semua manusia, meski hakikatnya mungkin untuk semua manusia.

Fitnahan Missionaris & FFI 11

Seberapa Pengasihnyakah Allah? Dia menetapkan kasih sayang atas diri-Nya (6:12), tetapi Dia tidak memberi petunjuk orang-orang tertentu meski Dia bisa (6:35, 14:4).

Jawab:

Allah adalah Mahakuasa dan Maha Berkehendak. Kita semua adalah makhluk-Nya, mau diapain kita, terserah Allah, yang terpenting adalah bahwa kita diwajibkan untuk hanya beribadah kepada-Nya.

Fitnahan Missionaris & FFI 12

Apakah ada pertanyaan di Surga? "..tidak ada pula mereka saling bertanya" (23:101) tetapi mereka akan "menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya menanya" (52:25), "..sebahagian yang lain berbantah-bantahan" (37:27).

Jawab:

QS. 23:101 berbicara tentang situasi ketika manusia semuanya dibangkitkan kembali dari kematian di dunia untuk dimintai pertanggungjawaban (setelah kiamat) dengan ditandai ditiupnya sangkakala, sedangkan QS. 52:25 berbicara tentang keadaan manusia ketika di surga, dan QS. 37:27 berbicara tentang keadaan manusia ketika di neraka.

Fitnahan Missionaris & FFI 13

Apakah malaikat itu pelindung? "Tiada bagimu selain Allah seorang pelindung.." (2:107, 29:22). Tapi di 41:31 malaikat berkata "Kamilah Pelindung-Pelindungmu..". Dan juga dalam surat lain malaikat menjaga (13:11, 50:17-18) dan mengawasi (82:10)

Jawab:

Secara konteks tekstual, yang berkata dalam QS. 41:31 adalah Allah, bukan malaikat. Sedangkan QS. 13:11; 50:17-18; dan 82:10 berbicara tentang malaikat-malaikat yang bertugas mencatat amal baik-buruk manusia ketika di dunia. Belajarlah memahami tatabahasa dengan baik.

Fitnahan Missionaris & FFI 14

Apakah semuanya tunduk dan taat pada Allah? Hal ini disebut di 30:26, tetapi banyak ayat berbicara mengenai kebanggaan Setan yang tidak patuh pada Allah (7:11, 15:28-31, 17:61, 20:116, 38:71-74, 18:50), juga banyaknya manusia yang menolak perintah-Nya dan firman-Nya.

Jawab:

QS. 30:26 berbicara tentang ajaran Tauhid, bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah semata. Semua yang ada di dunia ini adalah makhluk ciptaan-Nya. Karenanya, kita wajib hanya tunduk patuh kepada-Nya.

Fitnahan Missionaris & FFI 15

Apakah Allah mengampuni syirik? Syirik termasuk sebagai dosa yang paling buruk, namun penulis Qur'an nampaknya tidak mampu memutuskan apakah Allah akan mengampuni dosa tersebut (4:153, 25:68-71) atau tidak (4:48, 116). Ibrahim melakukan dosa syirik saat dia menyembah bulan, matahari, dan bintang sebagai tuhannya (6:76-78) tetapi orang Muslim percaya bahwa nabi-nabi tidak berdosa.

Jawab:

Orang-orang musyrik seperti Hindu, Budha, Kristen, dan lain-lain, tidak akan diampuni dosanya, kecuali mereka bertaubat secara total dan kembali ke agama yang lurus (Islam). Demikian juga dengan orang-orang yang mengaku muslim yang melakukan perbuatan syrik, mereka wajib melakukan taubatan nasuha. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Fitnahan Missionaris & FFI 16

Kejadian penyembahan anak sapi: Bani Israil bertobat dari dosa menyembah anak sapi emas SEBELUM Musa kembali dari gunung (7:149), tetapi mereka juga menolak bertobat dan malah melanjutkan menyembah anak sapi hingga Musa kembali (20:91). Apakah Harus turut bersalah (20:92, 7:151) atau tidak (20:85-90)?

Jawab:

Pertanyaannya tidak jelas. Baca baik-baik terjemahan QS. 20:85 Allah berfirman: "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu (Musa) sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri (seorang Bani Israel dari suku Assamirah). Dan terjemahan QS. 20:90 Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan ta'atilah perintahku".

Fitnahan Missionaris & FFI 17

Apakah Yunus dilempar ke daerah tandus atau tidak? "Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit" (37:145), atau "Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat ni'mat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadan tercela" (68:49)

Jawab:

Yunus dilemparkan oleh Allah ke daerah yang tandus (QS. 37:45). Pertanyaan ini juga tidak jelas. Pastinya si pembual tidak mampu berbahasa dengan baik.

Fitnahan Missionaris & FFI 18

Musa dan Injil? Isa lahir 1.000 tahun setelah Musa, tetapi dalam 7:157 Allah berfirman pada Musa mengenai apa yang tertulis dalam Injil, yaitu Kitab yang diturunkan pada Isa.

Jawab:

Pastinya si pembual sedang mengada-adakan bualannya. QS. 7:157 berbicara tentang Nabi yang ummi (Muhammad SAW), bukan Musa.

Fitnahan Missionaris & FFI 19

Dapatkah seseorang yang menuduh wanita baik-baik berzina dapat diampuni (24:5) atau tidak (24:23)?

Jawab:

QS. 24:5 berbicara tentang orang-orang yang menuduh wanita baik-baik (berbuat zinah) yang memohon ampun kepada Allah. Sedangkan QS. 24:23 berbicara tentang siksaan Allah kepada orang-orang yang menuduh wanita baik-baik (berbuat zinah) yang tidak memohon ampun kepada Allah.

