Senin, 16 Maret 2009

Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany


Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany -Pagi hari di Madrasahnya, tanggal 19 Rajab545 H.Dari Nabi saw : beliau bersabda:"Siapa yang senang menjadi manusia paling mulia, hendaknya bertaqwakepada Allah. Dan siapa yang senang menjadi manusia paling kuat,hendaknya bertawakkal kepada Allah. Dan siapa yang senang menjadimanusia paling kaya hendaknya apa yang ada di tangan Allah lebihdipercaya ketimbang apa yang ada di tangannya. (Hr. Al-Hakim diAl-Mustadrak).Artinya siapa yang ingin kemuliaan dunia dan akhirat hendaknya bertaqwakepada Allah Azza wa-Jalla:"Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah yang palingbertaqwa." (Al-Hujurat: 13)Kemuliaan ada pada ketaqwaan seseorang, sedangkan kehinaan ada dalammaksiatnya. Siapa yang ingin kuat dalam agama Allah Azza wa Jallahendaknya ia bertawakkal kepada Allah Azza wa Jalla, karena tawakal itumembenarkan hati, menguatkan, membersihkan, menunjukan dan menampakkankeajaiban Illahi. Karena itu jangan berserah diri pada uangmu, dinarmu,dan usahamu. Justru itu bisa melemahkan dirimu, karenanya tawakal-lahkepada Allah Azza wa Jalla, karena Allah Ta'ala menguatkanmu,menolongmu dan mengasihimu serta membukakanmu tanpa terduga disampingmengokohkan hatimu.Jangan peduli dengan datangnya dunia atau perginya dunia dari sisimu.Jangan peduli pula dengan penerimaan (dukungan) atau penolakan makhlukpadamu, maka pada saat itulah anda menjadi manusia terkuat.Bila anda berpegang pada harta, jabatan, keluarga dan nusahamu, makasama dengan anda menantang murka Allah azza wa Jalla, karena semua ituakan sirna. Disamping tipudaya dibalik semua itu, dimana Allah swt tidaksenang ada yang lain selain Allah di hatimu.Siapa yang ingin kaya dunia akhirat hendaknya betaqwa kepada Allah Azzawa Jalla, bukan takut pada yang lain. Hendaknya ia bersimpuh dipintuNya, malu bersimpung di pintu selain pintuNya. Seharusnya iapejamkan mata hatinya untuk memandang selain Dia Azza wa Jalla, namunbukan mata kepalanya.Bagaimana anda percaya dengan apa yang ada di tangan anda, sedangkansemua itu akan sirna? Sementara anda malah tidak percaya pada apa yangdi Tangan allah Azza wa Jalla yang tak pernah sirna? Semua ini karenakebodohan anda pada Allah Ta'ala, lalu beralih ke yang lainNya.Percayamu pada Allah membuatmu cukup, dan percayamu pada selainNyamembuatmu fakir.Wahai orang yang yang meninggalkan ketaqwaan, anda telah diharamkanmendapatkan kemuliaan dunia akhirat.Wahai orang yang tawakal kepada makhluk dan usaha, anda telah terhalangdari kekuatan dan kemuliaan bersama Allah Azza wa-Jalla dunia akhirat.Wahai orang yang percaya pada milik kuasanya, anda telah terhalangmeraih kaya raya dunia akhirat bersama Allah Azza wa Jalla.Anak-anak sekalian, jika anda menjadi orang yang bertaqwa, bertawakaldan percaya teguh pada Allah Azza wa Jalla hendaknya anda sabar. Karenasabar itu dasar setiap kebajikan. Bila niatmu benar dalam sabar, makasabarmu hanya demi wajah Ilahi Azza wa Jalla, maka anda akan dapatbalasan berupa cintaNya dalam hatimu, DekatNya padamu dunia akhirat.Sabar itu berarti berserasi dengan ketentuan dan takdirNya yang telahmendahului pengetahuanmu, dimana tak seorang pun dari makhlukNya bisamenghapus takdir itu.Hal demikian akan tertanam dalam diri mukmin yang yaqin. Maka sabar atastakdirNya itu memberi kemerdekaan, bukan keterdesakan.Sabar di awalnya merupakan keterhimpitan, namun langkah berikutnyaadalah kebebasan. Bagaimana anda mengaku beriman tetapi anda tidakbersabar? Bagaimana anda mengaku ma'rifat tetapi anda tidak ridlo?Iman dan ma'rifat bukan sekadar pengakuan.Tidak bisa disebut beriman dan ma'rifat sampai anda memandanggerbangNya, membiarkan celaan dan sabar atas lingkar takdir dan pijakanmanfaat dan derita, yang menginjak hatimu, bukan pikiran dan inderawimu,sementara anda tetap di tempat, seperti