Fitnahan Missionaris & FFI 20

Bagaimana kita menerima kitab catatan amal kita pada hari Pembalasan? Pada hari Pembalasan, orang yang celaka akan diberikan Kitab catatan amal: dari belakang (84:10), atau pada tangan kiri mereka (69:25)?

Jawab:

Orang-orang celaka pada hari kiamat nanti akan menerima catatan amalnya dari arah belakang dan mereka terima pada tangan kiri mereka, sedangkan orang-oang beruntung akan menerima catatan amalnya dari arah depan dan pada tangan kanan mereka.

Fitnahan Missionaris & FFI 21

Dapatkah malaikat menjadi tidak patuh? Tidak ada malaikat yang tidak patuh, semuanya mematuhi Allah (16:49-50), tetapi "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah MEREKA, KECUALI Iblis: ia enggan dan takabur..." (2:34)(artikel asli - English)

Jawab:

Pertanyaannya tidak jelas. Semua malaikat tunduk kepada perintah Allah. Iblis bukan malaikat.

Fitnahan Missionaris & FFI 22

Tiga kontradiksi dalam 2:97 dan 16:101-103. Siapa yang membawa wahyu Allah pada Muhammad? Malaikat Jibril (2:97), atau Ruhul Qudus (16:102)? Membenarkan kitab-kitab sebelumnya (2:97) atau menggantikannya (16:101)? Qur'an dalam bahasa Arab yang terang (16:103), tetapi di dalamnya banyak kata-kata asing, non Arab, di dalamnya.

Jawab:

Malaikat Jibril/Gabriel mendapat gelar Roh Kudus (QS. 16:102) atau Roh al-Amin/Roh Kebenaran (QS. 26:192-193). Al-Quran membenarkan adanya kitab-kitab wahyu sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, dan Injil, dan Al-Quran merupakan wahyu progressif puncak yang me-nasakh aturan-aturan hukum Islam yang diterapkan oleh para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Dengan diturunkannya Al-Quran, maka kitab-kitab wahyu terdahulu menjadi tidak berlaku lagi (untuk perhatian, Alkitab/Bible bukanlah Taurat dan Injil, meski di dalamnya memuat serpihan-serpihan dari kedua kitab wahyu tersebut). Kata-kata asing kalau sudah diadopsi, bukanlah asing lagi.

Fitnahan Missionaris & FFI 23

Pernyataan :"...Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam...dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu." Nah, "Kitab-kitab orang yang dahulu" adalah Taurat dan Injil, contohnya, dituliskan dalam bahasa Ibrani dan Latin. Bagaimana mungkin Al Qur'an yang berbahasa Arab tersebut di dalam buku dengan bahasa yang lain? Lebih jauh lagi, di dalam Taurat dan Injil harus ada pernyataan ini secara persis karena Qur'an tersebut dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Karenanya, tidak masuk akal.

Jawab:

Sayangnya, Allah tidak pernah menjamin kelanggengan Taurat dan Injil, hingga kita sulit membuktikannya. Sekali lagi, Alkitab/Bible bukanlah Taurat dan Injil, meski di dalamnya memuat serpihan-serpihan dari kedua kitab wahyu tersebut. Namun demikian, serpihan-serpihan tersebut masih dapat diidentifikasi dalam Kitab Ulangan 33:2 dan Habakuk 3:3, yaitu tentang sinar/cahaya (Al-Quran) dari pegunungan Paran (Mekah).

Fitnahan Missionaris & FFI 24

"Seorang perempuan tua" dan karakter Tuhan dalam kisah Luth: "Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua, yang termasuk dalam golongan yang tinggal" (Sura 26:170-171). Dan lagi, "Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal" (Sura 7:83). Entah ini sebuah kontradiksi, atau istri Luth disindir dengan perkataan "perempuan tua", dan karenanya tidak menunjukkan hormat kepadanya sebagai istri seorang Nabi.

Jawab:

Perempuan tua tersebut adalah isteri dari Nabi Luth AS. Di sinilah letak keindahan gaya bahasa Al-Quran, yang tentu saja hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang berakal sehat.

Fitnahan Missionaris & FFI 25

Masalah lagi dengan kisah Luth: "Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri" (7:82 & 27:56). Tetapi; "Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar" (29:29). Jelas bahwa kedua jawaban ini berbeda.

Jawab:

Kedua jawaban tersebut berbeda karena diucapkan pada saat yang berbeda dengan pertanyaan yang berbeda pula.

Fitnahan Missionaris & FFI 26

"Kesukaan" Allah? Apakah tindakan Tuhan yang menghukum dan mengampuni, lalu menuntun dan menyesatkan, adalah tindakan yang plin-plan?

Jawab:

Jika Allah menghendaki, niscaya manusia dan jin beriman semuanya kepada Allah (QS. 5:48 dan QS. 10:99-100). Itulah kehendak Allah, dan Allah Maha Berkehendak.

Fitnahan Missionaris & FFI 27

Apakah Ibrahim menghancurkan berhala? Tindakan Ibrahim dalam 19:41-49, 6:74-83 berbeda sedikit dari 21:51-59. Dalam Surat 21 Ibrahim menentang sukunya secara kuat bahkan menghancurkan berhala. Dalam Surat 19 Ibrahim menjauhkan diri setelah ayahnya mengancam akan merajamnya karena berbicara menentang berhala.

Jawab:

Kedua tindakan Ibrahim tersebut berbeda karena dilakukan pada saat yang berbeda dengan pertanyaan yang berbeda, dan di hadapan orang yang berbeda pula (QS. 19:41-49 di hadapan bapaknya, sedangkan QS. 21:51-59 di hadapan bapak dan kaumnya).

Fitnahan Missionaris & FFI 28

Bagaimana dengan anak Nuh? Menurut 21:76, Nuh dan keluarganya selamat dari air bah, begitupula disebutkan juga oleh 37:77. Tetapi dalam 11:42-43 disebutkan bahwa anak Nuh tenggelam.

Jawab:

Nama anak Nuh yang kafir dan ditenggelamkan oleh Allah adalah Qanaan, sedangkan nama anak-anak Nuh yang beriman dan diselamatkan oleh Allah adalah Sam, Ham, dan Jaffits. Ketiga anak inilah yang meneruskan keturunan Nuh (QS. 37:77). Hanya dengan pemahaman yang sempit, kedua ayat tersebut terlihat seolah-olah saling kontradiktif.

Fitnahan Missionaris & FFI 29

Apakah Nuh diusir? "Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: Dia seorang gila dan dia sudah pernah diusir" (54:9). Apabila ia diusir (dari negerinya), bagaimana mungkin mereka menghina Nuh saat ia membangun bahtera seperti tertulis "Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya." (11:38). Tidak mungkin Nuh diusir tetapi orang-orang dari negerinya bisa melewati bahteranya.

Jawab:

Pertanyaannya tidak jelas. Nuh bukan diusir, tetapi diberi ancaman. Kalaupun Nuh pernah diusir, apakah ini berarti Nuh tidak bisa kembali? Nyatanya Nuh membuat bahtera dan mendapat ejekan, berarti Nuh mampu kembali ke kaumnya meski ia pernah diusir.

Fitnahan Missionaris & FFI 30

Fir'aun bertobat saat hampir tenggelam? Menurut 10:90-92, Fir'aun bertobat saat hampir tenggelam lalu terselamatkan. Tetapi di 4:18 tertulis bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.(artikel asli - English)

Jawab:

Yang diselamatkan Allah adalah badan fisik (jasad) Fir'aun yang sudah mati (QS. 10:92) sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berfikir yang datang sesudah masa Fir'aun. Kini jasadnya dapat dilihat langsung di museum Mesir kapan saja anda sempat ke sana.

Kamis, 14 Mei 2009

Tiga Cara Penyerangan terhadap Mushaf Utsmani

Tiga Cara Penyerangan terhadap Mushaf Utsmani

Oleh: Dr. Ugi Suharto *

Serangan terhadap Mushaf Utsmani dilakukan dengan tiga cara. Melalui periwayatan, melalui penemuan manuskrip lama, dan melalui tafsiran dan kekuatan intelektual

Untuk menyerang dari sisi periwayatan, mereka terpaksa menggunakan senjata ulumul hadits agar riwayat yang awalnya tertolak bisa diterima kembali. Ulama hadits tentu tidak berdiam diri, karena sejak dahulu mereka memang telah memberi sumbangan besar dalam menjaga keutuhan al-Quran. Karena mushaf ini disandarkan pada riwayat yang mutawatir, serangan ini tidak akan mampu merusak Mushaf Utsmani. Apalagi upaya mereka melalui cara ini paling jauh hanya bisa mengangkat kedudukan riwayat syadz (yang menyimpang) menjadi ahad. Itupun dengan syarat riwayat itu tidak bertentangan dengan ayat-ayat al-Quran Mushaf Utsmani lainnya.

Pun, bila usaha itu berhasil, fungsi yang paling tinggi dari riwayat itu paling hanya sebagai tafsir pembantu bagi Mushaf Utsmani. Itu pun belum tentu diterima oleh ijma sebagai salah satu bacaan Utsmani. Jadi sebenarnya, serangan terhadap Mushaf Utsmani melalui jalan ini terlalu banyak makan waktu dan tenaga, tetapi hasilnya tidak seberapa.

Alford T. Welch yang menulis mengenai al-Quran dalam Encyclopaedia of Islam menyatakan keputusasaan para pengkaji Barat itu. Menurutnya, berbagai riwayat mengenai bacaan-bacaan yang telah mereka kumpulkan sekian lama itu tidak terlalu berarti untuk menyerang Mushaf Utsmani.

Ketika mereka gagal meruntuhkan al-Quran dengan jalan riwayat, karena dijaga ketat oleh para ulama hadits, para orientalis itu jadi semakin berang. Kemudian dengan serta merta mereka menuduh bahwa riwayat-riwayat hadits yang mutawatir itu merupakan rekaan para ulama Islam.

Begitulah sikap mereka, bila gagal menyerang al-Quran, maka hadits yang menjadi sasaran. Dan bila gagal menyerang hadits, maka fikih dan ilmu kalam pun akan mereka hantam. Bila gagal lagi, mereka menghantam dan memburu sejarah Islam yang luas dan panjang itu. Mereka memang tidak akan berhenti menyerang sumber-sumber Islam, baik secara halus maupun terang-terangan agar agama Islam menerima nasib yang sama seperti agama mereka.

Cara kedua yang mereka lancarkan adalah melalui penemuan-penemuan manuskrip. Misalnya yang dilakukan oleh Gerd R. Puin baru-baru ini. Ia mengklaim telah menemukan mushaf tua di Yaman yang konon mengandungi qira’ah yang lebih awal dari Qira’ah Tujuh yang terkandung dalam Mushaf Utsmani, walaupun mushaf itu tidak lengkap dan sangat berbeda dengan Mushaf Utsmani.

Tujuan dari klaim itu adalah agar umat Islam yang membaca tulisannya menjadi keliru dan ragu sehingga menganggap bahwa al-Quran pada zaman Sahabat itu satu sama lain saling bertolak belakang. Memang serangan melalui manuskrip lama ini lebih canggih dibandingkan dengan serangan melalui riwayat. Tapi, ketiadaan manuskrip yang mereka inginkan itu jadi masalah yang mengganjal tujuan kajian mereka.

Maka, dengan penemuan manuskrip Yaman di atas, konon Puin ingin mengemukakan bukti bahwa riwayat-riwayat yang bertentangan dengan Mushaf Utsmani itu bukan sekadar isu, tetapi fakta. Beliau turut mengkritik pernyataan Welch yang mengisyaratkan bahwa sebenarnya tidak ada alasan bagi para pengkaji Barat untuk menolak sumber-sumber hadits, sebab apa yang dinyatakan dalam banyak riwayat mengenai isu susunan surah-surah al-Quran adalah mendekati susunan Mushaf Utsmani.

Dengan modal penemuan manuskrip Sana’a di Yaman itu, pernyataan Welch di atas disindir dan diputarbalikkan oleh Puin. Ia merasa bahwa serangannya terhadap Mushaf Utsmani lebih ampuh menggunakan manuskrip dibanding melalui jalan riwayat yang merupakan jalan mati bagi para orientalis yang menggeluti bidang al-Quran.

Memang wajar bagi pengkaji Barat yang berlatar belakang tradisi Ahlul Kitab, Yahudi, dan Kristian, untuk melirik manuskrip lama sebagai senjata utama mereka. Ini karena masalah agama mereka bersumber pada kitab suci mereka sendiri. Mereka ingin agar nasib al-Quran seperti nasib Taurat dan Injil. Mereka mau agar kita juga masuk dalam kelompok Ahlul Kitab! Maha Benar Allah, dengan firman-Nya:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).” Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.“ (Al-Baqarah: 120)

Jangan bimbang

Kita, kaum Muslimin, tidak perlu terlalu bimbang dengan serangan baru melalui manuskrip ini, karena kualitas manuskrip itu pada dasarnya sama dengan kualitas riwayat hadits. Sebuah hadits, yang bila dari segi isnadnya nampak sah, tetapi pengertian matannya bertentangan dengan hadits-hadits yang lebih kuat derajat kesahihannya, maka hadis tersebut dianggap syadz (menyimpang). Begitu pula nilai sebuah manuskrip al-Quran dan qiraah-nya. Kesahihan manuskrip maupun riwayat harus menjadi ukuran utama.

Puin mengklaim bahwa manuskrip Sana’a itu lebih tua dari sistem qiraah tujuh atau sepuluh, yang telah diakui mutawatir atau masyhur masing-masingnya oleh para ulama Islam. Kebetulan manuskrip itu mengandung qirah yang lebih banyak daripada qiraah tujuh, sepuluh atau empat belas seperti yang diuraikan dalam Mu‘jam al-Qira`at al-Quraniyyah.

Kita ingin mengatakan kepada Puin bahwa banyaknya qiraah yang terdapat dalam manuskrip itu sebenarnya tidak sahih. Karena apabila ia telah keluar dari qiraah 14 yang memuatkan bacaan ahad, boleh jadi bacaan-bacaan yang banyak itu hanyalah merupakan bacaan yang bernilai syadz (ganjil, menyimpang) ataupun mawdhu’‘ (palsu).

Bacaan-bacaan yang dikategorikan bernilai dha’if (lemah) seperti itu boleh jadi merupakan suatu kesalahan-kesalahan tulisan dalam manuskrip al-Quran yang ditulis secara individual oleh para penulis manuskrip, yang bisa jadi dalam keadaan mengantuk, letih, tidak profesional, dan lain-lain. Perlu disebutkan bahwa asal al-Quran adalah bacaan (qiraah) yang diperdengarkan, barulah tulisan (rasm) mengikutinya.

Prinsip yang disepakati adalah al-rasm tabi‘ li al-riwayah (tulisan teks mengikuti periwayatan). Karena itu, faktor periwayatan dari mulut ke mulut sangatlah penting. Hal itu telah dilakukan oleh para sarjana dan penghafal al-Quran yang berwibawa. Tetapi para orientalis ingin menyodorkan pemikiran mereka yang menyeleweng dengan mengatakan bahwa bacaan al-Quran mestilah mengikuti teks tulisan (rasm), sekalipun tulisan itu salah.

Pantaslah nenek moyang mereka yang Ahlul Kitab itu tersesat sejak dahulu, karena mereka hanya berpegang dengan teks tulisan dan telah kehilangan isnad dan sandaran yang kukuh dalam periwayatan kitab suci mereka. Mungkin karena sebab itu pula mereka dipanggil Ahlul Kitab, karena mereka itu memang, seperti kata Prof. Naquib al-Attas, bookist.

Para ulama Islam awal telah membuat perbedaan antara al-Quran dengan qiraah. Al-Quran adalah bacaan mutawatir yang diterima oleh keseluruhan umat Islam, dibaca dalam shalat,dan menolak bacaan itu adalah kufur. Sedangkan pada qiraah tidak demikian. Mereka juga telah meletakkan syarat-syarat penerimaan qiraah. Pembahagian qiraah yang kita sebutkan di atas menunjukkan kategori penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu qiraah. Oleh karena itu tidak semua qiraah dapat diterima. Kalaupun diterima, belum tentu bacaan itu dibenarkan untuk dibaca dalam shalat. Dan hal ini tidak berarti qiraah tersebut tidak bermakna, karena fungsi bacaan itu masih boleh membantu dalam ilmu tafsir. Jadi penemuan Puin mengenai banyak terdapatnya qiraah dalam manuskrip itu mungkin sekali termasuk qiraah-qiraah yang dha’if , yang tidak akan diterima para ulama.

Agaknya Puin tidak begitu mengindahkan tiga rukun utama yang mesti dipenuhi agar setiap qiraah itu bisa diterima. Rukun-rukun yang telah disepakati itu adalah: pertama, qiraah mestilah sesuai dengan tata bahasa Arab, walaupun itu hanya dari satu pengertian (wajh); kedua, qiraah mesti juga sesuai dengan salah satu dari Mushaf Utsmani, walaupun itu hanya dari segi kemungkinannya (ihtimal); dan ketiga, qiraah juga mesti sah sanad periwayatannya. Apabila salah satu rukun itu tidak terpenuhi, maka qiraah tadi dianggap dha’if (lemah), syadzh (ganjil) atau batil.

Menurut Ibnu al-Jazari, ketentuan itu adalah sahih di mata para pengesah (pentahqiq), baik di kalangan ulama salaf (ulama di masa awal) ataupun khalaf (ulama yang terkemudian). Uraian terperinci terhadap ketiga rukun itu terdapat dalam kajian ‘Ulum al-Quran. (hidayatullah)

Asisten Profesor di Universitas Islam Antarbangsa (UIA) Malaysia. Sekarang menjadi dosen tamu di Qatar.

Selasa, 12 Mei 2009

Pertentangan dalam Penciptaan Alam

Menjelang sore di awal Juni 2006, seorang pria setengah baya mendatangi sekretariat FAKTA. Ia menanyakan ayat al-Qur‘an yang menurutnya kontradiktif (bertentangan)

Ayat yang dimaksud adalah surah Fushshilat dan surah Yunus tentang waktu penciptaan alam semesta. Menurutnya, dalam Fushshilat ayat 9, bumi diciptakan dalam 2 hari. Ayat 10, penciptaan gunung dalam 4 hari. Ayat 12, langit diciptakan dalam 2 hari. Ia menyimpulkan, penciptaan alam memakan waktu 8 hari (2+4+2=8). Artinya, surah ini bertentangan dengan surah Yunus ayat 3 yang menyatakan alam semesta diciptakan dalam 6 hari. Pertanyaan seperti ini sering diajukan kalangan non Muslim melalui SMS, email atau surat pada Tim FAKTA. “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan…,” (QS Yunus: 3).Surah Fushshilat yang dianggap bertentangan dengan surah Yunus 3 adalah “Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam,” (QS Fushshilat: 9). “Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya,” (QS Fushshilat: 10). “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa,” (QS Fushshilat: 12).Ketika membaca surah Fushshilat ayat 9-10, para pendusta al-Qur’an hanya terpaku pada angka-angka, tanpa meneliti redaksinya, sehingga ada kesalahan (salah kaprah) yang disengaja ketika membaca surah ini. Jika dicermati, Fushshilat 9 hanya menyebutkan penciptaan bumi dalam 2 masa (fii yaumain). Sementara Fushilat 10 menceritakan masa penciptaan bumi dan segala isinya (gunung, tumbuhan, hewan dan lainnya) dalam 4 masa (fii arba’ati ayyaam). Sedangkan, Fushshilat 11-12 menyebutkan, Allah menciptakan langit (saja, red) dalam 2 masa.Dari Fushshilat 9 dan 10 dapat dipahami bahwa Allah menciptakan bumi selama 2 hari, menjadikan gunung dan semua isi bumi dalam 2 hari dan menciptakan langit juga 2 hari. Dari Fushshilat 9-12 disimpulkan, masa penciptaan bumi, isi bumi dan langit adalah 6 hari (2+2+2). Jadi, ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan surah Yunus.A Hassan dalam Tafsir Al-Furqan membuat analogi menarik untuk menjelaskan pengertian surah Fushshilat 9 dan 10. Seseorang berkata, “Saya berjalan dari Surabaya ke Semarang dalam 2 hari dan ke Jakarta dalam 4 hari.” Maksudnya, perjalanan dari Surabaya ke Semarang dua hari. Semarang ke Jakarta juga 2 hari. Sedangkan jika ditempuh langsung dari Surabaya ke Jakarta perlu waktu 4 hari. Proses penciptaan alam yang dikemukakan al-Qur`an ini sangat ilmiah dan tidak janggal. Sebaliknya, Bibel justru menyimpan kemusyrikan dalam menjelaskan penciptaan alam. Berikut di antaranya: Hari pertama, Tuhan menciptakan langit dan bumi dalam keadaan kosong dan gelap gulita. Lalu, menjadikan terang yang memisahkan pagi dan petang. (Kejadian 1:1-5). Hari kedua, Tuhan menciptakan langit (Kejadian 1:6-8). Hari ketiga, Tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan (Kejadian 1:9-13). Hari keempat, Tuhan menciptakan matahari dan bintang (Kejadian 1:14-19). Hari kelima, Tuhan menciptakan binatang laut dan burung (Kejadian 1:20-23).Hari keenam, Tuhan menciptakan makhluk hidup, ternak, binatang dan Adam, manusia pertama (Kejadian 1:24-31). Hari ketujuh, Tuhan berhenti dari segala pekerjaan-Nya yang disebut sebagai Hari Sabat Tuhan (Kejadian 2:2, Keluaran 20:10-11, Ulangan 5:14).Kisah penciptaan alam versi Bibel ini, sangat bertentangan dengan sains. Hari pertama, Tuhan menciptakan bumi lengkap dengan terang dan gelap sehingga ada siang dan malam. Padahal, Bibel menerangkan matahari baru diciptakan pada hari keempat. Bukankah tak akan ada siang dan malam tanpa matahari?Kemudian, diciptakan tanaman dan pepohonan pada hari ketiga. Aneh bukan? Bagaimana tumbuhan bisa hidup tanpa matahari? Bukankah tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis dan proses alam lainnya? Seharusnya, matahari diciptakan lebih dulu sebelum penciptaan siang-malam dan tumbuhan.Para pendusta al-Qur‘an tak memahami pengertian “kontradiksi”, sehingga menimbulkan misinterpretasi. Berikut contoh kontradiksi yang nyata. Bibel menyebut batasan umur manusia maksimal 120 tahun saja.“Berfirmanlah Tuhan: Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja,” (Kejadian 6:3).“Maka berkatalah Tuhan, Aku tidak memperkenankan manusia hidup selama-lamanya; mereka makhluk fana, yang harus mati. Mulai sekarang umur mereka tidak akan melebihi 120 tahun,” (Kejadian 6:3, Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).Batasan usia dalam Bibel ini ternyata salah. Faktanya, banyak orang yang usianya lebih dari 120 tahun. Antara lain, Nabi Adam hidup selama 930 tahun (Kejadian 5:3-5), Nuh berusia 950 tahun (Kejadian 9:29), Set berumur 912 tahun (Kejadian 5:6–8), Enos hidup selama 905 tahun (Kejadian 5:9-11), Kenan berumur 910 tahun (Kejadian 5:12-14).Mahalaleel selama 895 tahun (Kejadian 5:15-17), Yared berumur 962 tahun (Kejadian 5:18-20), Henokh usianya sampai 365 tahun (Kejadian 5:21- 23), Metusalah berumur 969 tahun (Kejadian 5:25-27), Sem hidup selama 600 tahun (Kejadian 11:10-11), dan lainnya.Hal yang serupa tak akan ditemukan dalam al-Qur`an.(Tim Fakta)

Perbandingan Agama Yahudi, Kristen, dan Islam

Agama Samawi ada 3, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Saya akan coba membandingkan ketiga agama ini dengan memakai referensi dari Al Qur’an, Alkitab, dan juga beberapa ensiklopedi yang ada.
Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci Taurat sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar.
Yahudi adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.
Ketuhanan
Yahudi dan Islam menganggap Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi disebut Yahweh yang merupakan bentuk ketiga tunggal ”Dia adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah yang merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan). Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]
Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]
Tapi meski dalam Yahudi dan juga Islam Tuhan itu adalah Satu termasuk zatNya, namun dalam agama Kristen ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum (person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang diformulasikan pada abad ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga dan Tiga itu Satu. Trinitas/Triniti/Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri artinya Tiga dan Unity artinya Satu.
Berbeda dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau diperanakkan (berbapak) di Alkitab disebut:
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta” [2 Corinthian 11:31]
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan [2 Corinthian 1:3]
Di ayat di atas jelas disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan Yesus. Sebaliknya dalam Islam diajarkan Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak punya anak atau pun sekutu:
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]
Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” [Al Mu’minuun]
Masalah Isa/Yesus
Kaum Yahudi tidak mengakui Yesus baik sebagai Tuhan atau pun sebagai Rasul. Bahkan mereka berusaha membunuh Yesus karena dianggap menyesatkan banyak orang.
Sebaliknya kaum Kristen menganggap Yesus adalah Tuhan:
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian [2 Corinthian 13:14]
Islam menganggap Yesus bukan Tuhan, tapi hanya manusia biasa yang diangkat menjadi Nabi:
”Dan ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al Maa’idah:116]
Menurut Islam Isa adalah Nabi yang menyeru manusia kepada Tauhid, yaitu menyembah hanya Satu Tuhan:
”Aku (Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” [Al Maa’idah:117]
Masalah Orang Tua Isa/Yesus
Sebagaimana ayat-ayat Alkitab di atas, agama Kristen menganggap bahwa Yesus adalah anak Tuhan / Anak Allah.
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.[Markus 1:1]
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya [Lukas 1:32]
Meski demikian, pada Injil Matius 1:16-18 disebut bahwa Bapak Yesus adalah Yusuf meski Yesus lahir dari Perawan Maria sebelum menikah dengan Yusuf:
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. [Matius 1:16-18]
Silsilah Yesus akhirnya mengikuti silsilah Yusuf. Bukan Maria.
Di ayat lain dijelaskan Yesus anak Daud, anak Abraham:
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. [Matius 1:1]
Yesus Anak Manusia:
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” [Matius 12:8]
Menurut Islam, Yesus adalah anak Maria / Maryam. Bukan anak Tuhan atau Yusuf:
“Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan seperti manusia lainnya. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling. [Al Maa’idah:75]
Kekuasaan Allah
Di Alkitab, Genesis 32:25-28 disebutkan Yakub berkelahi melawan Allah sejak malam hingga fajar menyingsing. Karena Allah tak dapat mengalahkan Yakub, maka Allah memukul sendi pangkal paha Yakub dan berkata bahwa Yakub telah melawan Allah dan Manusia dan Yakub menang. Adakah ini artinya Allah kalah melawan Yakub?:
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
Lalu kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”
Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.”
Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” [Genesis 32:24-28]
Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Tuhan Yesus ditangkap, diludahi, dan dipukul oleh manusia:
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!”
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.[Matius 27:27-31]
Dalam Islam disebut bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh manusia pun Allah yang Maha Kuasa dapat memusnahkan dengan mudah!
“Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” [Faathir:16-17]
“Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. “ [Al An’aam:133]
Kemandirian Tuhan
Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Yesus mengeluh dengan suara nyaring: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?:
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? [Matius 27:46]
Dalam Al Qur’an dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. “ [Al Israa’:111]
Sifat Maha Tahu Tuhan
Dalam Alkitab, Injil Markus 11:12-13 diceritakan Tuhan Yesus yang merasa lapar ternyata tidak tahu kalau pohon Ara tidak berbuah karena memang bukan musimnya:
11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. [Markus 11:12-13]
Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun yang jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
Tidurkah Tuhan?
Dalam Injil Matius 8:24 diceritakan Yesus tidur:
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. [Matius 8:24]
Menurut Islam, Tuhan Maha Kuasa. Tidak pernah mengantuk dan juga tidak pernah tidur:
“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Al Baqarah:255]
Larangan Membuat Patung
Dalam 10 Perintah Tuhan di Exodus 20:4-5 Allah melarang manusia membuat patung apa pun:
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku [Exodus 20:4-5]

Namun saat ini ummat Kristen membuat banyak patung Yesus dan Bunda Maria yang ditaruh di berbagai tempat terutama di Gereja.
Dalam Islam dilarang membuat patung apalagi menaruhnya di tempat ibadah.
Aisyah r.a. berkata, “Ketika Nabi sakit, ada sebagian di antara istri beliau menyebut-nyebut perihal gereja yang pernah mereka lihat di negeri Habasyah yang diberi nama gereja Mariyah. Ummu Salamah dan Ummu Habibah pernah datang ke negeri Habasyah. Kemudian mereka menceritakan keindahannya dan beberapa patung yang ada di gereja itu. Setelah mendengar uraian itu, beliau mengangkat kepalanya, lalu bersabda, “Sesungguhnya mereka itu, jika ada orang yang saleh di antara mereka meninggal dunia, mereka mendirikan tempat ibadah di atas kuburnya. Lalu, mereka membuat berbagai patung di dalam tempat ibadah itu. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiamat.” [HR Bukhari]
Kitab Suci
Kitab Suci Yahudi meski juga dikutip sebagai Perjanjian Lama oleh kaum Kristen tetap ada beberapa perbedaan mendasar. Selain itu bahasa Kitab Suci Yahudi sebagian besar bahasa Ibrani dengan sedikit Aramaic. Sementara Perjanjian Lama Kristen dalam bahasa Yunani kuno. Ada tambahan 7 buku yang aslinya dalam bahasa Yunani di Perjanjian Lama Kristen.
Ada pun Injil yang resmi ada 4 versi yang berbeda. Masing-masing ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes. Penulisan dilakukan sekitar tahun 70 hingga 100 Masehi sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29 M).
Sebagai contoh Lukas menulis Injil yang ditujukan kepada seseorang yang disebut Teofilus:
1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, 2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. 3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, 4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. [Lukas 1:1-4]
Lukas kadang hanya mengira-ngira seperti Yesus umurnya kira-kira 30 tahun ketika memulai pekerjaanNya serta memakai kata “Anggapan Orang”:
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, [Lukas 3:23]
Jika bahasa Yesus adalah bahasa Aramaic, bahasa Perjanjian Baru aslinya adalah bahasa Yunani.
Sebaliknya Al Qur’an hanya ada satu versi yang dihafal oleh banyak orang dan masih murni dalam bahasa Arab sesuai bahasa Nabi Muhammad. Kalau bukan dalam bahasa Arab itu tak lebih dari terjemahan saja. Bukan Al Qur’an:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al Quran pada malam kemuliaan” [Al Qadr:1]
“Kitab[ Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Al Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad. Oleh Nabi Muhammad disampaikan ke pengikutnya. Para pengikutnya ada yang menghafal, ada pula yang menulis di berbagai media (daun, tulang, kulit kambing/onta, dsb). Oleh pengikutnya Abu Bakar kemudian Al Qur’an dijadikan satu. Kemudian oleh sahabat Nabi Usman dijadikan satu buku berikut diberi tanda tulisan (panjang pendek, dsb) sehingga pengucapannya sesuai dengan aturan Bahasa Arab yang standar.
Kewajiban Sunat Bagi Pria
Dalam ajaran Yahudi dan Islam, sunat bagi pria diwajibkan. Ini sejalan dengan Alkitab:
GEN 17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.” [Genesis 17:10-14]
Orang yang tidak bersunat sama dengan najis (Isaiah) karena air kencingnya tetap tersimpan di sela-sela kulit kemaluan:
IS 52:1 Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorangpun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu.
Namun orang-orang Kristen tidak melakukan itu karena menurut Paulus dalam Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan (Meski di Genesis 17:10 dinyatakan itu perjanjian yang kekal):
ROM 2:25 Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya. 26 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?
27 Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat. 28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? [Roman 2:25-29 – 3:1]
Larangan Memakan Daging Babi
Dalam ajaran Yahudi dan Islam diharamkan memakan daging babi. Ini sesuai dengan Alkitab Levi dan Deuteronomy 14:8:
LEV 11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. 8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. [Levi 11:7-8]
Dalam Al Qur’an juga dilarang:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah” [Al Baqarah:173]
Tapi saat ini babi adalah makanan yang umum di kalangan Kristen.
Dosa Asal / Warisan
Dalam Kristen dikenal doktrin Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin). Karena Adam telah berdosa memakan buah terlarang, maka semua manusia keturunannya turut berdosa. Untuk itulah Yesus turun guna menebus dosa manusia.
Dalam Exodus 20:5 dijelaskan Allah membalas kesalahan Bapa hingga kepada keturunannya:
“Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku” [Exodus 20:5]
Dalam Islam, setiap orang hanya memikul dosa masing-masing:
“Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain…” [Al An’aam:164]
Fitnah atas Nabi Luth (Lot)
Dalam Alkitab, Genesis 19:30-38 diceritakan bahwa Nabi Luth (Lot) berzinah dengan kedua anak kandungnya (Incest) sehingga punya anak dari mereka:
GEN 19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
31 Kata kakaknya kepada adiknya: “Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”
33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”
35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. 38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.” [Genesis 19:30-38]
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Luth adalah benar-benar seorang Rasul yang bersih dari perbuatan dosa seperti meminum anggur atau pun berzinah dengan putrinya sendiri:
Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul.” [Ash Shaaffaat:133]
Di Al Qur’an dijelaskan Allah melebihkan derajad Nabi Luth di atas ummat manusia. Jadi kalau manusia biasa mayoritas tidak berzinah dengan anak kandungnya, apalagi seorang Nabi seperti Nabi Luth:
“dan Ismail, Alyasa’, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)” [Al An’aam:86]
Fitnah atas Daud
Dalam Alkitab 2 Samuel 11:2-17 diceritakan bahwa Daud (yang di Matius 1:1 disebut Bapak Moyang Yesus) berzinah dengan istri Uria, Batsyeba. Setelah itu Daud memerintahkan Yoab agar menempatkan Uria di baris depan pertempuran kemudian mundur meninggalkan Uria agar terbunuh oleh musuh:
2SAM 11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”
4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.” [2 Samuel 11:2-4]
Di Alkitab 2 Samuel 13:11-14 juga diceritakan bahwa anak Daud, Amnon memperkosa adik kandungnya sendiri Tamar:
2SAM 13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: “Marilah tidur dengan aku, adikku.”
12 Tetapi gadis itu berkata kepadanya: “Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.
13 Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu.”
14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.” [2 Samuel 13:11-14]
Dalam Al Qur’an fitnah atas Nabi Daud itu dibantah:
“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” [Al Maa’idah:78]
Pelarangan Zina
Dalam menceritakan kisah perzinahan atau pelarangan zina, Alkitab menjelaskannya secara rinci:
EZEK 23:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3 Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4 Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.
5 Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang, 6 berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7 Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
8 Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang-megang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9 Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10 Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11 Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. 12 Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasan kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14 Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam, 15 pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18 Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19 Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. 20 Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21 Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu. [Ezekiel 23:1-21]
Dalam Kidung Agung (Song) gairah seks digambarkan sebagai berikut:
SONG 7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. 4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. 6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. 8 Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.” [Kidung Agung 7:2-8]
Dalam Islam larangan zina dinyatakan secara singkat dengan tidak menimbulkan birahi bagi pembacanya sehingga mereka tidak berkeinginan untuk bersetubuh dengan istrinya, berzina dengan pacarnya, atau melakukan onani:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’:32]
Bahkan izin bersetubuh di malam bulan puasa pun disampaikan dengan cara yang tidak vulgar:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” [Al Baqarah:187]
Hukum Qishash
Dalam Perjanjian Lama, Exodus 21:11-22:19 dijelaskan tentang Hukum Qishash yaitu hukuman mati untuk pembunuh, mata ganti mata, gigi ganti gigi:
“Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.” [Exodus 21:12]
EX 21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, 25 lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.” [Exodus 21:24-25]
Namun pada Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan dan orang Kristen tidak mengikuti aturan itu lagi.
Dalam Al Qur’an hukum Qishash kembali ditegakkan:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita…” [Al Baqarah:178]
Hukum Qishash diberlakukan agar orang berpikir panjang sebelum membunuh orang lain. Seandainya dia membunuh orang, maka dia dihukum mati sehingga tidak bisa membunuh lagi. Dengan cara itu dunia jadi lebih aman bagi orang-orang yang tidak berdosa (bukan pembunuh):
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” [Al Baqarah:179]
Ular atau Iblis yang Menipu Adam dan Hawa?
Dalam Alkitab Genesis 3:1-19 diceritakan bahwa Ular adalah binatang paling cerdik yang bisa bicara sehingga bisa menipu manusia: Adam dan Hawa:
GEN 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.” [Genesis 3:1-6]
GEN 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.” [Genesis 3:13-14]
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa yang menggoda Adam dan Hawa adalah Setan/Iblis:
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu] dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”[Al Baqarah:36]
Jika dalam ajaran Kristen Adam dan Hawa tetap berdosa dan dosanya diturunkan kepada manusia sebagai Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin), dalam Islam disebut setelah Adam dan Hawa minta ampun dan bertobat, Allah segera mengampuni mereka dan tidak ada dosa warisan yang diturunkan kepada anak cucu mereka:
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Baqarah:37]
Ummat Yahudi menganggap mereka adalah bangsa pilihan. Ummat Kristen beranggapan tidak ada keselamatan bagi orang yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan sehingga mereka mengirimkan banyak misionaris/penginjil untuk “menggarami” / mengkristenkan penduduk dunia. Islam sendiri menyatakan hanya Islam agama yang diridhai Allah:
“Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.” [Ali ‘Imran:19]
“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran:85]
Itulah beberapa perbedaan antara agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Meski masih banyak lagi perbedaannya, namun ummat Islam dianjurkan untuk berhubungan sosial dengan baik selama mereka tidak menyerang/memusuhi ummat Islam. Meski dalam agama tak ada paksaan dalam beragama, namun ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan masalah aqidah/agama. Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Demikian ajaran agama kita.