terbius, jasad tanpa ruh.Perkara ini diperlukan ketenangan, tanpa gerakan, tersembunyi tanpaharus menghilang dari massa, dimana qalbu, sirr, batin, dan makna andatidak ada di tengah mereka. Sungguh sudah banyak apa yang sayabicarakan, dan sungguh betapa sedikit yang kalian amalkan. Sudah panjanglebar saya uraikan tetapi anda tak pernah faham. Sudah banyak yangkuberikan, tetapi tidak pernah kalian ambil. Sudah banyak nasehatkutetapi anda tidak mengambil pelajaran.Betapa keras hatimu betapa bodohnya kamu pada Allah Azza wa Jalla. Jikaanda tahu dan beriman pada Pertemuan dengan Allah Azza wa Jalla, danjika anda ingat mati serta apa yang ada dibalik kematian, kenapa andamasih berlaku demikian? Bukankah anda telah menyaksikan kematian ayahdan ibumu dan keluargamu? Telah menyaksikan kematian raja-rajamu?Bukankah itu telah menjadi peringatan dan nasehat bagimu danmengendalikan nafsumu, disbanding upayamu berburu dunia dan cinta atastetapnya dunia? Kernapa hatimu tidak cemburu, lalu kalian keluarkandunia dan makhluk dari hatimu?Padahal Allah Azza wa-Jalla telah berfirman:"Sesungguhnya Allah tidak merubah apa yang ada pada kaum hingga merekamerubah apa yang ada dalam diri mereka."Anda sedang bicara tetapi anda tidak melakukannya. Banyak yang sudahmelakukan tetapi mereka tidak ikhlas.Cerdaslah dirimu, jangan bikin su'ul adab pada Allah Azza wa Jalla.Kokohkan dirimu, wujudkan hakikatmu, kembalilah kepadaNya dantafakurlah. Apa yang ada padamu di dunia ini tak ada manfaatnya diakhirat. Karena anda sendiri pelit pada diri sendiri, padahal jika andadermawan pada jiwa sendiri, pasti anda sukses meraih manfaat akhirat.Sementara anda malah sibuk dengan sesuatu sirna, dan anda kehilanganyang kekal.Karena itu jangan sampai anda disibukkan dengan harta, isteri-isteri dananak-anak, karena dalam waktu dekat kalian terhalang dengan mereka.Janganlah anda sibuk sekali dengan memburu dunia, sibuk mencarikehormatan dari makhluk, karena keduanya sama sekali tidak berarti dimata Allah Azza wa Jalla. Hatimu justru najis dengan kemusyrikan, penuhdengan keraguan kepada Allah Azza wa Jalla, penuh prasangka padaNyadalam perilaku jiwamu. Ketika Allah mengetahui dirimu, Allah marahpadamu, dan anda dilempar jauh dari hati orang-orang yang saleh.Sebagian Sufi – semoga Allah melimpahkan rahmatNya – ada yangtidak pernah keluar rumah, kecuali dengan mata terpejam, yang dituntunoleh anaknya. Ketika ditanya kenapa demikian? "Sampai aku tidak pertemudengan orang yang kafir pada Allah Azza wa Jalla…".Suatu hari ia keluar rumah dengan mata yang dicelak, lantas ia biasmelihat, malah ia pingsan. Betapa dahsyatnya kecemburuannya Allah Azzawa Jalla, bagaimana seseorang bisa menyembah selain Allah Ta'ala danmusyrik? Bagaimana seseorang memakan nikmatNya sementara ia juga kufurpadaNya? Anda sendiri juga tidak sadar bagaimana anda berpesta denganorang kafir dan duduk bersama mereka, sedang dalam hatimu ada iman tapitak merasakan cemburunya Allah Azza wa Jalla.Kalian mesti taubat, mohon ampun, dan malu kepadaNya. Lepaslah pakaianyang tak tau malu di hadapanNya, jauhilah keharaman dunia,kesyubhatannya, lalu jauhilah hal-hal yang dibolehkan ketika andameraihnya dengan penuh ambisi hawa nafsu dan syahwat. Karena sesuatuyang anda raih dengan penuh nafsu dan syahwat, akan memalingkan dirimudari Allah Azza wa-Jalla.Nabi saw, bersabda: "Dunia itu penjara bagi orang beriman" (Hr. Muslim)Bagaimana orang bertasbih bahagia dalam penjaranya? Ia tidak gembira.Hanya romannya bahagia, hatinya duka. Secara lahiriyah bahagia,sementara hatinya serasa terpotong-potong, kesendiriannya, dan akna yangdihayatinya serasa berubah jadi maksiat dibalik bajunya, dimanaluka-luka hatinya tertutup oleh potongan senyum bajunya. Barulah AllahAzza wa Jalla dan para Malaikatnya bangga. Masing-masing mereka diberiisyarat dengan jari-jari pasda mereka, para ksatria di negeri agamaAllah Azza wa Jalla dan di negeri rahasiaNya, sepanjang mereka bersabarbersamaNya, dan menahan kegetiran takdirNya, sampai mereka dicintaiAllah Azza wa Jalla. Sebagaimana firmanNya: "Dan Allah mencintaiorang-orang yang bersabar." (Ali Imron: 146)Bahwa Allah azza wa Jalla membericobaan padamu semata karena cintaNyakepadamu. Sepanjang engkau melaksanakan perintahNya dan menjauhilaranganNya, maka Allah semakin cinta kepadamu, dan sepanjang engkausabar atas cobaanNya, semakin anda dekat denganNya.Sebagian Sufi – semoga Allah merahmatinya – meriwayatkan, "Allahswt, tidak mau menyiksa kekasihNya, tetapi Allah memberi ujian danmemberikan kesabaran padanya."Nabi saw, bersabda: "Seakan-akan dunia itu tidak ada, dan seakan-akanakhirat itu yang senantiasa ada." (Hr. Ali Al-Qaari, dan al-Ajluny).Kemarilah, wahai pemburu dunia, wahai pecinta dunia, aku akan uraikancacat-cacat dunia, dan kuberikan petunjuk Jalan Allah Azza wa Jalla, akutemukan dengan mereka yang yang hanya berhasrat menuju Wajah Allah Azzawa Jalla, karena saat ini kalian sedang stress. Dengarkan apa yang akukatakana padamu dan amalkan, serta ikhlaslah dalam mengamalkannya.Bila kalian mengamalkan ilmuku dan kalian mati ketika mengamalkannya,maka Allah swt, akan meninggikan derajatmu sampai tingkat luhur(illiyyin), lantas kalian akan melihat disana, akar ucapanku dari sana,lantas kalian memanggilku dan menyalamiku dan kalian mewujudkan hakikatapa yang aku isyaratkan padaNya.Kaumku…!Tinggalkan semua yang menimbulkan depresimu, tinggalkan rasanyaman yang bathil, sibukkan dirimu dengan dzikrullah Azza wa Jalla.Bicaralah yang bermanfaat dan diamlah jika itu menyengsarakan jiwamu.Jika anda ingin bicara sesuai kehendakmu, maka fikirkan apa yang bakalkau katakana,. Lalu berniatlah yang tulus, baru biacara.Di sinilah berlaku ungkapan, "Ucapan si bodoh di depan hatinya,sedangkan ucapan si alim yang berakal ada di belakang hatinya."Diamlah dirimu. Bila Allah Azza wa-Jalla menghendakimu bicara, maka Diaakan membuka ucapanmu. Jika Allah menghendaki suatu hal, Allah jugamenyiapkanmu bagiNya. KesertaanNya padamu membuatmu bisu total, jikasudah demikian ucapan akan datang sendiri dariNya manakala Diamenghendakinya. Bahkan bisa saja, kebisuan itu terus menerus sampaimati. Maka berlakulah sabda Nabi saw,: "Siapa yang kenal Allah, lisannyakelu." (Hr. Al-Khathib al-Baghdady).Lisan lahiriyahnya kelu, sedangkan batinnya kelu dari segala hal selainAllah swt. Maka segalanya berserasi tanpa kontra, karena mata hatinyabuta dari selain memandangNya. Batinnya terkoyak dan masalahnyaterhanguskan, hartanya tercerai berai, lalu ia keluar darieksistensinya, keluar dari dunia dan akhiratnya, bahkan nama dantandanya pun tiada.Allah swt. Berfirman:"Kemudian jika Allah berkehendak, maka Diamembakitkan kembali." (`Abasa: 22)Allah Azza wa Jalla mewujudkan setelah tiada, diciptakan kembali sebagaimakhluk, yang dihanguskan oleh hasta fana', lalu dikembalikan padaHasta Baqa' agar meraih Pertemuan, kemudian dikembalikan agarmengajak makhluk dari kefakiran menuju KemahacukupanNya. Kecukupanadalah cukup bersama Allah Azza wa Jalla dari aktivitas hatinya denganmendekatkan diri padaNya Azza wa Jalla. Orang yang fakir dengan dirinyatak mampu meraih itu semua.Siapa yang ingin cukup kaya, tinggalkan dunia dan akhirat sertaseisinya, tinggalkan segala hal selain Allah Azza wa Jalla secara total.Maka secara bertahap semuanya akan keluar dari hatinya, sesuatu yang adadan sangat hina ini. Sesuatu yang remeh di dunia ini (harta dan seluruhsisinya) hanyalah piranti bekal saja. Maka raihlah bekal itu dalamrangka berjalan menuju kepadaNya. Maka Allah akan memberimunikmat-nikmat yang dihidangkan olehNya. Anda juga meraih petunjuk,pengetahuan, dan hidayah dari CahayaNya.Ya Allah tunjukkan hatiku kepadaMu.Ya Tuhan kami berikanlah kami kebajikan di dunia dan kebajikan diakhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka.

Tidak ada komentar: